logo Kompas.id
Gaya HidupAku Kirim Kue, maka Aku Ada
Iklan

Aku Kirim Kue, maka Aku Ada

Kue, termasuk penganan khas Lebaran, banyak dipengaruhi Belanda. Memberi kue juga sudah terjadi sejak masa kolonialisme.

Oleh
DWI BAYU RADIUS, SOELASTRI SOEKIRNO, ELSA EMIRIA LEBA
· 5 menit baca
Goyantie, pemilik Goyantie Baked Store, mengecek paket kue khas Lebaran sebelum dikirim kepada konsumen di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Goyantie, pemilik Goyantie Baked Store, mengecek paket kue khas Lebaran sebelum dikirim kepada konsumen di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Kue-kue kering kini menjelma menjadi kiat modern sebagian masyarakat untuk bersilaturahmi pada masa Lebaran. Mereka memesan penganan tersebut lalu mengungkapkan afeksi dengan mengirimkan hamper, stoples, atau parsel. Meski tanpa tatap muka, sang penerima tetap merasakan kehangatan interpersonal.

Goyantie Baked Store sudah seperti kapal pecah saja. Deretan loyang dengan adonan kue siap dipanggang di antara enam karyawan yang lintang pukang. Mereka memadatkan kastengel dengan tangan, memipihkan skippy mede, atau membuka kaleng mentega.

Editor:
DAHONO FITRIANTO, DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000