logo Kompas.id
HiburanAbstraksionisme Berdamai
Iklan

Abstraksionisme Berdamai

Karya-karya Aisul dan Chryshnanda menyiratkan keduanya tidak sedang melukis abstrak dalam konteks ideologis. Mereka menyoal isu lokalitas, identitas, keberagaman cara pandang atas medium seni lukis dan ideologi aliran.

Oleh
Nawa Tunggal
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NPqdU4BtjK-9X7S05fIZCcWX2N4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FScreen-Shot-2020-09-22-at-7.19.42-PM_1601728801.png
TANGKAPAN LAYAR ZOOM/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Chryshnanda Dwilaksana saat menjelaskan karyanya dalam pembukaan pameran di Balai Budaya Jakarta.

Seni abstrak tidak meributkan soal makna. Tidak lagi mengusung aksi kehidupan. Namun, ia mampu melahirkan anak yang tidak ”taat” sebagai abstraksionisme yang ”representational”, yang meributkan soal makna, yang mengusung aksi kehidupan dan sebagainya.

Ini catatan yang diberikan Mikke Susanto, akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, untuk Pameran Lukisan Berdamai yang menampilkan karya-karya pelukis Aisul Yanto dan Chryshnanda Dwilaksana di Balai Budaya Jakarta.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000