Dari Baterai, Motor, Mobil, hingga Pesawat di Anjungan Honda
Sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, Honda menghadirkan produk termutakhir di ajang Japan Mobility Show 2023. Mulai dari kursi berjalan sampai mobil otonomus dipamerkan.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·3 menit baca
TOKYO, RABU — Salah satu produsen otomotif terbesar di Jepang, Honda, memulai ekshibisi pada ajang Japan Mobility Show 2023 di gedung Tokyo Big Sight, Jepang. Di anjungan bernuansa biru itu, Honda memamerkan baterai portabel, kursi berjalan, pesawat terbang, dan mobil nirsopir. Wajah mobilitas masa depan terpampang.
Ekshibisi yang sebelumnya bernama Tokyo Motor Show ini dibuka untuk kalangan media pada Rabu (25/10/2023), disusul untuk publik mulai 27 Oktober hingga 5 November. Pada hari khusus pers saja, keramaian sudah terasa. Produk-produk dikerubungi. Anjungan Honda yang terletak di dekat pintu masuk 6 Aula Timur pun demikian.
Tema yang diusung Honda kali ini adalah ”Honda Dream Loop” yang diikuti dengan slogan ”How We Move You”. Toshihiro Mibe, Presiden, CEO PT Honda Motor, mengatakan, slogan itu membawa pesan bahwa setiap orang yang bekerja di Honda selalu menjadi penggerak kekuatan Honda. ”Berbagai produk dan layanan mobilitas yang diciptakan Honda dengan kekuatan mimpi tersebut akan menggerakkan orang secara fisik, menggerakkan hati, dan membantu banyak orang mewujudkan mimpi mereka,” ujarnya.
Pernyataan itu diwujudkan dalam produk-produk yang dipamerkan. Di panggung ada kendaraan dengan bentuk menyerupai gerbong trem. Namanya Cruise Origin. Ini adalah ”mobil” otonom alias tidak ada sopirnya. Kapasitasnya untuk enam orang dengan formasi kursi berhadap-hadapan. Dalam tampilan video, orang di dalam Cruise terlihat sedang berbicara bisnis. Ini bisa dianggap sebagai ruang rapat berjalan. Diencanakan kendaraan ini dipakai sebagai taksi otonom di Jepang pada awal tahun 2026.
Mobil otonom lainnya adalah Sustaina-C yang juga berstatus konsep. Bentuknya menyerupai mobil listrik hatchback Honda e. Warnanya merah mencolok. Beberapa bagian mobil ini memakai materi daur ulang resin akrilik, misalnya dari mika bekas lampu utama (head lamp). Belum diketahui benar kapan mobil ini diproduksi.
Mobil lain yang tak kalah mencolok adalah Honda CI-MEV yang berukuran mikro. Mobil mungil kapasitas dua orang ini juga belum diproduksi. Toshihiro Mibe mengatakan, mobil ini cocok dipakai warga senior. ”Seiring bertambahnya usia, mengemudi dan berjalan mungkin menjadi sulit. Mobil dengan teknologi pintar membuka kembali kemungkinan bepergian.
Si bintang
Bintang dari mobil konsep di anjungan Honda adalah Honda Prelude. Ia diselubungi kain hitam. Setelah disingkap, wujudnya membuat mata berbinar-binar. Pada masanya, model sedan empat pintu ini pernah populer di Indonesia sampai tahun 2001. Kini, ia muncul dalam bentuk mobil sport; dua pintu dan atap buritan melandai.
Tak ada jejak Prelude yang dulu. Jika sedan Prelude dulu bermesin bakar, kini hibrida. Chief Engineer Honda Motor, Tomoyuki Yamagami, memastikan mobil ini mengusung dua motor listrik. Honda mencanangkan memproduksi mobil ini sebelum tahun 2030. Yamagami menjanjikan kegembiraan mengemudikan Prelude baru kelak.
Di sudut kanan, anjungan Honda memamerkan rangkaian kendaraan elektrifikasi, mulai dari baterai portabel, sepeda motor listrik, hingga mobil niaga MEV-Van Concept. Uniknya, mobil boks ini bisa memakai baterai yang sama dengan motor listrik SCe. Jumlah blok baterainya saja yang berbeda.
Roh ”mobilitas” pameran diimani Honda sedalam-dalamnya. Betapa tidak, mereka juga menyiapkan tempat duduk yang bisa berjalan bernama UNI-ONE. Pengguna bisa mengendalikan unit ini dengan menggeser titik beban tubuh tanpa menggunakan tangan. Bisa jadi, ini adalah pengganti kursi roda di masa mendatang.
Tak cuma menghadirkan ”kendaraan” yang menapak di darat, Honda juga menyuguhkan moda transortasi udara. Honda eVTOL adalah pesawat pengangkut penumpang nirpilot. Sementara HondaJet Elite II adalah pesawat jet pribadi pada umumnya yang berkapasitas kursi empat penumpang.