Festival Sinema Australia Indonesia Merayakan Keragaman dan Kreativitas
Festival Sinema Australia Indonesia digelar pada 19-27 Februari 2022 yang bisa dinikmati secara gratis melalui ”streaming”.
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·3 menit baca
Mulai pekan ini, Festival Sinema Australia Indonesia kembali digelar. Di tahun penyelenggaraan festival yang ketujuh ini, penonton bisa menikmati pilihan film Australia dan Indonesia secara gratis melalui streaming.
Festival yang berlangsung pada 19-27 Februari 2022 ini dibuka dengan pemutaran film Jasper Jones. Sebuah film yang mengisahkan kehidupan remaja di Australia barat pada 1960-an. Film ini dibintangi Toni Coilette dan Hugo Waving.
Selama dua pekan, pencinta film bisa menikmati lima film Australia dan dua film Indonesia. Film yang diputar mencakup berbagai macam genre dan merupakan perayaan kisah unik Australia yang menyoroti keragaman dan kreativitas insan perfilman. Selain itu, juga banyak kelas masterclass.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir dalam jumpa pers peluncuran Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2022, secara daring, Kamis (10/2/2022), sangat mendukung kegiatan FSAI 2022. ”Saya sangat senang adanya kolaborasi dengan Australia di bidang perfilman. FSAI juga bisa menjadi sarana untuk membantu dunia perfilman dan industri kreatif bangun dari pandemi,” kata Sandiaga.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, FSAI merupakan perayaan kreativitas dan keahlian di bidang film, hiburan, dan seni kreatif antara Australia dan Indonesia. ”Ketika industri kreatif kita pulih dari dampak pandemi global, sungguh luar biasa melihat begitu banyak pakar terkemuka dari kedua negara bersama-sama mempromosikan film serta mendukung generasi sineas dan pemain film berikutnya,” kata Williams.
Dia pun mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan adanya karya baru hasil kolaborasi pelaku industri perfilman Australia dan Indonesia. ”Harapannya, FSAI bisa ikut berkontribusi, berkreasi, dan berkolaborasi dengan insan perfilman di Indonesia. Selain itu, kami ingin bisa membina hubungan dua negara supaya tetap langgeng,” ujarnya.
Film Indonesia
Di jajaran film yang diputar di FSAI 2022 ada film River, sebuah film dokumenter tentang hubungan istimewa antara manusia dan alam, yang disertai dengan musik indah hasil kerja sama apik antara Australian Chamber Orchestra dan seniman penduduk asli Australia, William Barton.
Selain itu, ada film animasi keluarga 100% Wolf; film komedi yang membangkitkan semangat, Paper Champions; dan film komedi romantis yang menyenangkan, Long Story Short. Festival tahun ini juga akan menampilkan karya yang dihasilkan oleh alumnus Australia dari Indonesia, Aditya Ahmad, dengan film pendek Kado. Film ini diproduseri Mira Lesmana.
Penonton juga dapat menikmati pemandangan pegunungan Pipikoro, Sulawesi Selatan, yang menakjubkan dalam film drama Indonesia, Mountain Song. Film ini disutradarai Yusuf Radjamuda.
Aktris Marissa Anita yang menjadi Sahabat FSAI 2022 menceritakan tentang pengalamannya saat kuliah di Pascasarjana Jurusan Jurnalistik di University of Sydney, New South Wales. Saat itu, dia juga terlibat dalam komunitas teater kampus.
”Saya merasa sangat diterima di sana, bisa bermain teater bersama dengan mahasiswa lain dari berbagai negara. Teman-teman saya di kampus memiliki background yang berbeda-beda, ada yang kulit putih atau Asia. Tetapi, kami tidak memandang latar belakang berbeda itu, semuanya berbaur jadi satu,” katanya.
Dalam rangkaian acara FSAI, Marissa Anita akan memandu serangkaian sesi tanya jawab secara langsung dan interaktif serta masterclass film dengan sejumlah pakar industri film terkemuka Australia dan Indonesia. Kelas yang dibuka meliputi animasi, penulisan skenario, dan produksi film.