Dengan bersinergi, diharapkan mereka dapat tumbuh bersama untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia berlandaskan kreativitas dan seni.
Oleh
DWI AS SETIANINGSIH
·3 menit baca
Bertepatan dengan perayaan Kawan Nusantara “Angkasa dan Bumi” yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2023 di Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta, Tulola meluncurkan koleksi terbarunya bertema Kawan Nusantara 2023. Koleksi tersebut terdiri dari 17 item perhiasan berupa anting, kalung dan gelang yang memadukan kepiawaian pekerjaan tangan dengan teknik seni perhiasan adiluhung Nusantara.
Sesuai tema yang melatarbelakangi kekaryaan Tulola, nama-nama yang digunakan dalam koleksi tersebut merefleksikan tema “Angkasa dan Bumi” seperti Esa, Leluhur, Salam Nuswantara, Wijaya Kusuma, dan Serumpun. Wijaya Kusuma, menggambarkan tanah daratan Indonesia yang indah dan beragam. Sementara Salam Nuswantara merupakan salam dan doa bahwa Indonesia lebih dari tanah yang bisa dilihat secara kasat mata. Esa mewakili energi sebagai sumber kekuatan utama dan kreativitas, sementara Serumpun memiliki relevansi bahwa manusia pada dasarnya selalu berkumpul bersama.
“Tahun 2023 merupakan penyelenggaraan ketiga Kawan Nusantara, diciptakan sebagai ruang eksplorasi kami untuk terus mempelajari apa saja yang telah diwariskan leluhur. Kawan Nusantara tidak hanya perayaan penciptaan, namun juga perayaan kolaborasi,” ungkap Founder sekaligus Creative Conceptor Tulola Happy Salma.
Menurut Happy, setiap tahun, Tulola mewajibkan diri berkolaborasi dengan beberapa jenama yang juga memiliki semangat yang sama, yaitu mengangkat tema ke-Indonesian dan mampu membuat jembatan antara masa lalu dengan masa kini. Dengan bersinergi, diharapkan mereka dapat tumbuh bersama untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia berlandaskan kreativitas dan seni. Kolaborator yang tahun ini bersinergi dengan Tulola adalah Adrie Basuki, Bebeboo, Ikat Indonesia by Didiet Maulana, TobaTenun, Peau, Studio Dapur, Raine Beauty dan Juara Beauty.
“Angkasa dan Bumi adalah konsep dari dualitas, dua hal yang kontras namun saling berpaut. Hubungan antara dunia yang sik (kenyataan) dengan energi (angan-angan, imajinasi, kreativitas) termanifestasikan menjadi keindahan. Kami ingin membawa Sahabat Tulola untuk menyelami perasaan-perasaan yang magis namun membumi lewat koleksi perhiasan terpilih Tulola,” imbuh Dewa Sri Luce Rusna, Founder sekaligus Principal Designer dan Creative Director Tulola.
Tahun ini, peluncuran koleksi Angkasa dan Bumi dilengkapi dengan instalasi karya maestro Nyoman Nuarta bertajuk “Dancing Queen II” dan dibuka dengan pertunjukan karya Josh Marcy bertajuk “Ritus Semesta”. Pertunjukan yang menampilkan gerak tari, musik, dan vokal sebagai peristiwa utuh dan meruang (imersif), serta interaktif tersebut direspons oleh penyanyi Dewi Gita, dan Jessica Yanuar.
La Luce di Asmara
Dari ranah desain interior, aktor Asmara Abigail baru saja meluncurkan “La Luce di Asmara”, koleksi lampu buatan tangan terbuat dari limbah serbuk gergaji. Abigail bekerja sama dengan Adin Ibrahim, perancang interior dan arsitek kelahiran Surabaya, Jawa Timur peraih gelar master dari Politecnico di Milano, Italia. Desain “La Luce di Asmara” memadukan garis-garis post-modernism Italia dengan palet bernuansa ungu lembut yang mencerminkan feminitas dan ekspresi penuh gairah.
Kolaborasi antara Adin dan Asmara tersebut, bermula saat keduanya bertemu untuk pertama kalinya di Milan, Italia pada September 2017. Kedua sahabat yang selalu mendukung satu sama lain sepanjang perjalanan karier dan pertemanan mereka itu secara spontan memutuskan untuk bersinergi.
Pada September 2023, keduanya memutuskan berkolaborasi dalam karya desain kreatif. “La Luce di Asmara” lahir dari kecintaan Adin tentang kejenakaan dan gaya tahun 1970-an post-modernisme Italia yang abadi, di mana pada periode itu Italia sangat berjaya dengan rancangan-rancangan yang eksperimental dan rebellious.
“La Luce di Asmara” yang dalam bahasa Italia berarti Cahaya Asmara, merupakan hasil peleburan rancangan Adin dengan warna ungu pilihan Abigail yang menjadi inspirasi sebagai lambang gairah kehidupan dan kebebasan berekspresi. Inspirasi desain-desain Adin selama ini lahir melalui internalisasi diri dan rajutan hubungannya dengan alam semesta, serta kepekaannya terhadap keberadaan manusia. Adin juga selalu menjunjung tinggi keyakinan kebebasan bereksplorasi dan berekspresi sebagai bentuk vital dari evolusi proses kreatif.