Strategi Lanjutan China Dominasi ”Box Office” Dunia
China menjadi penguasa ”box office” global untuk pertama kali pada 2020. China mencatat penjualan tiket sebesar 3 miliar dollar AS atau lebih tinggi daripada Amerika Utara yang sebesar 2,28 miliar dollar AS.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Daya saing China dalam industri film semakin melaju setelah mencatat rekor perdana sebagai negara dengan box office terbesar di dunia tahun lalu. Bagaimana strategi China ke depan untuk mempertahankan pencapaiannya di tengah pandemi yang masih menghantui?
China menjadi penguasa box office global untuk pertama kali pada 2020. China mencatat penjualan tiket sebesar 3 miliar dollar AS atau lebih tinggi daripada Amerika Utara yang sebesar 2,28 miliar dollar AS.
Keberhasilan itu tercapai berkat kemampuan ”Negara Tirai Bambu” dalam mengendalikan pandemi. Bioskop-bioskop mulai bisa dibuka pada Agustus 2020.
Kini, China menerapkan sebuah taktik baru yang sangat membantu bisnis bioskop, yakni dengan meningkatkan harga tiket. Taktik ini mendongkrak pendapatan box office China. Rekor penjualan selama liburan Tahun Baru Imlek lalu tercatat sebesar 1,2 miliar dollar AS hanya dalam waktu satu minggu.
Jika dibandingkan, sepanjang 2019—sebelum pandemi terjadi—harga rata-rata tiket bioskop di China sebesar 37,2 yuan atau sekitar Rp 82.000 dengan kurs saat ini. Namun, selama liburan Imlek tahun 2020, harga rata-rata nasional tiket naik menjadi 48,9 yuan atau sekitar Rp 108.000.
Malahan, harga tiket di sejumlah distrik tersibuk di beberapa kota lebih tinggi. Tiket pada akhir pekan untuk film populer selama liburan Imlek, seperti Detective Chinatown 3 (2021) atau Hi, Mom (2021), dijual seharga 150 yuan atau sekitar Rp 331.000.
Menjelang akhir Imlek, baru harga tiket kembali ke kisaran normal. Harga rata-rata menjadi 43,3 yuan atau setara Rp 95.000 pada 20 Februari dan menjadi 38,5 yuan atau setara Rp 85.000 pada 6 Maret. Pada masa ini, minat penonton mulai turun.
Peningkatan harga tiket bioskop di masa liburan itu sangat berperan dalam mendorong rekor pendapatan box office di China. Film Detective Chinatown 3 sekarang berada di peringkat kelima sebagai film dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa dengan nilai sebesar 683 juta dollar AS. Sementara itu, Hi, Mom menjadi film dengan penghasilan tertinggi kedua sepanjang masa yang sebesar 790 juta dollar AS.
Strategi untuk menaikkan harga tiket akan sangat mungkin digunakan oleh jaringan bioskop China di masa depan. Harga yang tinggi dapat mengompensasi keterbatasan jumlah penonton yang bisa hadir, yakni 50-75 persen dari kapasitas yang ada.
”Sistem penetapan harga berdasarkan permintaan yang lebih fleksibel sebenarnya merupakan praktik industri yang lebih efisien, yang akan menguntungkan konsumen dan pelaku industri dalam jangka panjang,” kata James Li, salah satu pendiri lembaga riset pasar film di Beijing, Fanink.
Penonton antusias
Industri bioskop masih ada harapan pascapandemi ini. Selama perayaan Imlek di China, masyarakat sangat antusias menyambut kesempatan bisa menonton bersama.
Pada penjualan hari pertama Imlek saja, 12 Februari 2021, China mencatat rekor baru untuk box office harian di China, yaitu 263 juta dollar AS, menurut Maoyan. Seperti yang telah disebutkan, rekor penjualan total selama liburan Imlek 2020 sebesar 1,2 miliar dollar AS dalam waktu satu minggu.
Adapun rekor penjualan tertinggi harian sebelumnya dicapai selama Festival Musim Semi pada 2019, sekitar 219 juta dollar AS dengan kurs saat ini.
Itu memberi tahu Anda bahwa ketika aman untuk pergi ke luar dan orang-orang ingin pergi, mereka akan lari untuk pergi ke bioskop.
”Itu memberi tahu Anda bahwa ketika aman untuk pergi ke luar dan orang-orang ingin pergi, mereka akan lari untuk pergi ke bioskop,” kata CEO Imax Rich Gelfond. Imax menerima lebih dari 1 juta penonton di China pada 12 Februari yang menjadi rekor terbaik terkait jumlah penonton dalam satu hari.
Seorang warga Beijing bermarga Lu mengatakan, sudah lama dirinya tidak melihat kerumunan di bioskop sejak pandemi berlangsung. ”Meski ada batasan 50 persen penonton, saya yakin setiap tiket yang tersedia terjual. Jika Anda hanya nongkrong dan ingin memilih film acak untuk mengisi waktu, tidak mungkin karena tidak ada tiket tersisa,” kata Lu.
Sejumlah pengamat mencatat, pada tahun sebelumnya, bioskop di kota-kota kecil lebih ramai daripada di kota-kota besar, seperti Beijing dan Shanghai, selama Festival Musim Semi. Ini lantaran banyak warga kembali ke rumah untuk berkumpul dengan keluarga. Jumlah bioskop di kota-kota kecil tidak bisa mencukupi permintaan penonton.
Namun, pada tahun ini, kerumunan penonton terlihat di semua tingkatan kota yang berbeda. Banyak warga di kota besar tidak bepergian untuk bertemu keluarga. Fenomena ini berkontribusi pada rekor box office yang tinggi. (THE HOLLYWOOD REPORTER/CNBC/GLOBAL TIMES)