Mobil Listrik BMW Makin Banyak
Orang berduit banyak sedang keranjingan mobil listrik. BMW menambah pilihan dengan meluncurkan dua model terbarunya.
Jenama BMW menambah model mobil bertenaga listrik mereka dengan meluncurkan dua produk sport activity vehicle (SAV)—sebutan mereka untuk SUV. Model pertama adalah BMW iX1 eDrive20 yang merupakan versi listrik dari BMW X1. Berikutnya adalah iX xDrive50 yang lebih garang dari BMW iX xDrive40. Dua mobil ini termasuk dalam 12 model yang bakal dipasarkan BMW Indonesia tahun ini.
Peluncuran kedua model ini berlangsung di jantung bisnis Jakarta, yakni Ballroom The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, pada Jumat (2/2/2024). Model iX xDrive 50 (selanjutnya disingkat iX50) disibak terlebih dulu. Bentuknya nyaris tak berbeda dibandingkan pendahulunya, iX xDrive 40. Di panggung semula hanya ada satu mobil itu.
Beberapa saat setelah penyingkapan selubung, mobil berikutnya, BMW iX1, muncul dari balik panggung. Urutan ini menyiratkan bahwa iX1 lebih ditonjolkan. Ini adalah varian listrik dari model laris BMW X1. Jadi, model ini kini memiliki dua varian berdasarkan sumber tenaga, yakni bensin dan listrik.
”BMW X1 adalah tulang punggung penting bagi BMW Indonesia. Model itu termasuk yang terlaris selama bertahun-tahun. Kini kami memperkenalkan versi EV (electric vehicle) dengan kemampuan jarak tempuh di atas 400 kilometer,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia. BMW X1 adalah model awalan (entry level) di segmen SAV premium BMW yang saat ini sudah masuk ke generasi ketiga.
Predikat itu masih tersemat pada versi elektriknya. Meski tergolong kelas awalan, mobil berukuran kompak itu dijual dengan harga Rp 1,447 miliar off the road atau sekitar Rp 1,480 miliar on the road DKI Jakarta. Angka itu terpaut jauh dari versi bensinnya yang dijual dengan harga Rp 877 juta off the road atau sekitar Rp 970 juta on the road DKI Jakarta.
Secara tampilan, nyaris tak ada bedanya antara varian bensin dan listrik. Pembeda utama adalah aksen biru—layaknya mobil listrik lain—yang menghiasi beberapa bagian. Logo BMW di kap mesin, misalnya, dilingkari nuansa biru, begitu juga garis luar kidney grille khas BMW itu. Varian bensin dan elektrik menggunakan platform sama, juga kode bodi sama, yakni U11.
”Platform X1 itu sudah dirancang bisa menggunakan tiga drivetrain berbeda; mesin bakar, hibrida plug-in, dan full electric. Jadi, ini bukan mobil konversi dari X1 konvensional. Secara bentuk sama saja dengan X1 bensin,” kata Arifin Makaminan, Director of Sales BMW Group Indonesia. Bobotnya, katanya, bertambah sekitar 300 kilogram karena mengusung baterai litium-ion berkapasitas 64,78 kWh. Dengan baterai itu, mobil mampu merengkuh jarak 474 kilometer, berdasarkan penghitungan WLTP.
Baterai yang diletakkan di bagian bawah-belakang mobil ini memasok tenaga untuk motor listrik di gandar roda depan. Unit penggerak itu menghasilkan tenaga maksimum 150 kW atau 204 hp, dengan torsi instan sebesar 250 Nm. Performa ini lebih trengginas dibandingkan varian bensin dengan tenaga puncak ”hanya” 136 hp dan torsi maksimum 230 Nm.
Angka performa itu bisa jadi tidak membuat tercengang. Namun, ia dirasa cukup untuk menempuh perjalanan jauh. Perjalanan menuju Kota Semarang dari Jakarta, misalnya, diperkirakan hanya perlu satu kali mengisi ulang baterai di tengah rute jalan tol. Dengan pengisi arus DC ultracepat 130 kW, Arifin mengklaim jarak tempuh bisa bertambah hingga 120 kilometer dengan hanya dicas 10 menit.
Oleh karena itu, lanjutnya, mobil iX1 dianggap cocok menjadi mobil andalan bagi keluarga kecil. Sebab, dengan dimensi yang tidak terlalu besar, mobil ini mudah berkelit di kepadatan kota. Jarak tempuh baterai dan sistem pengisian yang efisien waktu pantas dipakai dalam perjalanan antarkota. Ruang bagasinya juga terbilang besar, yakni 490 liter. Jika dibutuhkan, bagasi bisa diperluas dengan melipat kursi baris kedua.
Dengan karakteristik sedemikian, konsumen iX1 tidak beririsan dengan pengguna Mini Cooper EV. Selain jarak tempuh baterai yang terbatas, ruang kabin relatif sempit. Pengguna mobil listrik keluaran Mini itu sebagian besar menjadikan mobil mereka sebagai kendaraan sekunder, alias second car.
Baca juga: BMW XM, Monster yang (Bisa) Ramah Lingkungan
Di pasaran Indonesia, salah satu pesaing BMW iX1 adalah Toyota bZ4X. Dimensi keduanya hampir sama, begitu juga dengan performa tenaga dari motor listriknya. Toyota bZ4X bertenaga puncak 150 kW dengan torsi maksimum 266,3 Nm. Baterai yang dipakai bZ4X berkapasitas lebih besar, yakni 71,4 kWh. Di atas kertas, angka itu lebih superior. Namun, harga Toyota bZ4X lebih rendah sekitar Rp 300 juta, tepatnya Rp 1,190 miliar.
Kompetitor iX1 sesungguhnya bisa jadi adalah Mercedes-Benz EQA yang mulai dijual di Indonesia sejak Mei 2023. Kapasitas baterai dan jarak tempuh kedua mobil ini beda-beda tipis. Performa EQA lebih tinggi dengan tenaga 188 hp dan torsi maksimum 385 Nm. Gaya desain eksteriornya yang berbeda jauh. BMW iX1 terkesan lebih kokoh dengan garis-garis tegasnya. Sementara EQA cenderung lebih anggun dengan lekukannya. EQA dijual dengan harga Rp 1,540 miliar.
Seri lanjutan
Model lain yang diluncurkan di awal tahun ini adalah BMW iX xDrive50. Model ini merupakan lanjutan dari iX xDrive40. Bentuknya sama saja. Bedanya, penggunaan velg membesar dari 21 inci menjadi 22 inci. Di bagian wajah, pola segitiga di kidney grille kini berwarna perak, sementara sebelumnya berwarna tembaga.
Kedua model, iX40 dan iX50, sama-sama terlahir sebagai mobil listrik. Varian iX50 lebih superior dibandingkan iX40. Motor listrik pada iX50 menyemburkan tenaga maksimum 523 hp atau 197 hp lebih kencang dibandingkan iX40. Sementara torsinya tak kalah perkasa, yakni 765 Nm, membesar 135 Nm.
Mobil iX50 yang mengusung baterai berkapasitas 108,8 kWh ini mampu melesat dalam waktu 4,6 detik dari berhenti hingga kecepatan 100 kilometer per jam. Akselerasi mobil bongsor ini bahkan lebih gesit dibandingkan sedan sport BMW i4 yang memetik angka 5,7 detik. Baterai yang diusung i4 lebih kecil, yakni 80,7 kWh.
Dengan baterai lebih besar, jarak tempuh iX50 juga lebih jauh, yakni 630 kilometer. Ini membuat perjalanan dari Jakarta menuju Surakarta, Jawa Tengah, misalnya, tak perlu mengisi baterai di tengah perjalanan. Sekali isi penuh dari Jakarta semoga cukup sampai tujuan, tergantung cara mengemudinya. Ada pilihan mode Efficient yang irit tenaga.
Spesifikasi sedemikian tentu berdampak pada harga yang tak bisa dibilang murah. Harga off the road iX50 dibanderol Rp 2,66 miliar atau diperkirakan Rp 2,7 miliar siap jalan di DKI Jakarta. Harga mobil ini lebih tinggi sekitar Rp 300 juta dibandingkan iX40, yang harga dasarnya Rp 2,33 miliar.
Meski tergolong mobil untuk orang berduit banyak, penjualan iX40 di Indonesia bagus juga. Mobil ini pertama kali diperkenalkan pada pameran GIIAS bulan Agustus 2023. Tapi, hingga sisa tahun itu, sekitar tiga bulan, iX40 laku sebanyak 587 unit. Bersama dengan model i7 dan i4, BMW Indonesia menjual total 745 mobil listrik kepada pelanggan. Ketiga model itu masing-masing berharga di atas Rp 2 miliar. Dengan pencapaian itu, BMW mengklaim menguasai pasar mobil listrik segmen premium sebesar 61 persen di Indonesia.
Melampaui target
Mobil iX40 terlihat banyak wara-wiri di Jakarta. Desain dan performanya membuat sekitar 500 orang berduit memilih mobil ini. Maka, BMW Indonesia optimistis memasukkan varian barunya, yakni iX50, dengan spesifikasi lebih tinggi. ”Mobil iX xDrive50 ini sudah ready stock. Kami menargetkan bisa laku sebanyak-banyaknya,” kata Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.
Sementara BMW iX1 baru akan memulai debut pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), 15-25 Februari ini. Saat itulah pemesanan untuk publik dibuka. Jodie memperkirakan pesanan dari IIMS akan dikirim kepada pembeli mulai April atau selambat-lambatnya Mei. BMW iX1, katanya, masih diimpor utuh dari Jerman. Adapun varian bensinnya telah dirakit di Indonesia. Hal ini pulalah yang membuat selisih harganya terpaut jauh.
Penjualan mobil listrik BMW sepanjang 2023 berkontribusi cukup signifikan pada keseluruhan model mereka. Ramesh Divyanathan menyebutkan, BMW menjual 4.172 mobil pada 2023. Jika ditambah lini Mini—jenama satu grup—total penjualannya menjadi 5.063 unit.
”Penjualan kami di tahun 2023 melampaui target 5.000 unit. Dibandingkan tahun 2022, angkanya 3,742 unit. Peningkatannya 35,3 persen. Ini rekor penjualan tertinggi BMW dan Mini,” kata Divyanathan.
Kegemilangan itu, ujarnya, coba dipertahankan pada 2024. Langkah pertama adalah mengikuti ajang IIMS 2023 pada 15-25 Februari mendatang, yang menjadi debut publik bagi BMW iX1 dan iX50. Di ajang itu, bakal ada 13 unit BMW dan Mini lainnya.
Penambahan model juga jadi strategi mereka. Jodie menyebutkan, sepanjang 2024, BMW Indonesia akan meluncurkan tak kurang dari 12 model baru, sebagian besar bertenaga listrik murni. Salah satu model yang sudah disebutkan adalah BMW i5, sedan listrik yang segmennya berada di antara i4 dan i7. Pilihan mobil listrik kelas wahid jadi makin beragam, sama riuhnya dengan segmen menengah dan awalan.
Baca juga: Langsung Dirakit Lokal, BMW Seri 7 Terbaru Resmi Meluncur