BMW XM, Monster yang (Bisa) Ramah Lingkungan
Sebagai mobil yang dibuat di dekade ketiga abad ke-21, wajar saja jika XM juga sudah dilengkapi sistem "plug-in hybrid electric vehicle" (PHEV) yang memungkinkan mode perjalanan elektrik sejauh beberapa puluh kilometer.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F084062e0-ebda-44a9-a352-ffb356641af8_jpg.jpg)
BMW XM saat diuji di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 22 September 2023.
Bentuk dan tampangnya aneh. Wajahnya seolah mendongak dengan ekor merendah ke bawah. Tapi di dalamnya dia adalah monster istimewa yang lahir dengan segala kelengkapan abad ke-21.
Ya betul, tampang BMW XM memang tidak lazim. Posturnya yang merendah ke belakang dan sangar di depan dengan dua “kidney grille” ekstra besar itu seolah mengingatkan pada seekor anjing gembala jerman alias herder. Siap meloncat dan menerkam mangsa-mangsanya.
Sosoknya yang besar (panjang 5,110 m, lebar 2,004 m, dan tinggi 1,755 m) dengan velg ekstra besar (23 inci) membuatnya selalu memancing lirikan orang di jalanan. Tidak jarang pula orang membuat gestur kaget sekaligus kagum saat melihatnya pertama kali.
Berbeda dengan wajahnya yang penuh pernik aerodinamika di sisi grilnya yang bisa menyala, bagian buritan mobil ini cenderung kalem. Bahkan tidak ditemukan logo BMW yang biasanya disematkan di bagian tengah pintu belakang. Alih-alih, dua logo BMW diemboss dengan laser di bagian kiri dan kanan kaca belakang. Ini mengambil inspirasi dari BMW M1 yang juga memasang dua emblem BMW di dua ujung pilar C-nya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2Fb7d5f586-7225-495a-bc7e-80c073cb575b_jpg.jpg)
Ruang mesin BMW XM dengan mesin V8 twin-turbo.
Mesin V8 berkapasitas 4,4 liter (4.395 cc) dengan twin-turbo membuatnya benar-benar seekor monster yang penuh potensial. Fakta bahwa dia adalah baru mobil kedua yang benar-benar dirancang dari nol oleh BMW M, divisi mobil performa tinggi BMW, membuatnya istimewa. Sebelum XM, hanya ada BMW M1 yang berbentuk mobil sport supercar yang dirancang bangun langsung oleh BMW M pada 1978.
Sebagai mobil yang dibuat di dekade ketiga abad ke-21, wajar saja jika XM juga sudah dilengkapi sistem plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang memungkinkan mode perjalanan elektrik sejauh beberapa puluh kilometer (km). Hasil uji kendara ini membuktikan kemampuan sistem PHEV dalam mode elektrik tersebut.
Tak sabar rasanya menjajal mobil yang tercatat bisa mengucurkan tenaga 653 HP dan torsi puncak 800 Nm ini. Namun ketika dipencet tombol Start, tak langsung terdengar gemuruh suara mesin V8 dari knalpotnya. Pada kecepatan rendah, mobil ini mengandalkan tenaga listrik dari baterai lithium-ion berkapasitas 29,5 kWh.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F980499df-3dc9-4748-bc5b-cf75854c5155_jpg.jpg)
Buritan BMW XM saat diuji di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 22 September 2023.
Sensasi M
Namun bahkan di mode elektrik ini, akselerasi mobil sudah terasa galak, layaknya mobil-mobil BMW M. Apalagi saat gas ditekan lebih dalam, mesin V8-nya langsung aktif, mengeluarkan suara deruman khas yang membuat adrenalin mencuat. Tenaga mesin ini disalurkan ke empat roda (all wheel drive) dengan tranmisi Sport Steptronic 8 percepatan.
Perjalanan dengan mesin V8 aktif ini sungguh mewujudkan sensasi murni mobil-mobil M. Akselerasi berlangsung cepat. Pabrikan mengklaim akselerasi 0-100 km per jam cukup ditempuh dalam 4,1 detik saja. Padahal bobot XM tidak bisa dikatakan enteng, yakni di angka 2.749 kilogram (kg).
Meski berbodi bongsor, pengendalian XM ini ringan saja. Setirnya responsif terhadap input pengemudi dan menjalankannya dengan presisi, termasuk di jalur berkelok. Fitur Adaptive M Suspension Professional membuat mobil tetap stabil di berbagai kondisi jalanan, sekaligus memberikan kualitas tunggangan yang masih nyaman.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F30cd42e7-ee3e-46f9-a039-b2fafe5e67d0_jpg.jpg)
Tuas M1 untuk mengaktifkan preset memori pengaturan 10 item fungsi mobil.
Membejeknya di jalan tol menjadi salah satu kesenangan membawa XM. Walau gejala body roll alias limbung tetap masih terasa karena posisi mobil yang tinggi.
Di balik kemudi juga tersedia dua tuas merah bertuliskan M1 dan M2. Mereka adalah tombol preset memori dari berbagai pilihan opsi berkendara mobil. Masing-masing memori menyediakan 10 item yang bisa diatur secara individual. Pilihan pertama yang bisa dikustomisasi itu adalah Drivetrain (dapat dipilih dari tiga opsi, yakni Comfort, Sport, dan Sport Plus).
Baca juga : BMW Tebar Pesona di Mandalika
Kemudian ada tiga pilihan dari opsi M Hybrid, yakni Hybrid (fokus pada jarak tempuh dari sistem hibrida mobil), Electric (fokus pada opsi penggerak full electric), dan e-Control (fokus pada pengecasan baterai selama mesin hidup). Delapan pilihan lainnya adalah Transmisi, Energy Recovery, Chassis, Steering, Rem, Kontrol Stabilitas Dinamis (DSC), M xDrive, dan M Sound.
Jika Anda sudah memasukkan setting yang Anda inginkan di memori M1 dan M2, kita tinggal memencet salah satu tombol itu untuk mengubah dinamika performa mobil sesuai kehendak kita.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F7f56b9dd-52c3-4ba4-ac3e-d3d83b5758a7_jpg.jpg)
Kabin Kemudi BMW XM.
Mode "hijau"
Tiba saatnya untuk mengetes sistem PHEV mobil. Saat mobil dicas dengan charger portabel bawaan mobil, posisi awal menunjukkan sisa baterai tinggal 57 persen pada pukul 23.30 WIB. Dengan listrik rumah berdaya 3.500 VA, layar MID menunjukkan baterai mobil akan penuh pada pukul 08.17, atau butuh sekitar 8 jam untuk mengisi penuh. Pada realitanya, baterai mobil baru terisi penuh pada pukul 09.00.
Dalam kondisi terisi penuh ini, indikator jarak tempuh yang bisa ditempuh baterai di panel instrumen menunjukkan angka 92 km. Ini di atas klaim pabrikan yang hanya menyebut angka 88 km berdasarkan siklus uji WLTP di Eropa, dan jauh di atas jarak tempuh elektrik berdasarkan pengujian Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS yakni sejauh 48 km.
Setelah memilih mode berkendara Electric, mobil pun dibawa jalan berkeliling perimeter Jakarta untuk membuktikan berapa km jarak tempuh riilnya. Ternyata setelah dibawa berjalan dengan berbagai kondisi jalan dan perjalanan, seperti lari konstan 100 km per jam di jalan tol, hingga bermacet-macet ria di kawasan Ciputat dan PIK 2, mode full electric ini bisa menempuh jarak 92,2 km. Ini angka yang di luar dugaan, dan membuat BMW XM bisa digunakan untuk perjalanan komuter di Jakarta setidaknya selama sekitar dua hari sebelum perlu dicas lagi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2Fd06d6547-61a4-4e45-98ff-53e7ce888101_jpg.jpg)
BMW XM saat diuji di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 22 September 2023.
Namun tentu saja, sensasi monster tidak keluar pada mode elektrik ini. Kecepatan maksimumnya pada mode ini pun dibatasi di 150 km per jam saja. Beda dengan saat mesin V8-nya menyala, kecepatan yang tertera di speedometer bisa melampaui 300 km per jam.
Tentu saja ini menjadi pilihan pengemudinya untuk mencari adrenalin dengan menyalakan mesin pembakaran internalnya terus menerus, atau berkendara ramah lingkungan dengan mode full electric. Yang jelas terbukti, mobil ini mampu memenuhi tugas sebagai mobil ramah lingkungan. Terserah mau digunakan atau tidak.
Baca juga : BMW X3 M dan X4 M, Wujud Ikrar Abadi BMW pada SAV
Sekarang kita mencermati interior mobil ini, yang sudah dilengkapi sistem operasi BMW OS 8. Panel instrumen di layar ukuran 12,3 inci menyatu dengan layar monitor utama ukuran 14,9 inci dengan teknologi layar sentuh. Di layar ini tersedia seluruh menu yang bisa diakses, mirip dengan tampilan aplikasi-aplikasi yang terpasang di gawai pintar kita. Butuh waktu khusus dalam keadaan mobil berhenti untuk mencermati fungsi masing-masing “aplikasi” tersebut.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F51986b2e-c74b-4cf9-b1b0-93217926df47_jpg.jpg)
Plafon dengan bahan pelapis bertekstur motif-motif geometris.
Interior mobil terlihat mewah dengan kursi yang dibungkus kulit Merino yang dipadu dengan Alcantara di pilar-pilar mobil. Penumpang belakang juga diberikan bantal untuk sandaran punggung tambahan atau untuk dipeluk-peluk. Tidak ada sunroof atau moonroof di mobil seharga Rp 5,597 miliar (off the road) ini. Sebagai gantinya, plafon interior dilapis bahan dengan tekstur bersudut menyerupai barisan gunung dan bukit.
Para penumpang mobil ini juga dimanjakan AC empat zona dan sistem audio besutan Bowers & Wilkins berkekuatan 1.475 watt dengan 20 pelantang tersebar di seluruh penjuru kabin.
Jika Anda memiliki uang menganggur sekitar Rp 6 miliar, mobil ini bisa jadi pilihan untuk tampil berbeda dan menjadi monster yang siap dilecut untuk berlari kapan saja Anda mau dan sekaligus memberi opsi jadi mobil ramah lingkungan. Semua terserah mood Anda…
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F2216d692-c9d7-44d0-a7e9-fdcab6c14074_jpg.jpg)
Kursi penumpang bagian belakang BMW XM dengan dua bantal untuk dipeluk-peluk.