Saat ini, industri hiburan di Hollywood belum menunjukkan minat untuk ikut melobi agar bisa mendapatkan vaksin untuk mencegah Covid-19.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
CALIFORNIA, RABU — Industri-industri di Amerika Serikat mulai berlomba guna mendapatkan akses pertama untuk vaksin Covid-19. Di tengah persaingan itu, Hollywood justru belum menunjukkan minat untuk ikut melobi agar bisa mendapatkan vaksin.
Ketersediaan vaksin Covid-19 membuat beberapa industri, termasuk industri medis dan keuangan, secara agresif berebut agar tenaga kerja mereka masuk dalam fase pertama peluncuran vaksin Pfizer dan Moderna. Para pekerja di sektor ini dianggap masuk kategori sebagai pekerja di industri esensial.
Akan tetapi, sejumlah orang berpengaruh di industri perfilman Hollywood, terdiri atas petinggi serikat buruh, yakni Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), Directors Guild of America (DGA), dan Writers Guild of America (WGA), petinggi Motion Picture Association (MPA), serta sejumlah eksekutif produksi tidak berencana mengikuti langkah industri lain.
”Tidak ada orang yang mewakili perusahaan anggota kami yang mengadvokasi akses prioritas ke vaksin,” bunyi pernyataan MAP, dikutip dari Why Hollywood Isn’t Lobbying Hard for Covid-19 Vaccines, Rabu (13/11/2021).
Selain itu, Hollywood juga menolak berkomentar mengenai upaya untuk memengaruhi Komite Penasihat Negara Bagian California. Komite ini bertugas menentukan prioritas mengenai siapa dan kapan bisa mendapatkan vaksin.
Industri film dan televisi merupakan salah satu industri yang masih bisa beroperasi di Amerika Serikat selama masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelumnya, Gubernur California Gavin Newsom menetapkan produksi film dan televisi, termasuk pekerja yang mendukung industri ini, sebagai pekerjaan vital di California.
Alhasil, pelaku industri lainnya, seperti restoran dan tempat makan, sempat mengecam karena produksi film tetap berlangsung, sementara operasional bisnis mereka harus tutup. Muncul pemikiran bahwa merupakan hal yang wajar Hollywood akan melobi untuk segera mendapatkan akses terhadap vaksin.
Berdasarkan konteks itu, para petinggi di Hollywood tampaknya menahan diri untuk melobi vaksin agar terhindar dari lebih banyak kontroversi. Apalagi, publik masih sensitif mengenai siapa yang berhak untuk memperoleh vaksin. Kecenderungan itu terlihat ketika sejumlah anggota Kongres dikritik tajam karena telah menerima vaksin terlebih dulu pada Desember 2020.
”Jika ada kemungkinan kami mendapatkan vaksin lebih awal, itu bukan sesuatu yang ingin dibicarakan siapa pun,” ujar seorang pejabat eksekutif industri yang meminta namanya tidak disebutkan.
Selain itu, faktor lain yang menunda keputusan Hollywood untuk melobi adalah berlakunya sistem protokol kesehatan dan keselamatan yang efektif selama produksi film. Protokol ini sudah disepakati oleh serikat pekerja dan studio besar sejak April tahun lalu dan akan berlaku hingga 2021 terlepas vaksin telah diluncurkan.
Menurut data Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), penyebaran infeksi Covid-19 di komunitas AS secara nasional melebihi 13 persen pada akhir November 2020. Sementara itu, tingkat penyebaran dalam industri perfilman dan televisi sekitar 0,3 persen. Untuk mencapai persentase itu tidak mudah karena membutuhkan biaya yang berkisar 3-20 persen dari anggaran produksi.
Grup antivaksin
Hal yang masih belum jelas apakah Hollywood akan diizinkan untuk mewajibkan semua pekerja dalam sebuah produksi divaksin. Para pakar ketenagakerjaan belum yakin apakah langkah ini dapat menjadi wajib secara hukum. Di industri penerbangan, sejumlah maskapai telah mengindikasikan akan mewajibkan penumpang divaksinasi.
CEO VIP StarNetwork, penyedia layanan kesehatan terkait Covid-19 selama produksi, Johonniuss Chemweno mengklaim, diskusi mengenai apakah vaksin akan masuk dalam protokol keselamatan produksi masih berlangsung. ”Ada banyak dinamika. Bahkan, jika itu diluncurkan, orang harus menyetujui untuk menerima vaksin,” tuturnya.
Sebagai salah satu industri raksasa di AS, Hollywood turut menjadi rumah bagi sejumlah kecil grup anti-vaksin yang cukup vokal. Beberapa selebritas kembali menjadi sorotan karena menyuarakan penolakan terhadap vaksin Covid-19, di mana salah satunya adalah artis asal Guyana, Letitia Wright.
Wright, salah satu pemeran di film Black Panther (2018), mengunggah sebuah video yang meragukan vaksin di akun media sosialnya pada Desember 2020. Wright langsung dikecam keras sehingga menghapus akunnya.
”Niat saya bukan untuk menyakiti siapa pun, satu-satunya niat saya mengunggah video itu adalah hal itu menyatakan kekhawatiran saya tentang apa yang terkandung dalam vaksin dan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita. Tidak ada yang lain,” kata Wright.
Akan tetapi, masih ada juga sebagian yang mengantisipasi vaksin dalam industri. Aktor Kevin Bacon mengatakan, dirinya juga ingin divaksin setelah pekerja esensial mendapatkannya terlebih dulu. ”Tusuk orang yang lebih penting dulu. Ketika itu giliranku, aku siap ditusuk,” tuturnya. (THE HOLLYWOOD REPORTER/BBC)