Sandra Dewi beralih melaburkan warna-warni teduh saat kembali berkolaborasi dengan Zen Tableware.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
Zen Tableware berkolaborasi dengan aktris Sandra Dewi meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk ”Magnificent Frost”. Peranti makan itu tampil lebih mewah, minimalis, dan klasik dengan paduan putih dan perak. Kerja sama antara Zen Tableware dan Sandra Dewi tersebut sudah berlangsung untuk keempat kalinya.
Peralatan bersantap bernuansa musim dingin itu dirilis di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Zen Tableware menyuguhkan lagi hewan-hewan menggemaskan, seperti kelinci, tupai, hingga beruang, yang sebelumnya disematkan pada koleksi pertama dan kedua.
Sandra menyajikan versi teranyar yang sedikit berbeda, terinspirasi dari binar-binar salju. Gradasi keperakan mencuatkan imaji bulir-bulir es di pucuk pepohonan beku yang ditimpa sinar bak hiasan pohon natal. Mangkuk, piring, cangkir, tatakan, dan teko pun tampak eksklusif.
”Temanya monokrom dengan silver (perak), putih, dan emas karena aku suka banget. Mungkin kayak enggak dipandang, tetapi sebenarnya bagus dan banyak yang senang,” ujar Sandra.
Aktris tersebut turut membidik konsumen dengan selera berkelir teduh atau tak mencolok. ”Banyak yang enggak suka warna-warni mengejreng. Inspirasinya dari teman-temanku yang sering pakai baju hitam putih,” ujarnya.
Saat memilih busana, Sandra yang menggandrungi kesemarakan juga mengaku bertolak belakang dengan suaminya. ”Aku meriah banget. Sementara, suami dan sahabat-sahabatku pakai abu-abu atau beige (semacam warna netral) yang aman. Natural, gitu,” ujarnya.
Sandra pun menawarkan desain Magnificent Frost dengan warna alamiah dengan sapuan minimalis. ”Kayaknya, bagus. Ternyata, mereka oke soalnya terkesan luks. Selama ini, aku selalu berpikir festive (ramai) atau atmosfernya liburan,” katanya.
Sandra pun tersadar mengamati banyaknya konsumen dengan cita rasa berbeda. Ia kemudian berupaya merambah pasar tersebut.
Inspirasi anak
Kemitraan Sandra dengan Zen Tableware bermula dari menggarap produk berlabel Magical Moment tahun 2020. Keserasian kolaborasi tersebut sungguh berkesan lantaran ia tengah menghabiskan banyak waktu untuk mengasuh anak yang ternyata mengilhaminya.
”Aku enggak punya inspirasi lagi kecuali anak. Cuma anak yang dilihat dan diurus. Jadi, pikiran pertama, ya, anak,” ujarnya.
Ia berkutat sangat lama dengan tim Zen Tableware hingga mereka ”pusing”. Sandra menginginkan produk yang lekat dengan figurnya. Ia bersyukur karena Magical Moment malah tergolong koleksi Zen Tableware paling laris.
Semula, Sandra bimbang menentukan pola perantinya. ”Aku bingung pengin hewan apa. Anakku matanya bulat kayak beruang. Aku kirim saja fotonya dan minta dibikin karakternya,” ujarnya.
Motif sejumlah satwa lain pun menyusul yang lantas turut diaplikasikan pada varian kedua dengan stempel The Magical Story Nutcracker Series. Formasi ketiga atau Timeless Luxury sangat unik karena didominasi gambar bintang dan kristal salju.
Chief Executive Officer Manufacture Zen Tableware Tjandra Suwarto memilih warna putih dengan pertimbangan merepresentasikan kesucian. ”Setelah dituangkan dalam Magnificent Frost jadi glamor meski mulanya, tim saya sempat ’keluar air mata’ gara-gara Sandra,” ujarnya sambil tertawa.
Jerih payah pun berganti kegembiraan saat ia dan tim mendapati kreasi Sandra terdahulu menuai sukses, bahkan tergolong set dengan penjualan tertinggi. ”Selain dekorasi rumah, Magnificent Frost bisa menjadi hadiah akhir tahun,” kata Tjandra. Produk tersebut dijual dengan harga mulai Rp 120.000, terdiri dari sepasang piring.
Zen Tableware selalu menghubungi Sandra secara daring atau telepon. ”Persiapan selama hampir empat bulan, tetapi ketemunya waktu pemotretan,” ujar General Manager Zen Tableware Windya Martilova.
Tak heran karena Sandra sibuk mondar-mandir ke luar negeri, tetapi kesepakatan dengan Zen Tableware bisa tercapai dengan mulus. ”Sempat bolak-balik dialog sedikit soal mata beruang sama kelinci yang kekecilan, tetapi konsep dasarnya langsung ketemu,” ujar Windya.
Zen Tableware kembali menggandeng Sandra karena dianggap bertangan dingin dengan kepribadian klasik dan elegan. ”Waktu idenya diajukan, semua langsung suka. Kepincut juga karena kalau yang bikin Sandra pasti cuan,” kata Windya sambil tergelak.