Soundcloud Jadi Aplikasi Musik Pertama yang Memihak Musisi
Soundcloud akan menjadi kanal digital pertama yang menyalurkan pembayaran pengguna langsung kepada artis independen.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
BERLIN, RABU — Soundcloud, perusahaan musik asal Jerman, mengumumkan akan menjadi kanal digital pertama yang menyalurkan pembayaran pengguna langsung kepada artis independen. Langkah ini disambut baik. Selama ini, pembagian royalti di platform streaming menjadi momok lantaran musisi mendapat pembagian yang tidak adil.
Mulai 1 April, Soundcloud akan mulai menggunakan sistem baru di mana pembayaran setiap pengguna hanya akan diberikan kepada musisi yang didengar. Sistem pembayaran baru ini akan berbasis pada ”royalti bertenaga penggemar” atau ”model berpusat pada pengguna”. Sistem ini akan memberdayakan pelanggan dan mendorong keragaman selera musik.
Namun, sistem itu hanya akan berlaku untuk sekitar 100.000 musisi independen yang menghasilkan uang langsung melalui situs. Musisi yang memiliki lisensi dari label besar akan terus dibayar melalui metode pengumpulan royalti konvensional.
”Banyak orang di industri menginginkan ini selama bertahun-tahun. Soundcloud diposisikan secara unik untuk menawarkan model baru yang transformatif ini karena hubungan yang kuat antara artis dan penggemar yang terjadi di platform kami,” kata Chief Executive Officer Soundcloud Michael Weissman dalam pernyataan pers, Selasa (2/3/2021), waktu setempat.
Saat ini, layanan streaming, seperti Spotify, Deezer, dan Apple, menempatkan pembayaran royalti ke dalam satu wadah besar atau semacam sistem pooling. Total royalti itu kemudian dibagikan kepada musisi berdasarkan artis mana yang paling banyak diputar secara global.
Banyak musisi dan serikat pekerja berpendapat, sistem itu sangat tidak adil. Sistem itu memberikan pembayaran yang besar kepada bintang besar, seperti Drake dan Ariana Grande. Sementara itu, musisi lain yang tidak sama terkenalnya hampir tidak mendapatkan apa-apa.
Sebuah studi oleh Pusat Musik Nasional Perancis awal tahun ini menemukan, 10 persen dari semua pendapatan Spotify dan Deezer dinikmati oleh hanya 10 musisi di posisi teratas.
Soundcloud mengklaim, sistem berpusat pada pengguna akan membuat perbedaan yang signifikan bagi musisi kecil. Musisi dengan 124.000 pengikut akan mendapat kenaikan royalti dari 120 dollar AS menjadi 600 dollar AS per bulan.
”Royalti berdasarkan pengguna akan menyamakan kedudukan sehingga musisi independen dapat bersaing. Sistem ini memberdayakan musisi untuk bisa lebih mengontrol karier. Penggemar memainkan peran yang lebih besar dan lebih langsung dalam kesuksesan musisi,” tulis Soundcloud.
Platform streaming asal Perancis, Deezer, telah mendorong sistem pembayaran yang berpusat pada pengguna, tetapi terhambat penolakan label. ”Deezer siap untuk meluncurkan sistem percontohan penuh (berpusat pada pengguna) dan kami berharap memiliki Soundcloud di pihak kami dalam meyakinkan label untuk melakukannya,” kata Kepala Konten dan Strategi Deezer Alexander Holland.
Penolakan label
Label rekaman besar kemungkinan menentang pembayaran yang ”berpusat pada pengguna”. Sistem pengumpulan royalti saat ini memungkinkan mereka mendapat untung besar hanya dengan mengandalkan segelintir bintang besar.
Ini jugalah yang membuat perusahaan rekaman selama setahun terakhir ini bisa tetap mengumpulkan pendapatan rekaman di tengah pandemi. Sementara itu, musisi kesulitan mendapatkan penghasilan akibat pembatalan tur atau konser.
Awal tahun ini, petinggi label rekaman di Inggris memberi tanggapan kepada sebuah komisi di Parlemen Inggris yang tengah menyelami ekonomi layanan streaming. Mereka mengatakan, terlalu rumit bagi platform digital untuk beralih ke sistem pembayaran royalti berbasis pengguna.
Soundcloud, yang telah menguji coba sistem baru itu selama berbulan-bulan, membantah alasan itu. Soundcloud menyebutkan, sistem pembayaran royalti berbasis pengguna memerlukan penghitungan komputasi yang lebih cepat, yakni hanya sekitar 20 menit. Adapun sistem pooling justru membutuhkan waktu 23 jam.
”Hal terpenting dari data Soundcloud adalah tidak ada model sebelumnya yang akurat. Ketika Anda benar-benar menjalankan sistem yang berpusat pada pengguna, penghargaan kepada artis yang memiliki audiens meningkat secara signifikan. Ini membuktikan ada distorsi nilai yang diberikan oleh model yang ada saat ini,” tutur Crispin Hunt, Ketua The Ivors Academy, Inggris.
Soundcloud adalah kanal digital yang diluncurkan di Berlin, Jerman, pada 2007. Seperti cara kerja Youtube musik, siapa pun dapat mengunggah musik mereka di situs ini. Soundcloud termasuk populer karena tercatat telah memiliki 175 juta pengguna per 2019. Namun, Soundcloud berjuang untuk menghasilkan pendapatan dan mengalami masalah hukum terkait hak kekayaan intelektual. (AFP)