Kisah Raised by Wolves dimulai ketika pesawat antariksa yang dikendarai Mother dan Father menabrak permukaan planet asing. Mereka dikirim ke luar angkasa dengan sekumpulan embrio manusia yang dibekukan.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan Kuncoro Manik
·5 menit baca
Masa ketika bumi tak lagi menjadi hunian yang layak kerap diangkat sebagai tema menarik pada sebuah tontonan. Kali ini, kehidupan manusia yang tak lagi sama itu membawa pada pengembaraan ke luar angkasa. Berbeda dengan film pengembaraan luar angkasa seperti "Star Wars" yang menghadirkan banyak pilihan hunian planet, serial televisi Raised by Wolves terfokus pada satu planet asing.
Serial Raised by Wolves yang tayang di HBO sejak 3 September 2020 ini digarap oleh produser eksekutif Ridley Scott yang sudah khatam menggarap film fiksi ilmiah seperti Alien dan Blade Runner. Keterlibatan Scott yang juga mengarahkan langsung produksi dua episode pertama Raised by Wolves ikut menjadi jaminan tontonan yang menghadirkan kecanggihan teknologi masa depan ini.
Teknologi mutakhir di ujung zaman ini hadir lewat kehadiran tokoh utama sepasang robot android. Robot yang sejatinya adalah mesin pembunuh android ini diselipi sisi kemanusiaan yang membuat penontonnya bakal berhati-hati untuk mendukung atau membencinya. Pasangan android ini pun akrab disapa sebagai Mother dan Father.
Berdua mereka bertugas menyelamatkan ras manusia. Mereka membawa enam embrio manusia yang kemudian “dilahirkan” dan dibesarkan di sebuah planet tak bernama. Mengambil lokasi pengambilan gambar di gurun yang dikelilingi pegunungan di Afrika, tak banyak rekayasa kamera yang dibutuhkan untuk menghadirkan pemandangan yang seolah tak lagi ada di bumi.
Suasana asing planet lain antara lain diwujudkan dalam penggambaran suhu yang ekstra dingin di malam hari. Pepohonan yang tumbuh harus masuk alat uji racun sebelum dikonsumsi karena mayoritas vegetasinya tak bisa dimakan manusia. Atmosfer planet lain juga dihadirkan lewat munculnya binatang merangkak serupa alien hingga beberapa bulan di langit malam.
Kepiawaian memilih lokasi pengambilan gambar membuat tak banyak efek visual yang dibutuhkan. Akibatnya, proses produksi film menjadi tak semahal yang dibayangkan.
Laman HBO Max menyebut planet Kepler 22b sebagai planet nyata yang menjadi rujukan bagi “bumi” baru dalam Raised By Wolves. Kepler 22b ini disebut oleh ahli astrobiologi Sara Seager -anggota tim Kepler yang menemukan 22b- sebagai planet yang mengorbit cukup jauh dari mataharinya sehingga berpotensi mendukung kehidupan manusia.
Kemungkinan tentang kehidupan di luar planet bumi ini pula yang menginspirasi sutradara sekaligus penulis naskah Aaron Guzikowski ketika membangun kisah Raised By Wolves. Sebelumnya, Guzikowski telah menulis serial The Red Road dan menulis film Prisoners.
Mesin pembunuh
Kisah Raised by Wolves dimulai ketika pesawat antariksa yang dikendarai Mother dan Father menabrak permukaan planet asing. Mereka dikirim ke luar angkasa dengan sekumpulan embrio manusia yang dibekukan oleh pasukan ateis yang kalah perang.
Pasangan android ini diprogram untuk menolak gagasan supranatural dan menanamkan ateisme pada keturunan mereka.
Mother atau ibu diperankan oleh aktris Denmark Amanda Collin dengan wajah datar yang seringkali menyimpan seringai menakutkan. Mother bertugas mencintai enam anak manusia yang kemudian diasuhnya dengan penuh kasih sayang. Namun, kasih sayang sesosok android tentu tetap jauh berbeda dibandingkan kehangatan seorang ibu.
Setiap malam, misalnya, Mother selalu menceritakan kisah sama yang terus berulang tentang tiga anak babi dan seekor serigala. Keenam anaknya tetap harus mendengarkan dan pura-pura senang. Kehidupan di kemah tempat tinggal yang bentuknya setengah lingkaran mirip Iglo itu berputar antara bertanam, bermain di sekeliling rumah, atau rutinitas harian yang terasa menjemukan.
Sesuatu yang tak wajar mulai terasa ketika satu per satu anak meninggal dunia. Hanya satu anak bernama Champion (Winta McGrath) -yang dulunya adalah embrio yang hampir mati- justru bertahan hidup. Ketegangan muncul ketika manusia dari kelompok agamis dari agama mithraics tiba-tiba menemukan lokasi pasangan android. Tokoh utama dari kelompok agamis ini adalah pasangan Marcus (Travis Fimmel) dan Sue (Niamh Algar).
Pertentangan antara golongan agamis dan ateis ini pula yang menjadi sumber konflik yang menghancurkan bumi. Penonton lantas diajak pada perenungan rumit tentang perang karena agama hingga relasi hubungan keluarga dalam pola pengasuhan anak. Mother dan Father selayaknya orangtua lainnya seringkali berdepat dalam cara mendidik anak-anaknya.
Menebar ketakutan
Kemunculan dua kelompok tersebut membangkitkan pula mode kekuatan super Mother sebagai android pembunuh. Dengan hanya sekadar menjerit atau mengeluarkan sinar api dari matanya, Mother sanggup mencipratkan seluruh darah dari tubuh manusia. Tubuh-tubuh yang meledak ini segera mengingatkan pada adegan serupa ketika alien parasit meledak di film Alien.
Kekuatan para android memang menjadi suguhan utama dalam serial Raised by Wolves. Wajah pucat Mother yang tanpa ekspresi seringkali menyajikan kejutan yang tak terduga dalam tindakan. Wajah itu pula yang kemudian bisa tiba-tiba berubah menjadi makhluk kejam berwarna perunggu yang melesat ke udara dan menebarkan ketakutan dari lengannya yang terentang.
Dalam wawancara yang dimuat di Forbes.com pada 2 September lalu, Ridley Scott menyatakan sangat antusias dan berharap akan ada musim ke dua untuk Raised by Wolves. Pembuat film legendaris asal Inggris ini bahkan rela sejenak meninggalkan proses produksi film berjudul The Last Duel demi Raised by Wolves.
“Saya membaca naskahnya dan berpikir, \'Ya Tuhan. Ini hebat.\' Saya bertindak dengan sangat intuitif, dan saya pikir saya harus melakukan satu tetapi kemudian berkata saya akan melakukan dua..." katanya.
Guzikowski menambahkan, “Ini adalah mimpi. Sesuatu yang sebesar ini, sangat bergantung pada eksekusi. Saya sangat senang bahwa kami berakhir di perusahaan Ridley dan dia menjadi produser eksekutif, tetapi kemudian dia memutuskan untuk mengarahkan dua episode.” Digarap oleh tangan-tangan andal yang mumpuni di dunia pembuatan film fiksi ilmiah, Raised by Wolves berhasil memunculkan keingintahunan berbalut horor kekejaman.