Nenek Youn Yuh-jung Meneruskan Kejayaan Korea di Ajang Oscar
Youn menjadi aktris Korea pertama yang merebut Oscar untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik lewat film ”Minari”. Youn sekaligus melanjutkan kisah sukses industri film Korea di ajang Oscar.
Oleh
Budi Suwarna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Industri film Korea sekali lagi menunjukkan kekuatannya untuk bersaing di ajang Academy Awards. Setelah tahun lalu Korea ”mencuri” empat Oscar lewat film Parasite besutan Bong Joon-ho, kali ini giliran Youn Yuh-jung, nenek berusia 70 tahun, merebut Oscar untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik lewat film Minari.
Youn menjadi aktris pertama Korea yang merebut Oscar atau orang Korea kedua yang menerima Oscar setelah sutradara Bong Joon-ho. Bong melakukannya tahun lalu dan tidak tanggung-tanggung ia merebut empat Oscar, yakni Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, Film Terbaik, dan Film Internasional Terbaik.
Saat menerima trofi Oscar, Minggu, dia memberi penghargaan kepada para pesaingnya dengan mengatakan, ”Bagaimana mungkin saya menang atas Glenn Close?” Glenn tidak lain aktris kawakan dari AS yang jadi pesaingnya dalam perebutan Oscar tahun ini. Ia bermain dalam film Hillbilly Elegy.
Kemenangan Youn memberi makna tersendiri bagi komunitas Asia di Amerika Serikat sedang menghadapi sikap anti-Asia belakangan ini. Bulan lalu, delapan orang Asia menjadi korban penembakan membabi buta di spa Atlanta. Tiga dari empat perempuan yang menjadi korban adalah perempuan keturunan Korea, yang dua di antaranya berusia 60-an tahun dan 70-an tahun.
Seperti tiga perempuan Korea yang jadi korban penembakan di spa Atlanta, Youn dalam film Minari juga berperan sebagai nenek. Ia memiliki cucu laki-laki muda yang sedang berusaha keras beradaptasi dengan kehidupan perdesaan di Arkansas.
Film Minari memang langsung terhubung dengan pengalaman hidup imigran Korea di AS, termasuk Youn dan sang sutradara Lee Issac Chung. Lee tumbuh di AS pada 1980 dalam keluarga imigran Korea di sebuah kota kecil orang kulit putih. Kisah film Minari ditulis Lee berdasarkan pengalamannya sendiri dan ia sutradarai sendiri. Sementara itu, Youn juga pernah menetap di AS mengikuti suaminya yang mengajaknya menetap di Amerika Serikat.
Aktris kawakan
Youn lahir di Kaesong tahun 1947 yang sekarang berada di wilayah Korea Utara. Ia memulai debutnya di dunia film lewat Woman of Fire (1971) besutan sutradara Kim Ki-young. Di film itu, ia berperan sebagai pembantu rumah tangga yang dihamili oleh kepala keluarga di rumah tempat ia bekerja.
Film thriller ini sukses secara komersial dan terhindar dari kritik, bahkan dianggap sebagai film klasik dalam sinema modern Korea Selatan. Pamor Youn pun naik dan ia menikmati masa kejayaan pertama. Namun, tahun 1975, masa kejayaannya berakhir ketika ia menikah dengan Jo Young-nam. Pasangan ini kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Sembilan tahun kemudian, Youn kembali ke Korea. Tiga tahun kemudian ia menceraikan Jo. Di Korea, ia berjuang dari awal untuk meneruskan karier demi menghidupi dua anak. Pada saat yang sama ia berjuang menghadapi stigma sebagai janda cerai.
Ia menerima setiap peran betapa pun kecilnya di televisi. Ia bekerja amat keras demi menghidupi kedua anaknya dan mengembalikan masa kejayaannya. Pada 2003, ia mulai main film lagi. Ia bermain di film A Good Lawyer’s Wife besutan Im Sang-soo. Di situ, ia berperan sebagai ibu mertua yang aneh dalam keluarga berantakan.
Setelah itu, ia mulai mengarungi dunia film dengan peran-peran yang tidak biasa hingga saat ini. Pada 2012, ia bermain di film Taste of Money sebagai ahli waris yang kejam dan kaya raya tetapi dikhianati oleh suaminya. Selain itu, ia pernah berperan sebagai pelacur tua di rumah bordil untuk tentara AS di Korea dan memainkan beragam karakter nenek.
”Sepanjang kariernya, Youn harus mengarungi perairan yang sangat kompetitif dalam industri film yang sebagian besar fokus pada bakat muda dan sering kali laki-laki untuk peran utama,” kata Jason Bechervaise, profesor di Korea Soongsil Cyber University di Seoul.
Oleh karena itu, Oscar yang diperoleh Youn bukan hanya menandai puncak penampilannya di Minari, melainkan puncak kariernya sebagai seorang aktris. ”Kemenangan itu menjadi bukti bahwa karier yang panjang telah mengasah keahliannya,” kata Jason. (AFP/OSCAR.ORG)