Sejak diluncurkan partama kali pada 2012, Honda Brio laku sebanyak 500.000 unit. Di edisi ”facelift”, Honda Brio mengubah tampilannya sedikit-sedikit. Mungkinkah warna hijau limau menggusur popularitas Brio kuning?
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Perubahan pada edisi facelift Honda Brio terlihat samar pada wajahnya. Posisi lampu siang berada di atas lampu utama. Pola gril pada Brio RS juga mengikuti pola gril WR-V dan HR-V.
Honda Brio adalah model primadona di kelas mobil kecil perkotaan berbentuk hatchback. Rivalnya, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, baru saja berganti generasi. Honda Brio generasi kedua pun mendapatkan pembaruan, tetapi hanya sedikit yang diganti. Pembeli lebih muda diincar.
Selubung Honda Brio terbaru disingkap di area ”tongkrongan” kaum muda, One Satrio, di Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). Sejumlah anak muda dengan pakaian warna-warni menarik selubung mobil baru itu. Mereka sebelumnya menari modern dengan dentuman irama rancak.
Terlihatlah wujud terkini Honda Brio itu. Sekilas, seperti tak ada yang berubah. Desain eksteriornya masih serupa dan sebangun dengan yang berseliweran di jalanan sekarang. Nyaris sulit membedakan mana Brio edisi terbaru, mana yang lama. Perlu dilihat lagi dekat-dekat.
Sebelum mendekat, unit berwarna hijau limau mencuri perhatian. Nah, itulah salah satu aspek termutakhirnya. Warna yang diberi nama electric lime metallic itu adalah racikan terbaru, dan Honda Brio terkinilah yang pertama kali mendapatkannya. Warnanya segar dan menyengat. Tak heran diberi nama electric. Dia jadi warna spesial. Kabarnya, warna ini dirancang bersama Honda Indonesia dan Honda Thailand.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Peluncuran Honda Brio facelift berlangsung meriah di kawasan One Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). Pada edisi terbaru ini, Brio mendapat warna khusus, yakni electric lime metallic atau hijau limau. Perubahannya tak terlalu banyak.
Warna hijau limau itu terdapat di varian Satya dan RS. Khusus varian RS, ada warna baru lainnya, yaitu stellar diamond pearl. Warna ini mirip-mirip dengan Honda BR-V. ”Tapi yang untuk Brio ada nuansa keemasan kalau terkena sinar matahari, sedangkan yang di BR-V nuansanya kebiruan. Nuansa keemasan yang cerah lebih tepat untuk kaum muda,” kata Ferdianto Budiono, Product Strategy Manager PT Honda Prospect Motor (HPM).
Selain dua warna jagoan tadi, masih ada warna lain, yakni meteoroid grey metallic dan phoenix orange pearl untuk pilihan warna berani. Selain itu, ada pula warna standar, seperti hitam, merah, dan putih.
Warna-warna mencolok itu dianggap lebih cocok untuk remaja. ”Generasi Z, yang kini berusia 15-19 tahun, adalah calon pengguna Brio beberapa tahun ke depan. Mungkin mereka dibelikan orangtuanya sebagai mobil pertama,” kata Yusak Billy, Sales, Marketing, and Business Innovation Director PT HPM.
Varian RS lebih banyak mendapat perubahan dibandingkan Satya. Bagian gril varian RS ini menggunakan pola menyilang, mengikuti gril Honda WR-V dan Honda HR-V varian RS. Bedanya pada Brio RS, pola gril menyilang itu tak diimbuhi ornamen perak, tetapi hitam polos. ”Itu untuk membedakan kelas mobil perkotaan (Brio) dengan SUV,” lanjut Ferdianto.
Perwajahan Brio RS, meski sekilas tak berubah, rupanya memiliki perbedaan dengan edisi sebelumnya. Lampu depannya kini menggunakan LED yang dilengkapi lampu siang (daytime running light/DRL) bermateri LED juga. Penempatan DRL-nya juga diganti ke sisi atas LED utama. Di bagian bemper ada lampu kabut yang sudah LED, tak lagi halogen.
Perbedaan wajah ini dianggap lebih sporty, yang lagi-lagi diidentikkan dengan kaum muda. Untuk memperkuat kesan itu, bagian interiornya kini diimbuhi warna merah sebagai bingkai kisi-kisi AC. Brio RS juga menggunakan tombol start/stop berwarna merah. Peleknya berwarna abu-abu gelap. Langit-langit di kabin berwarna hitam.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Bagian kabin Honda Brio RS edisi terbaru diimbuhi warna merah di bagian dasbor. Sarana hiburannya juga telah mendukung aplikasi Apple CarPlay dan Android Auto dengan sambungan kabel.
Pertimbangkan harga
Perubahan-perubahan itu, meski minor, berdampak pada kenaikan harga. Harga Brio Satya tipe S transmisi manual kini Rp 165,9 juta, tipe E manual Rp 180,6 juta, dan tipe E CVT Rp 191,9 juta. Semua harga itu naik Rp 1,5 juta dari harga sebelumnya. Sementara varian RS manual Rp 233,9 juta dan RS CVT Rp 243,9 juta, naik Rp 10,8 juta. Harga tersebut berlaku on the road Jakarta.
Yusak Billy mengatakan, pengembangan suatu produk mempertimbangkan keinginan konsumen dan harga yang pantas. ”Kami melakukan survei mendalam perihal fitur apa yang diinginkan konsumen Brio, dan yang tidak membuat harganya naik terlalu tinggi. Fitur Apple CarPlay itu perlu. Pendaran lampu di sekitar tombol itu perlu,” ujarnya.
Sementara fitur keamanan Honda Sensing, kata Billy, akan berdampak besar terhadap harga jual Brio. ”Sertifikasi keamanan Honda Brio RS mendapat empat bintang dari NCAP. Empat bintang itu sudah tinggi,” katanya.
Pada aspek mesin, Brio terkini masih memakai mesin yang sama, yakni i-VTEC 4 silinder 1,2 liter yang bertenaga 90 PS. Daya mesin ini masih unggul dibandingkan pesaingnya yang memakai mesin tiga silinder bertenaga 88 PS.
Sejak diluncurkan pada 2012, Brio mengincar pangsa pasar pembeli mobil pertama (first time buyer). Model ini menjadi salah satu yang terlaris di Indonesia, bahkan pernah jadi mobil paling laris pada 2020, 2022, dan kuartal pertama 2023. Selama 11 tahun, Brio telah terjual sebanyak 500.000 unit di Indonesia, dan diekspor sebanyak 25.000 unit.
Meski perubahannya cuma sedikit, Billy yakin, Brio akan tetap jadi primadona di kelasnya. ”Hype Brio ini masih terjaga. Anggota komunitas penggunanya juga terbesar, sampai 10.000 orang. Dengan perubahan yang makin bergaya dan sporty ini, saya optimistis Brio masih digemari,” kata Billy. Honda mempertahankan racikan terbaiknya.