Tari Bedhaya Membuka Pentas Budaya di Louvre Abu Dhabi
Oleh
·2 menit baca
ABU DHABI, KOMPAS — Tari bedhaya dari Keraton Yogyakarta tampil sebagai pembuka program pertunjukan budaya global di Museum Louvre Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Bersama tari bedhaya, tiga tari keraton lainnya, yakni tari serimpi, golek, dan topeng, ditampilkan dua malam berturut-turut, 2-3 Februari, di Auditorium Plaza Louvre, Abu Dhabi.
Untuk menyaksikan pentas tari berdurasi 75 menit tersebut, pengunjung dewasa dikenai biaya tiket 105 dirham atau sekitar Rp 385.000 dan 84 dirham atau sekitar Rp 300.000 untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun dan pemegang kartu Art Club Members.
Louvre Abu Dhabi dalam siaran pers menggambarkan tarian Keraton Yogyakarta sebagai tari yang elegan dengan iringan gamelan tradisional Jawa, menggabungkan sentuhan pengaruh India, Islam, dan Nusantara pada abad ke-7.
Pentas budaya dari sejumlah negara yang dijadwalkan setiap bulan ini dimaksudkan untuk memperkuat nilai-nilai universal koleksi karya seni adiluhung yang dipajang di galeri serta pameran kontemporer dan tradisional dari sejumlah negara. Pentas pada bulan berikutnya antara lain akan diisi Korea Selatan (15-17 Maret), kemudian Afrika Selatan (19-21 April), dan Lebanon (2-3 Mei).
”Program ini merayakan gagasan untuk mempertemukan beragam budaya dan mengajak pengunjung menyelami kekayaan budaya yang ditampilkan dalam seni pertunjukan dari banyak negara,” kata Wakil Direktur Louvre Abu Dhabi Hissa Al Dhaheri.
Museum seni yang mulai dibuka untuk umum pada 11 November 2017 itu terletak di kawasan pantai Saadiyat. (*/LAM)