Jika musim pertama cerita fokus pada penerimaan takdir, musim kedua akan berlanjut dengan bagaimana para karakter utama memenuhi takdir itu. Kisah dalam The Witcher bisa dilihat dari konsep amor fati, cinta akan takdir.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
ARSIP NETFLIX
Cuplikan adegan dalam serial terbaru Netflix, The Witcher musim kedua. Serial yang diciptakan Lauren Schmidt dan diadaptasi dari novel berseri karya Andrzej Sapkowski asal Polandia ini akan tayang di Netflix pada 17 December 2021. The Witcher musim kedua akan menyelami lebih jauh perjalanan Geralt dari Rivia dan Cirilla Fiona Elen Riannon, putri mahkota Kerajaan Cintra. The Witcher musim pertama tayang pada 2019.
Babak baru telah menanti Geralt dari Rivia dalam serial The Witcher musim kedua. Tidak hanya bergelut dengan masalah monster, politik, dan percintaan, ada peran baru menantinya. Geralt sekarang harus menjadi figur ayah.
Sama seperti film, serial, dan gim The Witcher lainnya, serial fantasi The Witcher besutan Netflix diadaptasi dari novel berseri karya Andrzej Sapkowski asal Polandia. The Witcher berlatar era abad pertengahan di tempat bernama Benua, di mana penyihir, manusia, peri, monster, sihir, politik kerajaan, dan kekerasan merupakan hal lumrah.
Musim pertama The Witcher (2019) menceritakan kisah dari tiga sudut pandang dengan alur waktu yang berbeda. Geralt dari Rivia (diperankan Henry Cavill) adalah seorang witcher (penyihir dari hasil latihan di Kaer Morhen), yang memburu monster dengan bayaran. Namun, alih-alih dipuja, ia tidak mendapat tempat di masyarakat.
Dalam perjalanannya, Geralt bertemu Yennefer dari Vengerberg (Anya Chalotra), seorang sorceress jago dengan masa lalu kelam. Sorceress ialah penyihir perempuan yang telah memiliki kekuatan magis sejak lahir.
Takdir membawa jagoan berambut putih ini ke petualangan selanjutnya. Sedikit kilas balik, Geralt memiliki sejarah di Kerajaan Cintra. Nasibnya kemudian terikat dengan Cirilla ”Ciri” (Freya Allan), putri mahkota Cintra, gara-gara Hukum Kejutan (Law of Surprise).
Hukum Kejutan merujuk pada situasi ketika nyawa seseorang diselamatkan orang lain, si penyelamat bisa meminta satu hal yang belum diketahui kedua belah pihak. Dalam The Witcher, anak bisa menjadi obyek balas budi.
Beranjak dewasa, Ciri semakin dalam bahaya karena Kerajaan Nilfgaard mengincar kekuatan misteriusnya. Meskipun awalnya enggan terlibat, Geralt berusaha melindungi gadis ini.
ARSIP NETFLIX
Cuplikan adegan dalam serial terbaru Netflix, The Witcher musim kedua.
Kisah musim pertama ditutup nasib Yennefer yang tak jelas setelah pertempuran Bukit Sodden melawan Kerajaan Nilfgaard. Geralt juga akhirnya berdamai dengan konsep takdir dan bertemu Ciri.
”Geralt mulai menerima takdir meskipun di lubuk hatinya dia tidak ingin memercayainya. Dia menerima kenyataan bahwa terlalu banyak kebetulan terjadi padanya sehingga tak mampu menyangkal fakta mungkin ada sesuatu tentang takdir,” kata aktor Henry Cavill lewat sambungan telepon eksklusif dari London, Inggris, kepada Kompas yang diselenggarakan Netflix, Senin (2/8/2021).
Serial The Witcher, diciptakan oleh Lauren Schmidt, sekarang memasuki musim kedua. Serial yang mulai tayang di Netflix pada 17 December 2021 ini menyelami lebih jauh perjalanan Geralt dan Ciri.
Sosok ayah
Sejak awal cerita, status dan pekerjaannya membuat Geralt dijauhi masyarakat. Sifatnya juga pendiam dan terkadang sinis. Geralt tak segan menggunakan kekerasan jika diperlukan. Walaupun begitu, Geralt yang dicap setara monster justru dalam beberapa kasus memiliki rasa kemanusiaan melebihi manusia di sekitarnya.
Bagi Cavill, Geralt adalah karakter yang sangat humanis. Geralt alias Si Serigala Putih selalu berusaha untuk melakukan hal yang tepat, tidak gampang menghakimi, dan melindungi orang lemah. Di saat yang bersamaan, paradoks terjadi karena Geralt berusaha untuk tidak terlibat masalah.
”Geralt mencoba menekan rasa kemanusiaan itu karena itu tidak pernah memberinya manfaat. Setiap kali dia mencoba membantu, dia berakhir dalam situasi yang lebih buruk dan dibenci lebih banyak. Jadi, itu adalah bagian yang rumit dari dirinya,” ujar aktor Inggris ini.
Kehadiran Yennefer dan sahabatnya, Jaskier (Joey Batey), Si Penyair Keliling, membantu memperlihatkan sisi Geralt yang lebih baik dan penyayang. Persahabatan Geralt dan Jaskier akan semakin tampak dalam musim kedua.
ARSIP NETFLIX
Cuplikan adegan dalam serial terbaru Netflix, The Witcher musim kedua.
The Witcher musim kedua akan fokus menampilkan bagaimana laki-laki ini menjadi figur “ayah” yang melindungi dan melatih Ciri, dibantu Yennefer. Cavill melanjutkan, Geralt menyadari dirinya tidak ideal untuk menjaga seorang perempuan muda. Akan tetapi, dia sadar Ciri harus dibawa ke Kaer Morhen agar lebih aman.
“Geralt sudah berusia 70 tahun lebih jadi dia orang yang cukup bijaksana. Ketika terjadi hal-hal seperti ini, Geralt hanya bisa menerima dan melakukan yang terbaik dalam situasi baru dan agak pelik ini,” tutur pemeran Sherlock Holmes ini.
Sisi lain Geralt yang lebih santai dan ramah juga akan terkuak pada musim kedua ini. Geralt akan kembali berjumpa dengan Vesemir (Kim Bodnia), mentor dan sosok ayah bagi Geralt.
Konsep takdir
Serial The Witcher menyuguhkan perdebatan klasik antara kehendak bebas dan takdir. Namun, konsep takdir menjadi inti utama dalam kisah The Witcher. Seperti yang terlihat, meskipun Geralt, Yennefer, dan Ciri berjalan dalam ruang waktu yang berbeda, garis hidup mereka akhirnya bertemu.
“Geralt berpikir dia memiliki kehendak bebas mutlak dan takdir adalah ‘sampah’. Tetapi sebenarnya dia terbukti salah. Jadi dia sampai pada gagasan bahwa mungkin kehendak bebas itu tidak mutlak,” kata Cavill.
Jika musim pertama cerita fokus pada penerimaan takdir, musim kedua akan berlanjut dengan bagaimana para karakter utama memenuhi takdir itu. Kisah dalam The Witcher bisa dilihat dari konsep amor fati, sebuah frasa Latin yang berarti cinta terhadap takdir.
Filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche, dalam buku Ecce Homo menulis; “Rumusan saya untuk kebesaran manusia adalah amor fati: tidak ingin ada yang berbeda, tidak maju, tidak mundur, tidak selamanya. Bukan hanya menanggung apa yang diperlukan, apalagi menyembunyikannya… tetapi mencintainya…”
Dengan kata lain, Nietzsche menekankan pada kemampuan manusia untuk menerima kenyataan tanpa kompromi, entah itu baik atau buruk. Jika ditarik dalam konteks sehari-hari, kisah Geralt yang awalnya menolak bertanggung jawab atas Ciri sangat relevan dengan kisah sehari-hari kita di dunia nyata.
ARSIP NETFLIX
Cuplikan adegan dalam serial terbaru Netflix, The Witcher musim kedua. Serial yang diciptakan Lauren Schmidt dan diadaptasi dari novel berseri karya Andrzej Sapkowski asal Polandia ini akan tayang di Netflix pada 17 December 2021. The Witcher musim kedua akan menyelami lebih jauh perjalanan Geralt dari Rivia dan Cirilla Fiona Elen Riannon, putri mahkota Kerajaan Cintra. The Witcher musim pertama tayang pada 2019.
Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan pasti sudah pernah kita lakukan. Dalam buku Conquer Procrastination (2020), penyebab kebiasaan buruk ini, antara lain, karena tugas yang membosankan, upaya menghindari emosi negatif, merasa kewalahan, pengambilan keputusan yang buruk, keraguan diri, dan takut akan kegagalan.
Belajar dari Geralt, lubuk hati akan selalu merasa gundah karena dia sadar akan kewajibannya. Pada akhirnya, solusi untuk menghilangkan rasa negatif itu hanya satu, yakni melakukannya.
The Witcher bisa menjadi penutup tahun 2021 yang seru bagi basis penggemar fanatiknya. Henry Cavill, Anya Chalotra, dan Freya Allan berhasil mempresentasikan para karakter fiksi legendaris ini ke depan layar. Beruntung, kehadiran Joey Batey sebagai Jaskier bisa membuat perjalanan trio itu menjadi lebih menyenangkan.