Untuk kesebelas kalinya, Festival Film Wartawan Indonesia kembali digelar setelah beberapa tahun vakum. Penganugerahan ini pernah diberi nama penghargaan Usmar Ismail.
Oleh
Riana A Afifah
·6 menit baca
Film Indonesia terus bergeliat. Bahkan, wujud apresiasi terhadap para pelaku industri perfilman terus menyala. Bukan hanya pada tataran global, aneka festival film yang memberikan penghargaan pada upaya dan kinerja para insan perfilman Tanah Air yang terus berkarya mendobrak batas juga tetap lestari meski pandemi.
Untuk kesebelas kalinya, Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) kembali digelar bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021) di Epicentrum XXI, Jakarta. Setelah beberapa tahun vakum, penganugerahan yang pernah diberi nama penghargaan Usmar Ismail ini diselenggarakan dengan tajuk ”FFWI di Tengah Pandemi”.
Perubahan nama festival ini dilakukan mengingat acara ini diinisiasi sejumlah wartawan. Selanjutnya terbentuk kerja sama Direktorat Perfilman Musik dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan wartawan film se-Indonesia.
Yang menarik pada pergelaran kali ini, kategori penghargaan dibagi berdasarkan genre film, yakni komedi, horor, dan drama. Sebelumnya sempat dibuka untuk genre laga, hanya saja jumlahnya tidak banyak. Pembagian genre ini dilakukan untuk membangun kompetisi yang ”adil” mengingat selama ini film horor dan komedi urung dilirik dalam festival film dalam negeri.
Untuk tiap genre, terdapat sembilan kategori, yakni aktor dan aktris utama terbaik, aktor dan aktris pendukung terbaik, skenario terbaik, penyunting gambar terbaik, penata kamera terbaik, sutradara terbaik, dan film terbaik.
”Dalam menentukan film terbaik ini, kami mencari yang memiliki kejernihan, kejelasan gagasan, dan tema. Tiap film tidak perlu terlalu larut dalam aspek teknis, tapi cerita, karakter dalam film punya gagasan yang jelas,” ujar Ketua Juri FFWI Shandy Gasella di atas panggung.
Dari hasil penilaian para dewan juri yang merupakan wartawan, tiga film merajai tiap genre. Untuk komedi, film besutan Anggy Umbara, yaitu Sabar Itu Ujian, yang ditayangkan lewat saluran Disney Hotstar, nyaris menyapu bersih Piala Gunungan untuk semua kategori. Hanya kategori aktris utama terbaik jatuh pada Sheryl Sheinafia melalui film Wedding Proposal.
Sementara pada genre horor, film milik Teddy Soeriaatmadja, yakni Affliction, yang tayang di Netflix, juga mendominasi. Dua film lain, yakni Asih 2, memperoleh penghargaan lewat akting Shareefa Daanish sebagai aktris pendukung terbaik. Kemudian film Survive memenangi kategori aktor pendukung terbaik untuk Teuku Rifnu Wikana.
Film Ali & Ratu Ratu Queens, yang juga hadir di Netflix, mampu bersaing dengan nominasi lain untuk mayoritas kategori dalam genre drama. Penghargaan aktor utama terbaik untuk genre ini juga menjadi tribute bagi aktor andal yang baru saja berpulang, yaitu Gunawan Maryanto, melalui aksi apiknya di film Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah.
”Ini menunjukkan perfilman tidak mudah mati. Merupakan sebuah sinyal yang sangat baik. Maju terus perfilman Indonesia,” ujar aktris Jajang C Noer saat membuka acara ini.
Puncak penghargaan film
Apabila FFWI justru kembali bangkit saat pandemi, Festival Film Indonesia (FFI) yang merupakan ajang tahunan ini terus beradaptasi. Tahun lalu FFI tetap digelar secara virtual. Kali ini penyelenggaran dijajal secara hibrida.
”FFI tahun ini adalah yang kedua kali diselenggarakan sepanjang pandemi. Cuaca di sini agak rintik-rintik. Kita jalan terus sampai selesai, hujan-hujanan sedikit sekali-kali. Ini seperti gambaran film Indonesia, terutama setahun belakangan ini. Mau apa pun keadaannya harus tetap jalan,” ujar Ketua Umum Komite FFI Reza Rahadian, yang berpayung menghalau gerimis dalam jumpa pers yang digelar di halaman kantor Produksi Film Negara, Jakarta, Rabu (27/10/2021).
FFI yang akan diselenggarakan pada 10 November 2021 ini membagi kategori berdasarkan jenis film, yakni cerita panjang, noncerita panjang, cerita pendek, animasi panjang, animasi pendek, dokumenter panjang, dan dokumenter pendek. Satu kategori yang sempat mati kini coba dihidupkan lagi, yakni kategori kritik film.
Muncul pula kategori baru, yakni film favorit, aktor favorit, dan aktris favorit. Kategori ini didasarkan pada hasil pemungutan suara oleh penonton. ”Ini cara untuk lebih terhubung dengan para penonton. Film Indonesia tak akan sampai di sini dan maju tanpa penontonnya,” kata Reza.
Nantinya 28 orang yang tergabung dalam susunan Dewan Juri Akhir akan menentukan satu pemenang untuk 23 kategori penghargaan. ”Film Indonesia ini, kan, memang dari dulu memang sudah struggling, ya. Harus selalu lentur dan lebih adaptif. Kondisi pandemi ini justru membuka jalan baru,” ujar Wakil Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia Dewi Umaya Rachman.
Sebelumnya, pada 23 Oktober 2021, Festival Film Bandung juga terselenggara dengan sukses. Yosep Anggi Noen menjadi sutradara terpuji lewat Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah. Sementara itu, kategori puncak, yakni film bioskop terpuji, ditiadakan untuk 2021 mengingat selama setahun belakangan bioskop berhenti beroperasi karena pandemi.
Meski layar lebar di dalam negeri tergulung selama lebih dari satu tahun, para pelaku industri perfilman tetap melanjutkan karyanya. Sebagian bahkan dilempar ke pasar internasional hingga meraih penghargaan bergengsi di tingkat dunia.
Rumah produksi dan para sutradara juga bersabar merilis film yang sudah selesai digarap demi dapat menghiasi kembali layar lebar dengan suara berdentum yang dirindukan banyak orang. Walaupun demikian, adaptasi tetap berjalan dengan melempar karya ke saluran streaming berbayar yang kian marak.
Tak ada kata mati untuk karya sineas muda. Ini jelas layak diapresiasi, terlebih di negeri sendiri.
Berikut daftar lengkap para peraih Piala Gunungan FFWI 2021.
GENRE KOMEDI
Aktor Utama Terbaik: Vino G Bastian (Sabar Ini Ujian)
Aktris Utama Terbaik: Sheryl Sheinafia (Wedding Proposal)
Aktor Pendukung Terbaik: Ananda Omesh (Sabar Ini Ujian)
Aktris Pendukung Terbaik: Luna Maya (Sabar Ini Ujian)