DUA hari menjelang penampilannya di ajang festival music tahunan We The Fest 2018, ruang bincang yang disediakan aplikasi besutan pihak penyelenggara khusus untuk topik Lorde (21), We The Fans, sudah sangat riuh oleh para penggemar penyanyi muda berkaliber dunia asal Negeri Kiwi Selandia Baru itu.
Mulai dari percakapan untuk saling janjian kumpul dan bertemu di konser Lorde, ajakan untuk Bersama-sama “menggila” di depan panggung Lorde, yang dijadwalkan digelar di hari kedua festival, 22 Juli 2018 malam, hingga obrolan-obrolan ringan dan saling berkenalan antar para calon penonton.
Kebanyakan mereka yang datang ke ajang festival lumayan bergengsi dan telah digelar empat tahun belakangan itu berasal dari generasi milenial dan Z. Tak hanya dari Indonesia, terutama Jakarta dan kota-kota besar sekitarnya, para pengunjung juga datang dari sejumlah negara terutama tetangga di Kawasan Asia Tenggara.
Salah satu akun bernama Kimbo, mengaku asal Inggris, berceloteh sekaligus mengeluh kalau teman-teman kumpulannya yang akan datang ke WTF 2018 tak satu pun ngefans Lorde. Celotehan dalam Bahasa Inggris itu lalu disahuti beberapa akun lain, yang menghibur sekaligus mengajaknya bergabung.
Riuh rendah itu pun berlanjut dengan saling mengoneksi antar akun media sosial masing-masing sehingga mereka bisa terus saling berhubungan. Perbincangan di dunia maya itu bahkan masih terus berlanjut hingga keesokan harinya setelah 21 Juli malam Lorde sukses menggelar konsernya.
Setidaknya 17 lagu, dengan tentu saja beberapa tembang hitsnya macam “Royals”, “Hommade Dynamite”, “The Louvre”, “Ribs”, “Perfect Places”, “Liability”, dan “Green Lights”. Penampilan Lorde Sabtu malam itu memang sangat menghipnotis para penggemarnya, yang kerap berteriak histeris setiap lagu kegemaran mereka dinyanyikan.
Tak hanya bernyanyi, aksi panggung Lorde pun sangat energik dan “pecicilan”, serta juga teatrikal. Di atas panggung Lorde menyanyi dan menari dengan diiringi sejumlah penari latar. Saat menyanyikan lagu “The Louvre” tubuh langsing Lorde diangkat dan diusung para penari latarnya itu.
“Apa kabar Jakarta! Selamat malam. Saya sangat antusias bisa tampil di sini. Ini adalah yang pertama kalinya. Saya sangat senang dan bangga dapat disambut oleh kalian semua,” ujarnya membuka percakapan.
Para penonton juga tampak tak mau kalah. Mereka berteriak, bernyanyi, berjingkrak-jingkrak, dan mengangkat tinggi-tinggi telepon seluler masing-masing, baik untuk sekadar menyalakan lampu flashlight atau bahkan berswafoto dengan latar belakang panggung Lorde.
Mereka tak beranjak hingga akhir pertunjukkan. Lorde sendiri tampak sangat menikmati penampilan perdananya di Jakarta kali ini. Beberapa kali dia berdialog dengan para penonton dan bahkan duduk di bibir depan panggung sambil menyanyikan lagu bertempo lambatnya, “Liability”.
Tak hanya duduk di pinggir panggung, Lorde pun berjalan ke tengah para penonton melalui lorong akses berpagar besi di kanan kiri, yang memang dibangun di depan panggung menuju tenda tempat para penata suara dan cahaya panggung di seberangnya.
Dari Lorong itu Lorde dan juga para artis lain yang tampil di panggung utama WTF 2018 bisa mendekati kerumunan para penonton tetap dalam posisi dan jarak yang aman. Lorde juga sempat terlihat memeluk salah seorang penonton wanita sebelum kemudian kembali naik ke atas panggung.
Lagu abad 21
Nama Lorde sendiri tampaknya memang semakin di atas angin. Pasalnya, majalah Rolling Stones baru-baru ini menempatkan mega hits ciptaannya, “Royals”, di peringkat ke-9 dari 100 lagu paling top dan terkenal sepanjang abad ke-21.
Keseratus lagu terhits abad ke-21 itu dihasilkan dari hasil survey, yang dilakukan majalah bergengsi tadi terhadap para artis, produser, kritikus, dan kalangan industri terkait. Mereka semua pada intinya ditanya lagu apa saja yang menurut mereka paling digemari sejak tahun 2000.
Lagu “Royals” sendiri diciptakan gadis bernama asli Ella Yelich-O\'Connor saat dirinya masih berusia 15 tahun dan meledak di tahun 2013 dengan berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 Amerika Serikat selama sembilan pekan berturut-turut.
Lagu “Royals” bahkan juga disebut-sebut menjadi salah satu lagu terbaik pada tahun yang sama. Tembang pop generasi baru itu ditulis sendiri oleh Lorde, yang berisi kritikan tajam dirinya terhadap gaya hidup meterialisme serta bermewah-mewahan.
Gadis berdarah Irlandia dari sang ayah dan Kroasia dari sang ibu itu juga banyak mendapat pengakuan dunia. Namanya masuk dalam daftar remaja paling berpengaruh versi majalah Time di tahun 2013. Sedangkan di tahun 2017 dia juga masuk dalam kategori 30 selebritas muda Asia usia di bawah 30 tahun (“30 Under 30”) versi majalah Forbes.