Belajar bisnis dan industri kuliner harus langsung dari para pakar, yang berpengalaman puluhan tahun seperti digelar Toffin Indonesia.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·3 menit baca
DOKUMENTASI TOFFIN INDONESIA
Kepala Pemasaran Toffin Ario Fajar tengah memaparkan dan menerima pertanyaan dalam acara jumpa pers Toffin Bootcamp, Kamis (6/7/2023).
Sebanyak 350 peserta peminat isu seputar industri serta bisnis makanan dan minuman (food and beverage/F&B) berkumpul mengikuti pelatihan intensif (bootcamp) yang digelar PT Toffin Indonesia. Acara digelar tiga hari, 6-8 Juli 2023, dan diisi sejumlah pembicara profesional di bidang makanan dan minuman.
Setiap hari, pelatihan terbagi dalam tiga sesi pembahasan. Secara garis besar, acara ini merupakan gelaran sejumlah workshop dalam satu acara seperti terkait tentang culinary, kitchen, coffee, pastry, cocktail, dan gelato.
Beberapa pembicara kaliber dunia dihadirkan, di antaranyaRoberto Fiorini, mantan chef pribadi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi, yang telah berpengalaman lebih dua dekade. Hadir pulaTimothy Chia, chef bakery dan pastry berpengalaman sepuluh tahun yangmendesain kue pengantin di film Crazy Rich Asians (2018). Selain itu, juga ada Jeneece Tan, seorang trainer barista skill di ASEAN Coffee Institute.
Ada pula beberapa pembicara dari Tanah Air, seperti Ray Janson, chef berpengalaman puluhan tahun di dalam dan luar negeri sekaligus pemilik sejumlah bisnis F&B. Ray juga membuat siaran siniar Ray Janson Radio. Ratna Somantri, spesialis bersertifikat World Tea Academy Amerika Serikat yang juga penulis, hadir untuk membagikan ilmunya di salah satu sesi.
Setiap pembicara mempresentasikan dan membahas berbagai isu terkait bidang dan pengalaman mereka sekaligus berbagi kiat. Acara digelar di kantor pusat Toffin di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Padasalah satu sesi, misalnya, Chef Ray mengangkat topik ”Savor and Succeed: The Art of Lifestyle Dining Bussiness”. Ray memulai dari memaparkan sejarah restoran dan lifestyle dining, baik di Eropa padaabad pertengahan maupun di Indonesia sejak masa penjajahan hingga modern sekarang.
DOKUMENTASI TOFFIN INDONESIA
Chef Ray Janson dengan pengalaman puluhan tahun sekaligus seorang podcaster populer pemilik bisnis makanan dan minuman (F&B) tengah memaparkan materi workshopnya bertema "Savor and Succeed: The Art of Lifestyle Dining Business Workshop" di hari pertama Toffin Bootcamp.
Memberi solusi
Perusahaan Toffinbergerak di bidang penyedia solusi bisnis dalam satu atap (one stop business solution) untuk industri F&B. Perusahaan ini menyediakan beragam produk dan jasa untuk bisnis makanan dan minuman. Beberapa di antaranyamesin kopi espresso, manual brew, mesin kopi otomatis, mesin gelato, serta perlengkapan dapur restoran dan rumah tangga.
Mereka juga menjual beragam bahan baku untuk gelato dan kopi macam sirop, powder, dantopping. Untuk pelayanan jasa mereka juga memberikan pelatihan serta konsultasi bisnis, pengembangan menu, dan after sales service.
”Kami berkomitmen mendukung kemajuan ekosistem industri F&B Tanah Air dengan mencetak profesional terampil dan bisnis berkelanjutan,” ujar Kepala Pemasaran Toffin Ario Fajar, Rabu (5/7/2023).
Menurut Ario, pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia lumayan besar. Tahun ini,pertumbuhan yang diharapkan mencapai 7 persen. Sepanjang masa pandemi, pertumbuhannya turun sekitar 2 persen. ”Saat kemarin pemerintah mengumumkan pandemi sudah selesai, maka targetnya sendiri semakin membaik,” ujarnya.
Ario menyebut sektor makanan dan minuman juga memiliki kontribusi besar pada produk domestik bruto berkisar 38-40 persen dari total. Tak heran sektor industri makanan dan minuman juga menjadi sektor unggulan serta diandalkan bersama minyak bumi dan gas atau tekstil.
”Dengan menghadirkan para mentor bertaraf internasional ini, kami berharap para pemain F&B lokal mampu beradaptasi, berinovasi, sekaligus memperhitungkan dan memetakan kompetisi secara matang. Kelas-kelas TBC ini juga kami harap bisa memberi pengetahuan yang dibutuhkan sesuai tren sekarang,” tutur Ario.
Para peserta juga beragam, baik dari latar belakang profesi maupun daerah. Mereka ada yang berlatar mahasiswa, pebisnis atau pekerja bidang F&B, serta orang-orang yang baru akan memulai bisnis mereka. Tak sedikit pula para peserta berasal dari luar kota Jakarta, seperti Kediri (Jawa Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan).