FT adalah singkatan dari Future Toyota atau Toyota Masa Depan, sementara Se adalah singkatan dari sport EV.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
TOKYO, KOMPAS — Pabrikan mobil terbesar di Jepang, Toyota, memperkenalkan tiga mobil konsep baru pada hari pertama pameran mobilitas Japan Mobility Show 2023 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023). Ketiga mobil konsep baru itu seluruhnya berbasis mobil listrik murni alias BEV.
Tiga mobil tersebut adalah Toyota FT-Se yang berbentuk mobil sport dua pintu, Toyota FT-3e yang berwujud crossover SUV, dan Toyota Kayoibako yang merupakan mobil multifungsi untuk memenuhi kebutuhan berbeda-beda konsumennya. Presiden dan CEO Toyota Motor Corporation Koji Sato memperkenalkan langsung tiga mobil konsep itu di hadapan awak media dari seluruh dunia.
”Hari ini saya akan berbicara tentang tiga cerita mobil masa depan yang didorong oleh mobilitas. Cerita pertama adalah kehidupan masa depan kita dengan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV). Mereka tidak hanya ramah lingkungan. Mobil-mobil listrik juga menawarkan rasanya sendiri akan kesenangan berkendara dan bumbu-bumbu otomotifnya,” tutur Sato dalam sambutannya di pameran yang dulu bernama Tokyo Motor Show, ini.
Toyota FT-Se mengambil bentuk mobil sport klasik dengan moncong yang lancip, atap yang melandai ke belakang, profil yang lebar dan rendah, dan buritan dengan ”ekor bebek” serta diffuser besar untuk memaksimalkan aerodinamika. Saat dilihat dari dekat, ada logo GR (Gazoo Racing) tersemat di moncong bonetnya.
Ya, menurut desainernya, Hideaki Iida, mobil ini akan menjadi mobil pertama di keluarga GR yang berbasis mobil listrik murni. ”Ini adalah mobil sport berperforma tinggi yang berbasis pada pusat gravitasi yang sangat rendah dan baterai yang baru. Mobil ini memiliki dua motor listrik, satu di poros depan dan satu di poros belakang. Jadi sebuah mobil all wheel drive,” tutur Iida yang menjabat Project Manager GR Design Group, Gazoo Racing Company Toyota Motor Corporation (TMC).
Interiornya terlihat futuristik, dengan kursi semi-bucket yang sporty dan roda kemudi yang berbentuk seperti tuas kendali pesawat terbang. Sebagai catatan, model roda kemudi seperti ini sudah bukan barang konsep, melainkan sudah dibuat oleh Toyota dan disematkan di model elektrik Lexus RZ yang pernah Kompas uji coba di Perancis, awal tahun ini.
Lida menambahkan, spesifikasi lengkap Toyota FT-Se ini belum bisa diungkapkan karena masih dalam tataran konsep. ”Tetapi, kami berencana membuat sesuatu yang fantastik,” tegasnya.
Dari namanya, lida menjelaskan FT adalah singkatan dari Future Toyota atau Toyota Masa Depan, sementara Se adalah singkatan dari sport EV. Mobil ini akan mengusung teknologi baterai baru yang lebih tipis dan diposisikan lebih rendah dibandingkan dengan baterai BEV yang ada saat ini. Namun, Iida menolak memastikan apakah mobil ini akan menggunakan teknologi baterai zat padat (solid state battery) yang kini tengah dikembangkan Toyota.
Mengenai waktu peluncurannya, Iida hanya mengatakan versi produksi massal dari FT-Se baru akan diluncurkan setelah mobil konsep Lexus LF-ZC diluncurkan sebagai mobil produksi massal pada 2026. Lexus LF-ZC sendiri diperkenalkan dalam acara terpisah di booth Lexus pada pameran yang sama.
Terintegrasi
Sementara terkait FT-3e, Toyota menyebut eksterior crossover SUV ini memadukan gaya dan estetika termutakhir sembari menjaga agar garis-garis dan permukaan pada mobil ini tampil sesimpel mungkin. Satu fitur unik dari mobil ini adalah display digital yang terpasang di bagian luar pintu depan dan menampilkan berbagai informasi, seperti persentase isi baterai, temperatur di dalam mobil, dan kualitas udara di interior mobil.
Menurut Saito Mamoru dari BEV Factory TMC, FT-3e juga akan dilengkapi sistem penggerak empat roda (all wheel drive) dan kemampuan off road dengan ground clearance yang tinggi. Baik FT-Se maupun FT-3e, lanjut Koji Sato, akan menggunakan platform perangkat lunak baru yang diberi nama Arene.
Mobil konsep ketiga yang diperkenalkan Toyota adalah Kayoibako yang sekilas mengingatkan pada MPV mungil yang masuk dalam kategori Kei Cars di Jepang. Dari samping, siluet van multiguna ini mengingatkan pada sosok Toyota Alphard, tetapi dengan jendela belakang kecil dan berada di bagian atas bodi.
”Dengan menggunakan berbagai properti dari sebuah BEV, mobil ini bisa membuat Anda selalu terhubung dengan infrastruktur sosial dan para penyedia berbagai layanan serta membawa lebih banyak kenyamanan dan kesenangan pada pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda, kapan pun dan di mana pun,” tutur Sato.
Interior van mungil ini dapat ditata dan diubah setiap saat untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Pada hari kerja, penggunanya bisa memakai mobil ini sebagai mobil pengantar pesanan pelanggan dengan cepat karena menggunakan data yang terintegrasi dengan infrastruktur. Sementara pada hari libur, van ini bisa sepenuhnya diubah menjadi mobil yang cocok diajak berkemah di luar kota. ”(Mobilnya) tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Mobil ini memiliki ukuran yang pas untuk banyak situasi,” papar Sato.