Bersiap untuk Ikon Baru
Wilson membuka adegan serial bersama perisai yang diserahkan Steve Rogers kepadanya setelah memutuskan berhenti menjadi Captain America. Jangan-jangan, dia pengganti Captain America.
Setelah dibuat lunglai oleh kisah cinta manis yang tragis Wanda Maximoff dan Vision pada serial ”Wandavision”, perenungan baru kembali dihadirkan Marvel lewat serial ”The Falcon and The Winter Soldier”.
Bagi yang rindu aksi gagah berani dan saga mencengangkan, serial yang tayang perdana di Disney+ pada 19 Maret ini bakal menarik. Pada episode pertama serial ini, babakan kisah berputar pada Samuel Wilson (Anthony Mackie) ”The Falcon” yang masih gamang dengan pesan terakhir Steve Rogers, sang Captain America. Wilson juga risau dengan persoalan keluarganya.
Selain Wilson, tentu saja, sosok James Buchanan Barnes alias Bucky Barnes (Sebastian Stan) alias ”The Winter Soldier” juga dikulik di sini. Bucky yang mendapatkan kembali ingatannya dan menjadi pendamping Captain America dalam berbagai perang kini sibuk dengan sesi konseling untuk mengatasi post-traumatic stress disorder yang dialaminya.
Sahabat Rogers ini sebelumnya sempat menjadi bahan eksperimen Hydra dan dicuci otak. Tangan kirinya yang hilang diganti prostetik yang dikendalikan Hydra. Belakangan, Bucky diselamatkan T’Challa dan dibawa ke Wakanda. Tangan prostetiknya pun diganti. Banyak kematian yang ditimbulkan Bucky semasa menjadi mesin pembunuh Hydra. Ini menyisakan trauma baginya.
Seperti Wandavision, periode waktu dalam serial ini juga terjadi setelah berakhirnya perang paling dramatis dalam Avengers: Endgame yang menghentikan Thanos dan mengembalikan orang-orang yang menghilang terkena ”blip” selama 5 tahun. Wilson dan Bucky merupakan dua orang yang sempat hilang dan muncul kembali setelah Tony Stark membalikkan keadaan.
Sebagai pembuka untuk lima episode lain yang akan tayang tiap Jumat, episode kali ini cukup berhasil memunculkan berbagai spekulasi. Kini, serial ini telah memasuki episode keempat. Salah satu pertanyaan akan berkisar pada sosok John Walker (Wyatt Russel) yang didapuk sebagai Captain America baru oleh pemerintah. Lalu, soal kenekatan Bucky melepaskan tokoh jahat Helmut Zemo dari penjara dan hadirnya kembali Sharon Carter (Emily Vancamp). Semua masih tanda tanya, mana kawan dan mana lawan sukar ditebak.
Teka-teki keterkaitan dan kelanjutan alur cerita memang cara favorit Marvel untuk mengikat para fans. Bagi yang baru saja menikmati, bisa jadi terpaksa menilik lagi 23 film sebelumnya yang dibagi dalam 3 fase. Kesinambungan kisah yang saling bertaut ternyata berhasil menjadi daya tarik yang membuat jagat sinematik ini awet.
Untuk serial ini, setidaknya film terdahulu, yaitu Captain America: The First Avengers, Captain America: The Winter Soldier, dan Captain America: Civil Wars patut jadi referensi. Serial The Falcon and The Winter Soldier semula dirancang menjadi pintu masuk dari phase 4 disusul film Black Widow dan Eternals untuk tayang pertengahan 2020. Walakin, pandemi mengubah jadwal yang telah diatur.
”Ini akan memunculkan tim baru antara Falcon dan Winter Soldier. Keduanya saling membutuhkan. Bucky memiliki trauma masa lalu, sedangkan Wilson berpengalaman membantu para veteran mengatasi trauma masa lalu. Mereka akan menjadi sangat dekat, bromance. Namun, akan mengarah ke mana, bisa disimak saja nanti,” ujar Produser Kevin Feige mengenai kaitan serial ini dengan film lainnya.
Sejumlah film menyusul akan dihadirkan Marvel setelah ini. Untuk serial, ada Loki, Ms Marvel, Hawkeye, Ironheart, dan Armor Wars. Sementara itu, layar lebar akan diwarnai Black Widow, Eternals, Spider-Man: No Way Home, Doctor Strange: The Multiverse of Madness, Thor: Love and Thunder, Black Panther II, Captain Marvel 2, Guardian of the Galaxy Vol 3, dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Wandavision yang lalu mengarah ke dimensi Doctor Strange.
Problem Captain America
Wilson membuka adegan serial bersama perisai yang diserahkan Steve Rogers kepadanya setelah memutuskan berhenti menjadi Captain America. Wilson memilih untuk menyerahkan perisai berharga itu ke Smithsonian agar cukup menjadi bagian dari sejarah.
Selanjutnya, latar beralih di dalam pesawat yang tengah terbang di atas langit Tunisia. Wilson yang mengabdi pada Angkatan Udara Amerika Serikat memperoleh misi untuk membebaskan militer AS yang disandera teroris. Sekitar 8 menit, suguhan pertempuran udara seru dihadirkan. Kecanggihan teknologi milik Stark Industries berpadu dengan kelihaian Wilson sebagai Falcon dalam bertarung.
Sementara itu, Bucky berusaha menebus berbagai kesalahan yang ia lakukan saat pikirannya masih dalam kendali Hydra. Sisi lemah dan rasa bersalah seorang Winter Soldier terasa ketika ia memilih bersahabat dengan Yori Nakajima, seorang ayah yang anaknya menjadi korban Winter Soldier beberapa waktu lampau.
Selain Wilson dan Bucky, ada Letnan Torres (Danny Ramirez) yang mengabarkan kemunculan kelompok bernama Flag Smashers. Kelompok ini mengacau dan lebih menyukai kondisi saat separuh populasi dunia menghilang karena ulah Thanos.
Jika mengacu pada komiknya, ada seorang tokoh bernama Joaquin Torres yang dekat dengan Wilson dan kelak jadi Falcon saat Wilson memutuskan jadi Captain America. Kemunculan Wilson sebagai pengganti Rogers memang tertuang pada komik All-New Captain America besutan Rick Remender yang terbit 2014.
Meski seolah bisa ditebak, Marvel kerap memelintir alur. Namun, euforia luar biasa terhadap keberadaan Captain America berkulit berwarna tentu tak dapat diabaikan seiring dengan menguatnya gerakan #Blacklivesmatter di Negeri Paman Sam itu. Joe Simon dan Jack Kirby pada 2003 sebenarnya sudah menciptakan Captain America kulit berwarna dalam komik Truth: Red, White & Black.
Tokoh Isaiah Bradley berada di balik kostum ikonik itu. Hanya saja, perisai yang digunakan berbeda dengan milik Rogers. Tameng milik Bradley berbentuk triangular dengan gambar simbol Double V yang merupakan simbol kemenangan perjuangan melawan diskriminasi ras yang terjadi di Amerika Serikat.
Isaiah pun dihadirkan pada episode kedua serial ini, dia berkisah dirinya merupakan salah satu orang yang diuji coba sebagai prajurit super. Saat itu, ia mendapat tugas mencari The Winter Soldier dan hanya berhasil merusak tangan prostetiknya. Setelah itu, Isaiah justru dipenjara dan tak lagi dianggap negara, berbeda dengan Rogers yang terus dielu-elukan.
Sekilas adegan ini menekankan isu rasialisme yang kuat. Hanya kulit putih yang selalu memperoleh tempat utama. Bahkan, seusai dari rumah Isaiah, Wilson dan Bucky yang sedikit bersitegang disambangi polisi setempat. Wilson diduga mengganggu Bucky. Wilson pun ditodong pistol oleh polisi.
Sutradara Kari Skogland pun menyampaikan, serial yang dibesutnya kali ini tak hanya mencoba memberi harapan, tetapi juga berupaya menyingkirkan jurang pemisah yang kian lebar di antara masyarakat Amerika beberapa waktu ini. Selama ini, dalam jagat sinematik Marvel, Captain America selalu dipercaya sebagai simbol yang mempersatukan dan membawa jalan keluar dalam situasi sulit. Itu juga yang diharapkan dalam kehidupan nyata saat ini.
Namun, simbol hanya sebuah pepesan kosong jika tak diberi makna. Seperti yang disampaikan Wilson saat menyerahkan perisai milik Rogers ke museum.
Lalu, siapakah simbol baru yang siap memberi makna di masa sulit? Kita tunggu saja.