Menyimak album ”Sleepless Nights” yang menenangkan, akan terasa ada nuansa baru yang dilakukan Indra pada penggarapan lagu-lagunya. Jika diperhatikan dengan saksama, akan terdengar seperti efek ”kotor” pada musiknya.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·5 menit baca
Kompas/Hendra A Setyawan
Indra Lesmana, musisi jazz
Bermusik tak lagi sekadar untuk menghibur atau unjuk kehebatan. Melalui album Sleepless Nights, Indra Lesmana memilih musiknya menjadi teman untuk melewati malam-malam tanpa tidur di masa pandemi Covid-19 yang berat.
Berawal dari ide sederhana, membuat lagu untuk menemani buah hatinya belajar, Indra melahirkan album Sleepless Nights. Album ini berisi enam lagu jazz standar serta dua lagu instrumental baru ciptaan Indra. Seluruhnya dikerjakan oleh Indra selama satu bulan penuh pada Agustus 2020. Lagu jazz standar adalah lagu-lagu jazz yang kerap dimainkan dan menjadi lagu wajib bagi para musisi jazz. Kerap juga disebut sebagai jazz klasik karena sifatnya yang everlasting atau abadi.
Enam lagu jazz standar yang ada di album Sleepless Nights adalah ”It Could Happen To You”, ”You Don’t Know What Love Is”, ”What Are You Doing The Rest Of Your Life”, ”But Beautiful”, ”Someone To Watch Over Me”, dan ”The Nearness Of You”. Indra sengaja memilih keenam lagu jazz standar itu karena lagu-lagu itulah yang ”membesarkan” Indra. Sejak kecil, Indra terbiasa diperdengarkan lagu-lagu tersebut.
”Bisa dibilang ini lagu-lagu jazz ballads yang sangat sering saya dengar sejak kecil,” ujar Indra dalam wawancara daring, Jumat (18/9/2020) malam. Lagu-lagu tersebut hingga kini juga menjadi favorit Indra dan sang istri, Hon Lesmana, yang juga seorang penggemar jazz standar. Di luar alasan itu, suasana dari lagu-lagu tersebut juga dinilai pas dengan situasi pandemi saat ini.
Tema-temanya ringan, tetapi bermakna dalam. Indra sengaja mencari lirik lagu yang tidak depresif. Contohnya lagu ”You Don’t Know What Love Is” yang meski sedih, tetapi menurut dia memiliki makna yang dalam karena bisa memiliki arti yang positif, yaitu menguatkan.
”Jadi, menurut saya, lagu ini harus ada karena bagaimanapun juga di masa pandemi ini kita banyak kehilangan,” katanya. Lagu ”What Are You Doing The Rest Of Your Life”, menurut dia, mengibaratkan manusia yang hidup di zaman ketidakpastian.
”Bisa jadi semacam refleksi ke diri kita. Apa yang akan kita perbuat untuk hari ini dan esok,” ucapnya.
Di tangan Indra, lagu-lagu jazz standar itu tampil berbeda. Tidak disajikan apa adanya seperti versi aslinya, tetapi mendapat sentuhan khusus yang membuat lagu-lagu tersebut terasa lebih baru. Apabila disimak lebih dalam, ada hal baru pada penggarapan lagu-lagunya. Begitu juga dengan suguhan vokal Indra yang sebelumnya absen menyanyi selama enam tahun.
”Di saat seperti sekarang, kalau saya bikin lagu yang ingar-bingar, kan, enggak mungkin. Trus kalau saya bikin lagu yang happy-happy kok sebenarnya kita lagi enggak happy-happy banget. Jadi, ngikutin kata hati aja, sih, sebenarnya. Kata hati saya harus bersabar, saya harus menenangkan diri saya, dan saya harus lebih bisa tetap semangat, tetapi juga enggak berlebihan,” tutur Indra.
Oleh karena itu, Indra menyebut musiknya kali ini sebagai musik untuk menemani. Bukan sekadar untuk menghibur, apalagi unjuk kemampuan.
”Tujuan bermusik ternyata bisa bermacam-macam,” kata Indra.
Hal ini tak lepas dari situasi pandemi ketika, tak bisa dimungkiri, semua orang tengah menghadapi kecemasan dan ketakutan akibat pandemi yang tak pasti. Membuat malam-malam kerap dilewati nyaris tanpa tidur. Situasi itulah yang digambarkan Indra di album Sleepless Nights.
”Ini memang album pandemi. Saya berharap album ini bisa menjadi teman untuk menenangkan pikiran kita,” kata Indra.
Selain untuk menemani belajar seperti tujuan semula, lagu-lagu di album ini juga diperuntukkan bagi orang-orang yang sedang bekerja, termasuk para tenaga medis, dan pasien-pasien yang memerlukan ketenangan. Dua lagu instrumental ciptaan Indra yang turut melengkapi lagu-lagu jazz standar di album tersebut adalah ”Coming Home” yang menjadi lagu pembuka serta ”Sleepless Nights” yang menjadi lagu penutup sekaligus judul album yang dirilis digital pada 19 September 2020.
Mood Lo-Fi
Menyimak album Sleepless Nights yang menenangkan, akan terasa ada nuansa baru yang dilakukan Indra pada penggarapan lagu-lagunya. Apabila diperhatikan dengan saksama, akan terdengar seperti efek ”kotor” pada musiknya.
Hal ini bukan tanpa sengaja. Indra memang memberi sentuhan khusus pada lagu-lagu di album tersebut, yaitu memadukan jazz dengan mood atau jenis musik Lo-Fi. Saat ini, Lo-Fi tengah menjadi hal kekinian di kalangan milenial. Banyak lagu dengan unsur Lo-Fi yang dirilis oleh musisi-musisi muda.
Lo-Fi merupakan singkatan dari low fidelity, yaitu jenis musik yang dihasilkan menggunakan peralatan sederhana sehingga menghasilkan suara berkualitas rendah atau tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itulah yang menjadi ciri khas musik Lo-Fi. Lo-Fi merupakan kebalikan dari Hi-Fi (high fidelity) atau musik berkualitas tinggi.
Lo-Fi memiliki irama yang menenangkan, membuat pendengarnya menjadi lebih mudah untuk fokus dan konsentrasi. Kadang juga terselip efek suara seperti langkah kaki atau hujan sehingga membuat pendengarnya seolah masuk ke dalam suasana lagu tersebut.
Di album ini, Indra juga menyelipkan suara ombak, kicau burung, hujan, jangkrik, dan lain-lain. Dengan penggarapan seperti itu, Indra menyebut Sleepless Nights adalah album perpaduan jazz dengan mood Lo-Fi.
”Mungkin karena saya juga punya tujuan memperkenalkan lagu-lagu jazz klasik ke generasi milenial. Saya ingin musiknya juga bisa dicerna oleh mereka dan tidak dianggap kuno atau tua. Orang seumuran saya, mungkin juga yang lebih dewasa, juga bisa menikmati. Saya ingin bisa mencairkan itu,” kata Indra.
Bagi Indra, eksplorasi seperti itu yang menjadikan proses berkarya menjadi hal yang menantang. ”Saya senang dengan perkembangan musik. Saya enggak pengin stagnan. Saya ingin bisa terus bertualang di musik pada zamannya, zaman sekarang seperti apa. Di satu sisi, saya juga tidak lepas dari apa yang sudah saya jalani selama ini sebagai musisi. Saya ingin selalu belajar,” ujarnya.
Dari sisi vokal, Indra juga menemukan tantangan tersendiri mengingat album vokal terakhir Indra yang berjudul Stars dirilis tahun 2014. ”Ini pertama kali nyanyi lagi setelah enam tahun, tetapi nyanyinya beda. Kali ini lebih nahan karena ketika saya coba nyanyi lepas kok kayaknya enggak cocok sama suasana musiknya,” ucap Indra yang di album ini juga memainkan saksofon dan gitar elektrik.
Sleepless Nights yang merupakan album solo Indra ke-27 menurut rencana juga akan dirilis dalam format fisik. Untuk menemani malam-malam yang harus dilewati tanpa tidur....