Musisi Benny Likumahuwa meninggal dunia di usia 73 tahun.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·4 menit baca
Duka mendalam kembali melanda dunia musik Tanah Air. Musisi jazz kawakan Benny Likumahuwa meninggal pada Selasa (9/6/2020) di usia 73 tahun. Benny dikenal sebagai sosok musisi yang selalu penuh semangat dan dedikasi menyiarkan jazz sampai ke pelosok negeri.
Benny Likumahuwa meninggal dunia akibat penyakit diabetes yang dideritanya sejak lama. Pada 2018, akibat diabetes, Benny mulai rutin menjalani cuci darah. Kondisi kesehatannya terus menurun sejak April hingga Mei 2020. Benny akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa pukul 08.30 WIB. Musisi yang antara lain dikenal melalui kiprahnya di The Rollies ini meninggalkan jejaknya yang begitu panjang di dunia musik Tanah Air.
Musisi jazz Idang Rasjidi mengungkapkan rasa kehilangannya yang sangat besar atas meninggalnya Benny Likumahuwa. Sejak kabar duka diterimanya pukul 08.40 WIB, air matanya tak berhenti mengalir. Idang dan Benny bermain musik bersama di Galactic Band yang juga beranggotakan antara lain Olle Pattiselano. Keduanya juga teman dan sahabat yang sangat dekat bagi satu sama lain.
Bagi Idang, BL, panggilan akrab Benny Likumahuwa, tak sekadar sosok teman dalam bermusik. BL adalah sosok seorang senior sekaligus mentor. ”Dia itu sosok pendidik yang rajin berbagi kepada orang lain, khususnya anak-anak muda,” kata Idang.
BL juga merupakan sosok seorang musisi besar. Seorang legenda. Sepak terjangnya selama lebih dari 50 tahun berkarya, BL telah memberikan banyak warna bagi dunia musik Indonesia.
”Saya mengikuti jejak beliau. Beliau itu sosok pemusik besar. Kalau yang jago, banyak. Nah, beliau itu one of the greatest. Aransemennya selalu bagus dan sudah sangat modern sejak dulu. Enggak heran Barry Likumahuwa (musisi-anak BL) jadinya seperti itu. Kalau mau lihat seperti apa Benny, ya lihat jejaknya di Barry. Juga banyak lagi pemusik-pemusik muda lainnya,” tutur Idang.
Musisi Indra Lesmana menuliskan kenangan kisahnya bersama Benny Likumahuwa di akun Instagram-nya. Benny memang sempat tinggal bersama keluarga Jack Lesmana, ayah Indra, keduanya menjadi sangat dekat.
Sejak bisa memainkan piano, Indra bahkan kerap bermusik bersama dengan Benny Likumahuwa. Antara lain di acara rutin Jack Lesmana di Taman Ismail Marzuki (TIM) atau setiap minggu malam di pendopo bar Hotel Borobudur.
Tak hanya bagi musisi-musisi Tanah Air, bagi Barry Likumahuwa, sang anak, sosok Benny Likumahuwa sangat menginspirasi. Dalam sebuah wawancara bersama Kompas, Barry mengungkapkan, sejak di dalam kandungan sang ibu, Ria Likumahuwa, sang ayah telah ”mencekokinya” dengan jazz melalui musik yang disiarkan 24 jam dari radio yang dipasang di rumah.
Barry mengalami masa siaran radio jazz CNJ yang kini beralih ke Radio Brava, serta masa-masa Benny memutar jazz dari radio satelit yang disiarkan langsung dari Amerika. ”Setiap hari, seperti itulah kehidupan bermusik di rumah. Berkisar di jazz, funk, dan soul. Tiap aku bangun pagi, alarmnya juga pakai tape. Lagunya Techno Pop dari Bob Mintzer Big Band. Suaranya keras sekali, biasanya aku langsung bangun,” kenang Barry kala itu.
Benny, jelas telah membentuk Barry. Meski sempat di awal kariernya Barry merasa sungkan menyandang nama Likumahuwa, lambat laun keduanya justru makin klop. Duo Barry-Benny kerap muncul di banyak festival jazz di Tanah Air. ”He’s my number one favorite man in the world,” kata Barry yang bahkan tak hanya melungsuri bas milik sang ayah, tetapi juga baja-baju sang ayah dari tahun 1980-1990-an.
Jejak panjang
Sebagai musisi, karier musik Benny berawal di tahun 1966 saat dia bergabung dengan band asal Bandung, Cresendo. Awalnya, Benny yang belajar musik dan not secara otodidak ini memainkan bongo. Ketika mulai jatuh cinta kepada jazz, Benny mengganti instrumennya dengan klarinet, lalu juga saksofon. Benny juga belajar meniup trombon.
Tahun 1968, Benny bergabung dengan The Rollies. The Rollies dibentuk tahun 1967 dari embrio mereka, yaitu band Delimas tahun 1965 yang berawak Deddy Stanzah, Delly Joko Arifin, Iskandar, dan Iwan Krisnawan. Band ini memainkan lagu-lagu Beatles dan Rolling Stones.
Sejak Benny bergabung, arah musik Rollies cenderung pada soul dan musik dari tiga pilar The Rollies, yaitu ”Soul Vacation” dari band Tower of Power, ”Phases of Smile” dari Blood Sweat & Tears, dan ”25 or 6 to 4” dari kelompok musik Chicago. Untuk ukuran zamannya, musik Rollies ketika itu termasuk beda dengan yang lain.
Di luar itu, Benny malang melintang di banyak tempat, hingga ke luar negeri. Dia juga membentuk The Augersindo dan bermain keliling di negara-negara Asia. Benny juga lalu bergabung dengan The Jazz Raiders, Jack Lesmana Combo, Trio ABC (Abadi Soesman, Benny Likumahuwa, dan Candra Darusman).
Bersama Idang, Benny membentuk Galactic Band, juga bersama Ireng Maulana All Star. Di samping itu, Benny juga kerap bermain secara freelance dengan kelompok jazz-jazz lain dan banyak berpartisipasi dalam festival jazz di dalam dan luar negeri.
Direncanakan, jenazah BL akan dikebumikan pada hari Rabu (10/6/2020). (DOE)