Industri hiburan Hollywood menuai banyak kritik karena masih melangsungkan kegiatan produksi film di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
Sejumlah industri di Amerika Serikat membanjiri Hollywood dengan kritik lantaran bisa terus melakukan produksi di California. Namun, para pemegang kepentingan di Hollywood membela diri atas operasional bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini.
Kritik itu muncul ketika bisnis di industri lainnya harus tetap tutup akibat meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di AS. Tudingan adanya perlakuan ”pilih kasih” dari Gubernur California Gavin Newsom pun muncul. Newsom kembali mengumumkan perintah tinggal di rumah pada awal November ini.
Kontroversi atas perintah itu kembali terjadi. Pada Sabtu (5/12/2020), Angela Marsden sebagai pemilik Restoran Pineapple Hill Saloon & Grill di Los Angeles mengunggah sebuah video di media sosial. Video itu menunjukkan restoran luar ruangannya yang terpaksa tutup. Namun, tak jauh dari restorannya, terdapat deretan meja makan dan kursi katering untuk shootingserial televisi NBC berjudul Good Girls.
”Katakan kepada saya bahwa ini berbahaya, tetapi tepat di sampingku, seperti tamparan di wajah, ini aman? Semua yang saya miliki diambil dari saya dan mereka mempersiapkan makanan bagi perusahaan film tepat di sebelah teras saya,” kata Marsden dalam videonya.
Sejak perintah tinggal di rumah berlaku, semua fasilitas umum dan operasional bisnis di California yang tidak vital tutup. Menariknya, dalam dokumen yang disetujui Newsom, produksi film dan televisi, termasuk pekerja yang mendukung industri ini, dianggap sebagai pekerjaan vital di California.
Sejumlah pemegang kepentingan di Hollywood dan pejabat pemerintah berpendapat, tidak adil untuk membandingkan produksi film dengan industri lain. ”Kami bukan bar tempat semua orang duduk tanpa masker,” kata Momita Sengupta, VP Physical Production, Original Series Netflix.
Menurut Momita, produksi film dan TV berada dalam lingkungan yang sangat terkontrol dan tertutup. Mereka mengikuti protokol kesehatan ketat yang dibuat oleh studio, serikat pekerja, dan ahli epidemiologi. Tempat shootingmewajibkan pengetesan secara berkala, penggunaan alat pelindung diri, dan pelacakan kontak ketika kasus positif muncul.
Philip Sokoloski, VP Integrated Communications FilmL.A., Inc, mengakui, hal yang masuk akal apabila orang tidak familier dengan protokol kesehatan industri hiburan. Orang akan merasa kebingungan jika melihat ratusan orang berkumpul untuk shooting,sementara warga biasa dilarang menerima tamu.
”Saya pikir itu adalah pertanyaan yang masuk akal untuk menanyakan apakah seseorang tidak terbiasa dengan aturan mengenai pembuatan film yang aman,” ujar Sokoloski.
Pemerintah berupaya mengakomodasi kekesalan publik terhadap industri hiburan. Salah satunya dengan sempat muncul larangan pembuatan film di luar jam malam di Los Angeles menjelang perayaan Thanksgiving, akhir November lalu. Meskipun begitu, larangan itu bukan tanpa komplain dari industri hiburan sehingga dalam beberapa jam larangan itu ditarik kembali.
Mesin ekonomi
Di tengah pandemi seperti ini, industri hiburan berharap agar tidak terlalu disorot sembari melanjutkan berbagai proyek. Ada beberapa perusahaan yang memutuskan untuk rehat pada Natal dan kembali memulai proyek pada awal Januari 2021.
Yang pasti, perusahaan lainnya tampaknya sudah mempersiapkan diri apabila ada pembatasan shooting seperti yang terjadi pada awal pandemi. ”Kami tahu kami tidak kebal dari regulasi yang lebih lanjut. Namun, ada keinginan untuk mengizinkan industri terus beroperasi dalam kondisi sekarang,” kata Sokoloski.
Sinyal bahwa produksi film akan berlanjut seperti biasa sebenarnya telah terlihat. ”Industri ini adalah mesin ekonomi penting yang telah menjadi fakta bahwa selama beberapa bulan mereka telah menjadi teladan. Harapan dan antisipasi nyata dari ini adalah keadaan ini dapat dipertahankan,” kata seorang pejabat pemerintah daerah. (THE HOLLYWOOD REPORTER)