Jutawan Keberanian
Sejak akhir Februari lalu, tayangan yang merupakan versi reboot dari program acara sejenis, yang pernah berjaya sepanjang 2001-2006 produksi stasiun televisi NBC, itu kini memasuki musim kedua di bawah bendera MTV.
Seperti hendak mengulang kejayaan sebelumnya, rating dan tingkat apresiasi penonton terbilang tinggi. Pada musim kedua kali ini MTV bahkan menambah jumlah episodenya dari 12 di musim pertama menjadi 20 atau delapan episode lebih banyak. Program reboot ini juga tampil dengan lebih segar dan menampilkan beberapa pembaruan.
Selain host baru—penyanyi rap kulit hitam terkenal dan pemain film, salah satunya film 2 Fast 2 Furious, Ludacris—beberapa penyesuaian juga dilakukan untuk ”menyegarkan” tayangan menegangkan ini.
Terkait pembaruan itu, jumlah tantangan tertentu dikurangi. Misalnya, tantangan memakan benda, hewan, atau bagian tertentu dari organ hewan yang pastinya menjijikkan. Selain itu, pembaruan juga dilakukan pada jumlah peserta tantangan. Kali ini, peserta terdiri atas empat tim, masing-masing beranggotakan dua orang yang saling berhubungan, baik keluarga, teman, maupun mantan.
Acara ”Fear Factor” sendiri bisa dibilang tayangan paling sukses, yang kembali dihasilkan MTV dalam dua tahun terakhir. Ratingnya terbilang tinggi dan bahkan bisa menaikkan pamor MTV sebagai jaringan televisi kabel realitas paling berpengaruh saat ini. Rentang usia penontonnya pun beragam dan lumayan luas, mulai dari usia 18 tahun hingga 34 tahun.
Sosok Ludacris juga dinilai mampu memberi ”penyegaran” pada acara itu. Berbeda dengan tayangan aslinya, host ”Fear Factor” versi MTV ini jauh lebih santai dan ramah. Dia juga bisa berinteraksi dengan lebih cair, termasuk dengan saling melempar canda kepada para peserta. Ludacris juga berperan sebagai produser eksekutif dalam tayangan ini.
Acara ”Fear Factor” yang diproduksi dan ditayangkan oleh NBC pada 2001 hingga 2006 dulu dipandu pembawa acara Joe Rogan. Dia adalah komedian dan juga komentator acara laga tanding para petarung olahraga bela diri campuran (mixed martial arts), Ultimate Fighting Championship (UFC).
Kala itu acara tersebut pernah mencapai masa kejayaan, ditandai dengan pemasukan iklan dengan nilai yang fantastis. Pendapatan iklan yang tercatat dalam enam episode saja waktu itu totalnya bisa mencapai 600 juta dollar AS.
Sayangnya, penonton pun kemudian mulai terbilang jenuh. Ditambah lagi muncul persaingan dengan program-program acara hiburan baru, seperti kontes bernyanyi ”American Idol” yang diproduksi dan disiarkan saluran FOX. Pamor ”Fear Factor” pun semakin meredup sehingga dihentikan produksinya pada 2012.
Pihak MTV kemudian mengambil alih dan memproduksi ulang program ini, lalu menayangkan edisi reboot per April 2017 dengan total 12 episode untuk musim pertama.
Tantangan berhadiah
Aturan main program acara menantang ini tergolong mudah. Setiap episode terdiri atas tiga babak dengan sistem gugur. Tim pemenang di babak akhir berhak membawa pulang hadiah uang sebesar 50.000 dollar Amerika Serikat atau setara hampir Rp 700 juta.
Tantangan-tantangan yang diberikan pada setiap episode biasanya terinspirasi dari sumber- sumber alternatif, seperti cerita dalam film horor, tayangan video viral, atau legenda urban.
Salah satu contoh tantangan yang terinspirasi film horor ditayangkan pada episode perdana musim kedua, ”Get The Hell Out”. Di situ, para peserta harus mencari dan mendapatkan kunci untuk mengambil balon merah di satu ruangan penuh patung dan orang-orang berkostum serta bertopeng badut seram ala film horor It.
Selain itu, para peserta juga dipaksa menghadapi ketakutan mereka, terutama terhadap hewan-hewan atau serangga tertentu, seperti tikus, anjing buas, dan bahkan kecoa dan laba-laba berukuran besar. Biasanya hewan-hewan dan serangga itu menjadi bagian dari tantangan yang akan dilakukan demi menjalankan satu penugasan di setiap babak seleksi.
Pada episode ketiga, ”Family Road Trip From Hell”, salah satu babaknya mengharuskan peserta membawa benda-benda seperti sejumlah gelas berisi minuman atau balon-balon permainan berbentuk makanan seperti piza ke dalam karavan sambil mereka dikejar dan ditahan anjing terlatih. Anjing itu tentu juga bisa menyerang seandainya diperintah pawangnya.
Terlepas soal tantangan, para peserta yang dilibatkan pun terbilang unik. Pada episode ke-3, ”Hot as Hell”, misalnya, masing-masing tim beranggotakan para anak kembar, baik identik maupun tidak. Seperti judul episodenya, mereka diberi tantangan terkait hal-hal yang berbau panas.
Para peserta, misalnya, berlomba menyalakan obor dengan api yang membakar dan dibawa dengan salah satu lengan. Walau terdengar mengerikan, unsur keselamatan dan keamanan dari tantangan yang dihadapi di setiap babak dan episode tetap dijaga. Di babak pertama pada episode ketiga itu, setiap lengan dan badan peserta terlebih dahulu dibungkus bahan anti-api lalu ditutup kain yang kemudian dibakar.
Kebanyakan peserta mampu mengatasi rasa takut mereka dan berhasil melewati tantangan demi tantangan. Meski demikian, tentu tak semua tim lolos hingga babak tantangan ketiga di setiap episode. Namun, ada satu atau dua tim memiliki anggota yang ternyata tidak tahan menghadapi tantangan, yang menurut mereka sangat berat dan jauh melewati batas toleransi keberanian mereka.
Beberapa bentuk tantangan yang tergolong berat antara lain keharusan meloloskan diri dari kandang besi besar. Kandang itu tergantung di bawah helikopter yang terbang naik dan turun di atas sungai. Ibaratnya, saat melewati tantangan ini, peserta seolah berada di dalam kantong teh celup.
Di episode lain, peserta diharuskan memanjat struktur kerangka baja yang tergantung di ketinggian di atas jurang dalam. Ada pula tantangan yang mengharuskan peserta mengerjakan penugasan seperti mengumpulkan bendera bertuliskan ”Fear Factor” atau tugas lain di atas kendaraan seperti truk atau karavan yang tengah melaju kencang.
Hanya orang yang mampu mengatasi ketakutannya yang bisa menyelesaikan satu per satu penugasan yang diberikan dengan waktu singkat. Selain keberanian, faktor kecepatan memang juga menjadi patokan dalam menentukan tim mana yang akan lolos hingga babak akhir dan membawa pulang uang puluhan ribu dollar.