Pendapatan Bioskop Global Anjlok, Asia Pasifik Topang Industri
Pendapatan industri bioskop global turun hingga 70 persen selama 2020. Performa bioskop-bioskop di Amerika Utara dan Eropa tumbang akibat pandemi.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendapatan industri bioskop global turun hingga 70 persen selama 2020. Performa bioskop-bioskop di Amerika Utara dan Eropa tumbang akibat pandemi. Namun, Asia Pasifik menopang industri ini berkat penanganan pandemi yang efektif.
Gower Street Analytics menyebutkan, pendapatan box office global turun hingga 70 persen menjadi 12,4 miliar dollar AS pada 2020. Box office global pada 2020 berakhir dengan total kerugian sebesar 29,4 miliar dollar AS dibandingkan dengan rata-rata pendapatan selama 2017-2019.
”Karena penutupan bioskop tambahan dan pembukaan ulang yang sangat terbatas di seluruh dunia, jumlah bioskop global yang dibuka berdasarkan pangsa pasar turun lebih jauh menjadi 56 persen pada akhir tahun 2020,” bunyi laporan Gower Street Analytics, yang dikutip di Jakarta, Minggu (31/1/2021).
Amerika Utara, merujuk pada Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, mencatat pendapatan box office sebesar 2,28 miliar dollar AS sepanjang 2020. Jumlah ini turun jauh dibandingkan dengan pendapatan sebesar 11,4 miliar dollar AS pada 2019, menurut Comscore.
Total pendapatan itu merupakan yang terendah dalam 40 tahun terakhir. Namun, penurunan ini sudah bukan hal yang mengejutkan sebab bioskop-bioskop telah ditutup lebih dari sembilan bulan dan film-film besar batal tayang.
Di Eropa, pendapatan box office turun menjadi 3,15 miliar dollar AS sepanjang 2020. International Union of Cinemas (UNIC) melaporkan, pendapatan itu turun 70,6 persen atau sebesar 7,5 miliar dollar AS di 38 teritorial Eropa. Padahal, tahun 2019 mencatat rekor baru dengan jumlah pembelian tiket mencapai 1,34 miliar tiket, tertinggi selama 15 tahun terakhir.
Meskipun respons terhadap pandemi di antara negara-negara Eropa berbeda, pendapatan box office di hampir seluruh Eropa turun karena penutupan bioskop. Bahkan, di beberapa wilayah di mana bioskop tetap dibuka tetap mencatat penurunan akibat kekurangan film box office, terutama dari Hollywood.
”Krisis ini masih jauh dari akhir, mayoritas bioskop Eropa masih tutup. Pembuat kebijakan di level lokal, nasional, dan Eropa memberlakukan strategi pemulihan untuk memastikan bioskop bisa pulih dari periode penuh tantangan ini dan sekali lagi menjadi rumah budaya, kemerdekaan, dan komunitas yang semarak seperti sebelumnya,” tulis UNIC.
Asia Pasifik pulih
Pangsa pasar Asia Pasifik justru mulai pulih sepanjang tahun 2020. Kawasan Asia Pasifik menopang total 51 persen dari penjualan tiket global yang sebesar 12,4 miliar dollar AS. Pada 2019, pangsa pasar Asia Pasifik sebesar 41 persen, mengutip data Comscore dan Gower Street.
Asia Pasifik telah melakukan upaya keras untuk memerangi virus korona, seperti yang terlihat di China, Korea Selatan, dan Australia.
Analis media senior di Comscore, Paul Dergarabedian, mengatakan, Asia Pasifik mampu mengendalikan pandemi dengan melakukan karantina wilayahk, melacak kontak, dan mewajibkan masker. Langkah ini menanamkan rasa percaya calon penonton. Selain itu, Asia Pasifik juga memiliki film-film baru non-Hollywood untuk dirilis dibandingkan negara-negara di kawasan lainnya.
”Pelajaran yang dipetik dari negara-negara yang telah bangkit kembali dengan kuat selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa tanggapan terhadap Covid yang dikelola dengan baik dan film baru yang menarik dapat memberikan percikan untuk memacu kemakmuran box office sekarang dan di masa depan,” tutur Dergarabedian.
Bahkan, China mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, China unggul atas Amerika Utara dengan menjadi negara dengan film box office terbesar di dunia. China menghasilkan penjualan tiket sebesar 3,13 miliar dollar AS pada 2020, meskipun bioskop-bioskop sempat terpukul parah ketika fase pertama pandemi terjadi.
Sementara itu, Jepang sebagai pasar film terbesar ketiga di dunia sempat kewalahan dengan pandemi. Pendapatan box office negara ini turun 45 persen menjadi 1,38 miliar dollar AS pada 2020. Namun, Jepang mampu mencatat rekor baru sebab animasi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train (2020) menjadi film berpenghasilan kotor terbesar dalam sejarah dengan nilai penjualan tiket lebih dari 352 juta AS. (CNBC/THE HOLLYWOOD REPORTER)