Spotify kini mencatat telah memiliki 158 juta pelanggan berbayar pada awal 2021 yang diikuti pertumbuhan pendapatan.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
STOCKHOLM, JUMAT — Bisnis layanan streaming musik asal Swedia, Spotify, semakin berkibar. Spotify kini mencatat telah memiliki 158 juta pelanggan berbayar pada awal 2021 yang diikuti oleh pertumbuhan pendapatan. Pengembangan podcast atau siniar akan terus menjadi fokus utama perusahaan.
Dalam laporan kuartal pertamanya, Spotify telah memiliki 158 juta pelanggan berbayar atau tumbuh 3 juta pelanggan per Maret 2021. Jumlah pengguna aktif bulanan sebesar 356 juta pelanggan atau sedikit di bawah ekspektasi internal. Dalam proyeksi lalu, Spotify memproyeksikan 155 juta-158 juta pelanggan berbayar dan 354 juta-364 juta pengguna aktif bulanan.
Pendapatan Spotify meningkat 16 persen menjadi 2,6 miliar dollar AS pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Spotify juga membukukan laba bersih—sesuatu yang langka—sebesar 27,8 juta dollar AS pada kuartal I-2021.
”Kami melihat kontribusi yang berarti dari pasar seperti Amerika Serikat, Meksiko, Rusia, dan India. Namun, pertumbuhan lebih rendah dari rencana terjadi di Amerika Latin dan Eropa. Secara keseluruhan, kinerja pasar yang baru kami luncurkan sesuai dengan harapan kami,” bunyi pernyataan Spotify, Rabu (28/4/2021).
Pertumbuhan pelanggan berbayar Spotify paling besar terjadi di Amerika Utara berkat kinerja produk trial (uji coba), kampanye, dan pertumbuhan produk standar. Kinerja Spotify di Amerika Latin didorong oleh produk dari paket keluarga. Adapun di Asia, Spotify mencatat pertumbuhan bisnis yang baik di Korea Selatan sebagai pasar baru.
Namun, salah satu tanda kelemahan pada bisnis Spotify adalah penurunan proyeksi untuk tahun 2021. Proyeksi pengguna aktif bulanan turun dari kisaran 407 juta-427 juta pengguna ke 402 juta-422 juta pengguna. Sementara proyeksi pelanggan berbayar tetap di kisaran 172 juta-184 juta pelanggan. Investor sempat bereaksi sehingga harga saham turun.
Pada Februari lalu, Spotify mengumumkan telah meluncur di lebih dari 80 negara baru dengan populasi gabungan satu miliar orang, termasuk di Korea Selatan, Nigeria, Pakistan, dan Bangladesh. Dengan demikian, Spotify telah hadir hampir di 170 negara. Namun, perusahaan ini tidak pernah melaporkan laba bersih dalam satu tahun meskipun memimpin di pasar musik streaming.
Fokus podcast
Dalam pertemuan Rabu itu, Spotify kembali menekankan misi untuk berkembang di luar musik. Pada Maret lalu, Spotify telah membeli Locker Room, platform untuk menyelenggarakan percakapan audio langsung seperti Clubhouse.
CEO Spotify Daniel Ek meyakini, masih ada ruang bertumbuh untuk segmen-segmen Spotify saat ini, yaitu musik, podcast atau siniar, dan audio berbayar. ”Peluang dalam audio sebagian besar belum dimanfaatkan. Kami berada di babak awal audio dan kunci utama saat ini adalah memindahkan audio linier luring ke daring, sesuai permintaan,” kata Ek kepada analis.
Secara keseluruhan, Spotify saat ini memiliki sekitar 8 juta pembuat audio dan 356 juta pengguna aktif bulanan. Terkait podcast, hingga kuartal I-2021, Spotify memiliki 2,6 juta podcast atau naik dari 2,2 juta podcast pada akhir tahun 2020. Tren ini menunjukkan adanya kebutuhan akan kemunculan platform audio, tetapi tetap menarik bagi musisi.
”Ini mungkin akan dimulai dengan konten audio. Namun, karena ini terkait dengan Spotify, akan ada banyak musisi yang ingin terlibat dalam segala hal, mulai dari berbicara dengan penggemar hingga mengadakan ’pesta’ mendengarkan, dan hal lainnya, karena engagement mendorong konversi ke peluang monetisasi,” ujar Ek.
Spotify juga mengumumkan akan menambahkan langganan audio berbayar untuk podcast agar kreator konten lebih mudah melakukan monetisasi.
Dalam kesempatan berbeda, CFO Spotify Paul Vogel menjelaskan, podcast menjadi salah satu area pertumbuhan utama perusahaan karena dapat membawa keuntungan lewat kesepakatan podcast khusus. Podcast juga menarik keterlibatan, pertumbuhan, dan retensi pengguna yang lebih luas. ”Kami melihatnya dari dua arah,” kata Vogel.
Untuk terus mendorong audiens podcast, Spotify telah menandatangani sejumlah perjanjian eksklusif dengan nama-nama besar. Yang terbaru adalah dengan sutradara Joe dan Anthony Russo, Barack Obama, Ava DuVernay, dan Bruce Springsteen. (AFP/THE HOLLYWOOD REPORTER/BILLBOARD)