Mini Seri ”Sementara, Selamanya” Akan Tayang Lewat Daring
Saat pandemi, insan perfilman tetap berusaha berkarya di tengah keterbatasan. Mini seri ”Sementara, Selamanya” menjadi salah satu bukti pekerja film tetap bisa produktif.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
Industri perfilman seakan lumpuh karena hampir seluruh kegiatan produksi film harus ditunda akibat Covid-19. Akan tetapi, tantangan ini tidak menyurutkan semangat sebagian pekerja film. Mereka mencari strategi alternatif untuk tetap berkarya.
Upaya itu terlihat dari rencana perilisan mini seri terbaru berjudul Sementara, Selamanya. Drama ini bercerita tentang pasangan suami istri, Saka dan Zara. Mereka harus tinggal terpisah karena Zara adalah salah satu dokter yang menangani pasien Covid-19. Inti cerita berpusat pada bagaimana mereka bisa menghadapi dinamika rumah tangga tersebut.
Sementara, Selamanya dibintangi Reza Rahadian dan Laura Basuki. Aktor lainnya yang turut tampil adalah Christine Hakim dan Ruth Marini. Mini seri produksi Spasi Moving Image ini akan tayang dalam enam episode secara daring mulai 6 Juni 2020.
Produser Sementara, Selamanya, Arya Ibrahim, mengupayakan agar mayoritas proses produksi mini seri ini berjalan cepat dengan mengedepankan prinsip pembatasan sosial. Sejumlah kegiatan untuk tatap muka diganti agar dilakukan secara virtual.
”Proyek ini dari awal sampai akhir shooting total hampir satu bulan. Jadi, secara waktu cepat dan memang harus dibuat sesegera mungkin selesai,” kata Ary dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Proses pembacaan naskah, misalnya, dilakukan melalui Zoom. Untuk proses shooting, ini hanya berlangsung tiga hari dengan tetap mengedepankan etika kesehatan mencegah Covid-19. Semua yang terlibat harus menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan. Lokasi shooting juga hanya satu tempat.
”Jumlah kru hanya tujuh orang dan tidak semua harus ada di lokasi. Arya sebagai produser, misalnya, juga berperan sebagai art director, staf bagian kostum, staf perias wajah, dan staf bagian konsumsi. Untuk proses pasca-produksi, bahan shooting, dikirim secara daring,” tutur Reza yang juga berperan sebagai sutradara.
Adapun musik latar dan musik tema adalah elemen pelengkap untuk menyampaikan makna cerita film. Kolaborasi dengan penata musik untuk Sementara, Selamanya juga dilakukan secara daring melalui diskusi yang intens agar makna film dapat terwakili dengan baik oleh musik.
Jumlah kru hanya tujuh orang dan tidak semua harus ada di lokasi. Arya sebagai produser, misalnya, juga berperan sebagai art director, staf bagian kostum, staf perias wajah, dan staf bagian konsumsi. Untuk proses pasca-produksi, bahan shooting dikirim secara daring.
Penata musik Ifa Fachir menyampaikan, dirinya bersama rekannya berusaha agar tetap bisa menciptakan musik yang sesuai dengan mini seri meskipun keterbatasan akses dan sumber daya akibat pandemi Covid-19. ”Kebetulan kami bisa piano dan gitar, jadi dua instrumen ini jadi fokus utama, tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada orkestra,” ujarnya.
Model baru
Reza berharap cara kerja dalam mini seri tersebut dapat menjadi inspirasi dan pemacu semangat bagi pekerja film lainnya. Saat ini, industri perfilman ikut terpukul karena proses shooting terhambat akibat pandemi Covid-19.
”Kita harus tetap cari cara untuk berkarya. Apalagi akan ada masa new normal, bukan berarti orang akan kembali bebas beraktivitas normal karena akan ada banyak hal yang harus kita jaga. Bioskop juga belum bisa buka sehingga platform digital dapat menjadi alternatif,” kata Reza.
Menurut Reza, dirinya juga tidak memiliki target khusus dalam perilisan mini seri itu. Hal yang terpenting adalah bagaimana karyanya tetap membawa visinya sebagai seorang pekerja film, yakni menyentuh perasaan para penonton.
Artis Christine Hakim menambahkan, proyek seperti Sementara, Selamanya menunjukkan bahwa pekerja film harus tetap berpikir positif dan kreatif untuk tetap berkarya. ”Kehidupan itu terus berjalan dan ini bukan akhir segalanya,” katanya.