Bagi mereka yang mengharapkan ”WandaVision” akan menuju ke arah laga fantastik, kemungkinan juga tidak akan kecewa karena cuplikan serial mengindikasikan hal tersebut.
Oleh
FRANSISCA ROMANA NINIK
·5 menit baca
Fase Empat jagat sinematik Marvel telah dimulai. Serial televisi WandaVision membuka fase tersebut dengan kejutan yang tidak terbayangkan terjadi dalam semesta pahlawan super. Menggelitik, segar, dan berani menantang para penonton yang terbiasa dengan saga serba menggelegar.
Cuplikan atau trailer WandaVision membuat banyak penonton bertanya-tanya. Betapa pun mempersiapkan diri untuk kejutan, episode pertama WandaVision yang tayang mulai 15 Januari 2021 di kanal Disney+ tetap terasa aneh, seperti bukan Marvel. Namun, keanehan itu justru menarik dan menyenangkan karena unsur eksperimen dalam penggarapannya.
Yang langsung terlihat jelas adalah penampakan serial yang mengadopsi komedi situasi klasik melalui tampilan hitam putih, kostum, setting, lengkap dengan latar suara penonton tertawa pada adegan lucu. Karakter utamanya, Wanda Maximoff alias Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) dan Vision (Paul Bettany), juga tampak komikal, jauh dari karakter mereka saat berlaga di film-film Marvel sebelumnya yang serius.
Walakin, WandaVision seakan menuntut pemirsanya untuk benar-benar paham lingkup dan alur cerita dalam jagat Marvel. Itu artinya, kita harus setidaknya menengok 23 film yang sudah tayang sebelumnya. Banyak isyarat tersembunyi yang barangkali kurang bisa ditangkap oleh mereka yang belum pernah mengintip film-film pahlawan super Marvel. Inilah kiat cerdik Marvel Studios menjaring penonton dan penggemar baru film-film mereka.
Paling tidak, sebagai bekal awal menonton WandaVision, kita perlu tahu bahwa kisah romantis Wanda dan Vision sebenarnya berakhir tragis. Keduanya muncul pertama kali dalam film Avengers: Age of Ultron (2015). Wanda, yatim piatu dari Sokovia, yang punya kemampuan super telepati dan telekinetik tengah ditempa dalam sebuah eksperimen oleh kelompok rahasia Hydra dengan Batu Infinity Pikiran.
Adapun Vision adalah humanoid, sintetis dari kecerdasan buatan Ultron dan Jarvis, dengan kekuatan super menembus material padat. Pada Vision, tertanam pula Batu Infinity Pikiran sebagai sumber kehidupan dan kekuatannya.
Sepanjang perjalanan beberapa film Marvel, keduanya dikisahkan jatuh cinta. Sayangnya, Vision tewas di tangan Thanos yang mengambil Batu Infinity dari kepala Vision dalam film Avengers: Infinity War (2018). Dalam film terakhir, Avengers: Endgame (2019), Wanda masih bersedih atas kehilangan Vision. Jadi, ketika Vision hidup lagi dalam seri WandaVision—latar waktu Wandavision adalah setelah Endgame—beragam pertanyaan langsung menyergap.
Bersembunyi
WandaVision memulai ceritanya dengan adegan keduanya baru saja menikah dan hidup di Westview, lingkungan pinggiran kota yang tenang. Mereka berharap hidup layaknya orang normal dengan menyembunyikan kekuatan super masing-masing. Ketika hanya berdua, kekuatan super itu masih dipergunakan, seperti Wanda menata piring dan gelas dengan mengayunkan jari atau Vision berjalan menembus pintu.
Di tengah kenormalan, terasa banyak hal yang janggal. Seolah-olah ada dunia lain yang mencoba masuk ke dalam Westview. Wanda-lah yang selalu merasakannya. Misalnya, dia melihat helikopter ”berwarna” yang jatuh di pekarangannya yang ”hitam putih”. Atau ada suara dari dalam radio yang memanggil dan bertanya-tanya kepada Wanda.
Kesimpulan yang didapat dari keanehan-keanehan itu adalah dunia komedi situasi era 1950-an itu hanya hidup dalam khayalan Wanda. Apa penyebabnya dan tujuannya, apakah Wanda yang menciptakan khayalan itu atau dia dimasukkan ke dalamnya, akan menjadi kunci bagi film dan serial dalam Fase Empat.
Fase ini berisi rangkaian film dan serial televisi produksi Marvel Studios yang direncanakan dirilis sepanjang 2021-2023. WandaVision menjadi serial televisi di kanal streaming pertama, sementara Black Widow yang direncanakan tayang pada Mei 2021 menjadi film layar lebar pertama.
Setelah WandaVision, menyusul serial The Falcon and the Winter Soldier, Loki, Ms. Marvel, Hawkeye, Ironheart, dan Armor Wars. Adapun setelah Black Widow, akan muncul Eternals, sekuel Spider-Man: Far From Home yang belum diberi judul, sekuel Doctor Strange, Thor: Love and Thunder, Black Panther II, Captain Marvel 2, Guardian of the Galaxy Vol 3, dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Catatan
Sebagai pintu masuk dari sekian banyak cerita yang diciptakan dalam jagat Marvel, WandaVision dibuat justru keluar dari ”pakem” jagat itu. Penulisnya, Jac Schaeffer, tetap mendasarkan karakternya dari buku komik Scarlet Witch karya Stan Lee dan Jack Kirby serta Vision karya Roy Thomas, Stan Lee, dan John Buscema.
Schaeffer mengambil langkah berani dan kreatif dengan mengeksplorasi bentuk komedi situasi dan memberi ruang bagi karakternya untuk mengembangkan emosi-emosi lain di luar yang telah dikenal dalam film.
Meskipun humor sudah mulai dilekatkan pada film pahlawan super, seperti Thor: Ragnarok atau Spider-Man: Home Coming, segi komikal dan satir belum banyak dieksplorasi. Olsen bahkan merasa senang karena WandaVision memungkinkan dia menggali dan memperluas kepribadian Wanda, terlebih sisi humor dan kekonyolannya.
Terlebih pemain pendukung yang berlatar komedian, seperti Kathryn Hahn yang memerankan Agnes, Debra Jo Rupp (Mrs Hart), dan Fred Melamed (Arthur Hart), turut memberikan kesegaran.
Cara itu membuat dua episode pertama WandaVision menuai pujian dari kritikus dan penonton. Terlebih ”permainan” yang disuguhkan Schaeffer membuat penggemar Marvel gemas dan terus menebak-nebak berbagai isyarat tersembunyi yang tersebar sepanjang serial.
Bagi mereka yang mengharapkan WandaVision akan menuju ke arah laga fantastik, kemungkinan juga tidak akan kecewa karena cuplikan serial mengindikasikan hal tersebut. Ini pula yang menjadi catatan di luar kebaruan yang diperkenalkan WandaVision, yakni serial ini akan berakhir seperti film-film pahlawan super yang sudah-sudah.
Sembari menanti misteri Wanda dan Vision terpecahkan dalam tujuh episode yang akan datang, penonton diajak menikmati mood baru kisah dua pahlawan super ini dengan sabar dan pelan-pelan.