Benar belaka ungkapan Ferrari yang memberi nama mobil ini purosangue yang berarti “ras murni”.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Ferrari Purosangue diluncurkan resmi di pasar Indonesia dalam seremoni sederhana di Taman Tugu Majapahit, Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Tepat satu tahun setelah peluncuran globalnya di Pisa, Italia, Ferrari Purosangue akhirnya diluncurkan resmi di Indonesia. Mengambil tempat di Hutan Kota Plataran di Senayan, Jakarta, mobil SUV perdana Ferrari itu siap mendarat di garasi-garasi para pecinta sejati mobil berlogo kuda jingkrak tersebut.
Tanpa banyak hiruk pikuk dan kebyar-kebyar gemerlap kemewahan yang kadang justru mengganggu, peluncuran Purosangue berlangsung sederhana. Mobil berwarna hitam mengkilap itu melaju pelan dari balik rimbun tetumbuhan untuk mengambil tempat di panggung utama di tengah Taman Tugu Majapahit Hutan Kota Plataran, Rabu (13/9/2023) sore yang hangat.
Begitu tiba di tengah panggung, pengemudi menginjak gas dalam-dalam untuk memperdengarkan suara raungan (bahkan nyaris seperti jeritan) mesin 12 silindernya. “Inilah Ferrari Purosangue dengan mesin naturally aspirated V12 6.500 cc dengan tenaga 715 HP dan torsi maksimum 716 Nm. Tenaga disalurkan melalui transmisi F1 DCT 8 percepatan ke empat roda,” sapa Nini Chiandra, General Manager PT Eurokars Prima Utama, secara singkat setelah keluar dari pintu penumpang depan mobil itu.
Sapaan Nini itu sudah cukup untuk merangkum keunggulan mobil dengan empat pintu dan empat tempat duduk itu. Selebihnya, Purosangue (dibaca: purrosangwe) berbicara sendiri akan berbagai kelebihan yang dia usung.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Bagian buritan Ferrari Purosangue saat diluncurkan resmi di pasar Indonesia dalam seremoni sederhana di Taman Tugu Majapahit, Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Sebenarnya, bagi Kompas, ini adalah perjumpaan ketiga dengan Purosangue. Jumpa pertama terjadi di Italia, dalam acara khusus jurnalis seluruh dunia beberapa hari menjelang peluncuran global mobil ini, 8 September 2022 (Kompas, 27/11/2022). Lalu perjumpaan kedua saat Kompas menjadi satu-satunya jurnalis asal Indonesia yang melakukan uji kendara perdana Purosangue di pegunungan Monte Bondone, Trentino, Italia Utara, 1 Maret 2023 (Kompas, 16/4/2023).
Akan tetapi, dua perjumpaan awal itu tetap tak menghilangkan decak kagum saat melihat langsung mobil ini di tanah Jakarta. Benar belaka ungkapan Ferrari yang memberi nama mobil ini purosangue yang berarti “ras murni”. Walau memiliki ground clearance 185 milimeter (mm), mobil yang berada di depan mata ini tetap lah sebuah Ferrari tulen. Darah murni Ferrari mengalir dalam setiap tarikan garis bodinya.
Jejak garis desain “botol coca-cola” masih terlihat dari siluet sampingnya. Dimensi mobil dengan panjang 4.973 mm, lebar 2.028 mm, dan tinggi 1.589 mm terwujud dalam bodi mobil yang tetap pipih khas mobil sport. Sementara jarak antarsumbu roda (wheelbase) 3.018 mm mengisyaratkan ruang interior yang cukup lapang untuk diisi empat orang dewasa dengan cukup nyaman.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Pelek Ferrari Purosangue saat diluncurkan resmi di pasar Indonesia dalam seremoni sederhana di Taman Tugu Majapahit, Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Dengan nyaman
Kembali lagi, perbedaan mendasar Purosangue dengan mobil-mobil sport Ferrari lainnya adalah ground clearance-nya. Dengan tinggi kolong yang sudah disebutkan di atas, kini tak ada lagi kekhawatiran mobil akan menggaruk gundukan tanah di jalan, polisi tidur, atau susunan paving block yang tidak rapi. Melaju (dalam kecepatan tinggi tentunya) menjadi lebih bebas dari kekhawatiran. Kompas membayangkan, melakukan touring dengan mobil ini ke kota-kota yang jauh dari Jakarta pun akan berlangsung dengan nyaman.
Memasuki kursi belakang setelah pintunya terbuka otomatis ke arah belakang dengan satu sentuhan tuas, terasa ruang yang tentu saja jauh lebih lega daripada mobil-mobil sport Ferrari berkonfigurasi kursi 2+2. Pabrikan di Maranello, Italia, ini tidak basa basi lagi dalam membuat kursi belakang yang memang dirancang untuk diduduki dengan nyaman oleh dua penumpang dewasa.
Purosangue ditawarkan dengan versi dasar beratap panel serat karbon. Namun dalam mobil yang diluncurkan di Jakarta ini, atapnya terbuat dari kaca elektrokromik. Artinya, kaca atap ini bisa diatur secara elektronik untuk menggelap sehingga sengatan sinar matahari tidak masuk ke kabin.
Dengan satu sentuhan tombol di dasbor, kaca pun bisa menjadi gelap atau terang, mengikuti preferensi penumpangnya.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Interior kabin depan Ferrari Purosangue saat diluncurkan resmi di pasar Indonesia dalam seremoni sederhana di Taman Tugu Majapahit, Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Namun, dengan semua jejak kemewahan yang ada di dalam interiornya, mulai dari kursi berlapis kulit sintetis Alcantara bersertifikasi ramah lingkungan, kokpit ganda dengan layar multi informasi sebesar 10,2 inci di depan kursi penumpang depan, hingga sistem tata suara besutan Burmester, tetap saja daya tarik utama Purosangue ada di balik kap mesinnya.
Di zaman serba turbo dewasa ini, Ferrari menawarkan performa murni mesin tanpa turbo (naturally aspirated) dengan 12 silinder berkapasitas 6,5 liter (6.496 cc). Mesin berkode F140IA itu mengucurkan tenaga 715 HP di putaran mesin 7.750 rpm dan torsi puncak 716 Nm pada 6.250 rpm. Namun Ferrari mengklaim 80 persen torsi puncak itu sudah tersedia di putaran rendah, yakni 2.100 rpm, menawarkan kegesitan performa mobil di setiap kesempatan.
Terjemahan angka-angka itu adalah klaim akselerasi 0-100 km per jam yang bisa diraih hanya dalam waktu 3,3 detik dan 0-200 km per jam dalam 10,6 detik.
Pesona mesin naturally aspirated itu pula yang, menurut Nini Chiandra, membuat pecinta sejati Ferrari di Tanah Air telah mengantre untuk mendapatkan unit Purosangue di garasi mereka. Namun, kemungkinan besar, tak semua dari mereka akan meraih mimpi ini. “Karena slot unit yang didatangkan sangat terbatas, kami harus melakukan seleksi siapa yang akan mendapatkan unitnya,” tutur Nini.
Bagi mereka yang terpilih pun masih harus sabar menunggu. Pasalnya, gelombang pertama Purosangue untuk Indonesia ini baru akan diproduksi tahun 2024, dan gelombang keduanya pada 2025. Masih ada cukup waktu untuk merenung, cukup layak kah Anda menikmati SUV dengan darah murni Ferrari ini di jalanan Tanah Air?
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Mesin V12 Ferrari Purosangue yang diluncurkan resmi di pasar Indonesia dalam seremoni sederhana di Taman Tugu Majapahit, Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).