Kisah Monster Pembunuh Manusia
Film Maglinant memunculkan monster mengerikan yang terus menghantui manusia.
Bagaimana rasanya jika Anda bermimpi sangat menyeramkan? Bermimpi menyaksikan sendiri satu adegan pembunuhan sadis dan berdarah-darah terjadi di depan mata. Sialnya, saat terbangun kejadian itu ternyata benar adanya. Tak hanya itu, mimpi-mimpi menyeramkan terus berlanjut menghantui,
bahkan dalam keadaan sadar.
Begitu kira-kira ide menyeramkan, yang sejak awal coba disajikan oleh sang penulis cerita, sutradara, sekaligus produser James Wan, lewat film seram terbarunya, Malignant. Pria kelahiran Kuching, Malaysia, ini memang selalu sukses dalam menggarap film-film bergenre horor.
Beberapa film garapannya ialah Annabelle (2015), Lights Out (2016), Annabelle: Creation (2017), The Nun (2018), The Curse of La Llorona (2019), Annabelle Comes Home (2019), dan The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021).
Dalam Malignant, Wan tak lagi sekadar ingin kembali ”menderaskan” adrenalin para penonton serta pengagum filmnya. Di film ini dia juga terkesan berupaya keras menciptakan ikon kengerian baru demi memuaskan dahaga para penggemarnya.
Cerita diawali dengan keberadaan tokoh utama perempuan, Madison Mitchell (Annabelle Wallis). Madison digambarkan tumbuh besar dengan memori samar akan kehidupannya sebelum usia delapan tahun.
Madison merupakan seorang istri yang beberapa kali mengandung, tetapi selalu keguguran. Dia menikah dengan seorang suami temperamental, Derek Mitchell (Jake Abel), yang tak segan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sekali waktu sang suami kelewat batas dan mencederai Madison di bagian kepala sampai Madison tak sadarkan diri. Saat terbangun, Madison menemukan sang suami tewas terbunuh dengan cara tak wajar dan mengerikan di dalam rumah mereka sendiri.
Madison mengaku sempat dikejar-kejar sesosok makhluk berwujud manusia dengan penampilan seram dan berperilaku ganas. Sosok itulah yang diyakini Madison telah membunuh suaminya.
Seusai kejadian itu, Madison masih kembali mengalami hal sama beberapa kali. Serangkaian peristiwa seolah mimpi, yang juga berujung pada kematian sejumlah orang tak dikenalnya. Dengan dibantu sang adik angkat, Madison kemudian mencoba mengungkap misteri peristiwa-peristiwa itu.
Selain dibantu adik angkatnya, Sydney Lake (Maddie Hasson), Madison juga dibantu sepasang detektif, Kekoa Shaw (George Young) dan Regina Moss (Michole Briana White). Mereka mencoba mengungkap pembunuhan berantai itu.
Sementara itu, sang monster pembunuh berwujud manusia, belakangan disebut ”Gabriel”, seolah terus mencoba membangun koneksi psikis dengan Madison. Dari kemisteriusan sosok sang monster, berikut koneksinya dengan Madison, dan ditambah identitas para korban terbunuh, secara perlahan Wan coba mengungkap kisahnya.
Teknologi komputer
Untuk lebih meyakinkan dalam proses pengambilan gambar, Wan juga memanfaatkan teknologi animasi komputer untuk menciptakan efek visual khusus.
Tak hanya itu, dia juga memanfaatkan teknologi kamera robotik, Spidercam, yang menggunakan sistem kabel khusus dan mampu bergerak mengambil gambar, baik secara vertikal maupun horizontal. Kamera jenis ini biasanya dipakai memfilmkan konser musik dan acara olahraga.
Dengan teknologi animasi komputer, penggambaran koneksi antara Madison dan Gabriel, terutama terkait dengan pengalaman Madison melihat peristiwa pembunuhan sejumlah korban, tampak meyakinkan. Walau tak mirip, nuansa penggambaran itu membuat orang teringat pada sejumlah adegan di trilogi Insidious.
Suasana suram dan seram ruangan dalam dimensi lain di Insidious terkesan setara dengan perubahan visi Madison akan ruang dan waktu, yang dijalaninya, sesaat menjelang peristiwa pembunuhan.
”Di film ini saya membutuhkan efek-efek pintar khusus agar bisa menghidupkan lokasi pengambilan gambar. Pihak yang saya ajak kerja sama, ILM, berhasil melakukan pekerjaannya dengan sangat luar biasa menciptakan visi halusinogenik, yang dialami Madison di beberapa adegan,” ujar Wan.
Kengerian
Dalam Malignant, Wan diyakini mencoba bereksperimen untuk menciptakan kengerian baru, yang salah satunya diwujudkan lewat karakter sang monster, Gabriel. Sosok ini bukan tak mungkin berpotensi besar menjadi ikon kengerian baru, seperti sukses dilakukan Wan lewat film sebelumnya, The Nun, yang memunculkan sosok Suster Valak.
Baca Juga: Shang-Chi, Asa bagi Asia
Dalam film-film garapannya sebelumnya, Wan memang piawai memain-mainkan perasaan ngeri dan ketakutan penonton terhadap sosok hantu atau monster. Selain Suster Valak, yang digambarkan sebagai antitesis sosok perawan suci, yang seharusnya mengabdi pada keilahian, Wan juga menciptakan sosok seram dari boneka perempuan dalam trilogi Annabelle.
Upaya Wan tampaknya juga mendatangkan apresiasi dari sosok Raja Kisah-kisah Horor, Stephen King, yang memuji Malignant sebagai sesuatu yang brilian lewat akun media sosialnya. Seperti dikutip dari laman Screenrant.com, King menulis, ”Saya sudah menonton Malignant di HBO dan saya pikir itu brilian.”
Hal itu tentunya sangat membanggakan, apalagi King memang dikenal sebagai
penulis besar kisah-kisah horor, yang sebagian besar novelnya sudah difilmkan. Beberapa karyanya seperti The Shining, Pet Sematary, It, dan Carrie.
Sampai sekarang, King telah menjual lebih dari 350 juta kopi novel-novel horornya, yang juga banyak diadaptasi ke dalam banyak film layar lebar, mini seri, dan film layar kaca.