”A Quiet Place Part II”, Ancaman Monster dari Balik Kesunyian
Film tentang perjuangan manusia bertahan hidup dari kepunahan pasca-”kiamat” selalu menginspirasi dan menarik disimak. Apalagi, jika cerita itu diwarnai keberadaan monster alien, yang menghadirkan kegerian tersediri.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·4 menit baca
Sebagai sebuah kelanjutan, film A Quiet Place Part II garapan sutradara John Krasinski masih konsisten menggambarkan kisah perjuangan manusia bertahan hidup pasca ”kiamat”. Pada film sebelumnya dunia digambarkan musnah akibat serangan monster alien misterius.
Monster alien berkaki empat setinggi manusia dewasa itu menyerbu bumi dan diduga terbawa hujan meteorit dari luar angkasa. Tak ada senjata di bumi mampu melukai mereka, sementara secara membabi buta para monster membunuh siapa saja hanya karena terpicu suara berisik.
Pada kisah sekuelnya ini, cerita masih berpusat pada keluarga Lee Abbott yang terus berupaya bertahan hidup. Sosok Lee diperankan langsung oleh sang sutradara, yang berduet dengan istrinya di dunia nyata, Emily Blunt. Blunt dalam film ini masih memerankan Evelyn Abbott, istri Lee.
Pada seri pertama Evelyn diceritakan baru melahirkan seorang bayi. Lee sendiri, walau sempat muncul singkat di awal film kedua ini, dikisahkan tewas di akhir film pertama yang tayang tahun 2018. Lee tewas demi menyelamatkan keluarganya dari kejaran monster.
Monster-monster ini berbentuk seperti gabungan serangga raksasa dan hewan prasejarah. Monster itu memiliki bentuk kepala dan gigi runcing macam karakter monster pada film Venom (2018).
Selain dimunculkan secara lebih jelas, sosok monster berikut kelemahannya pun juga lebih digambarkan di film kedua ini. Makhluk itu digambarkan tak memangsa orang-orang atau hewan-hewan yang dibunuhnya. Mereka hanya membunuh membabi buta lantaran terganggu suara berisik yang ditimbulkan sasarannya.
Evelyn di film kedua ini dikisahkan membawa dua anak remajanya, si sulung Regan Abbott (Millicent Simmonds) dan Marcuss Abbott (Noah Jupe), mencari tempat perlindungan baru. Pelarian mereka kali ini diwarnai kompleksitas tersendiri lantaran mereka harus membawa seorang bayi.
Ketegangan terjadi lantaran sang bayi bisa sewaktu-waktu menangis keras dan mengundang kedatangan para monster, yang akan mengamuk begitu terpicu suara keras. Untuk meredam suara tangisan oleh sang ibu, bayi mungil tadi dimasukkan ke dalam kotak kayu dengan tambahan selang dan tabung oksigen.
Dalam pelariannya, keluarga Abbott bertemu teman lama keluarga mereka, Emmett (Cillian Murphy), yang digambarkan telah kehilangan seluruh anggota keluarganya. Emmett diceritakan sudah putus asa dan menarik diri dari dunia. Dia hanya bertahan hidup untuk dirinya sendiri.
Peran menonjol
Sosok sentral penggerak petualangan dalam A Quiet Place II ini oleh sutradara dan penulis naskahnya lebih diserahkan pada karakter Regan. Diperankan oleh artis film yang juga penyandang tuna rungu di dunia nyata, karakter Regan menjadi ”senjata utama” menghadapi para monster di film ini.
Proses produksi dan pengambilan gambar di film ini pun terbilang menarik lantaran semua pihak yang terlibat, terutama para artis utama dan pendukung, diwajibkan mempelajari bahasa isyarat.
Pada film pertama, keluarga Abbott dikisahkan mengetahui kelemahan para monster, yang ternyata sangat peka pada frekuensi suara tinggi dari alat bantu dengar Regan. Frekuensi suara tinggi membuat monster tersebut kesakitan dan terpaksa membuka kulit pelindung bagian kepala mereka sehingga bagian dalam tubuh mereka terekspos.
Bagian tubuh bagian dalam itu lah yang ternyata rentan dan mudah dilukai atau bahkan dibunuh dengan menggunakan senjata apa pun.
Peran Regan tampak dominan saat dirinya memutuskan untuk menelusuri dan mencari sumber gelombang radio, yang konsisten menyiarkan sebuah lagu dan diyakini menjadi petunjuk menuju tempat aman. Belakangan, Regan dibantu Emmett, yang bersedia mendampingi atas permintaan Evelyn.
Mengutip situs Yahoo! Entertainment, Krasinski menyebut langkahnya menempatkan Simmonds sebagai ”penggerak” dalam film kali ini memang sudah direncanakan sejak awal. Dia bahkan sempat berdiskusi panjang dengan sang istri saat akan mulai menggarap film sekuel itu.
”Dia (Simmonds) lah kelanjutan dari cerita saya. Bagi Emily, dia merasa film kedua ini jauh lebih terasa personal buat saya ketimbang yang pertama,” ujar Krasinski.
Hal itu dibenarkan Emily Blunt, yang menyebut saat suaminya sejak awal sudah sangat yakin untuk menjadikan Simmonds sebagai tokoh sentral di A Quiet Place II. Karakter Regan tak lagi sekadar menjadi semacam sumber tenaga melainkan juga telah berperan sebagai sumber penggerak film tersebut.
”Sebagai seorang artis film dia (Simmonds) sangat memukau untuk ditonton. Dari sanalah kami lantas mengembangkan ide tentang seorang dengan disabilitas, yang justru berperan penting menjadi senjata demi menyelamatkan dunia,” ujar Krasinski.
Menanggapi itu Simmonds mengaku sama sekali tak menyangka kalau keberadaannya justru yang menjadi inspirasi dan motivasi kuat bagi sang sutradara menggarap film terbarunya. Gadis usia 18 tahun itu mengaku sangat merasa tersanjung bisa menjadi bagian dalam film tersebut.
Seperti film bergenre thriller menegangkan lain, A Quiet Place II juga sangat mengandalkan kejutan-kejutan, yang pastinya hanya bisa total dinikmati di bioskop. Secara rinci sang sutradara juga mampu menghadirkan penggambaran lengkap seperti apa dunia yang hancur dan dibayang-bayangi kepunahan manusia.
Film pertama, yang juga dimainkan, disutradarai, serta sekaligus ditulis naskahnya oleh Krasinski, terbilang sukses setelah berhasil meraup pendapatan kotor hingga 350 juta dollar Amerika Serikat atau setara Rp 5 triliun. Penayangan film sekuelnya ini sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19.