Enam Tips Mengemudi Aman di Malam Hari Menurut Suzuki
Ada beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan pengemudi agar berkendara pada malam hari tetap aman dan selamat.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·5 menit baca
Daya pandang terbatas dan faktor kelelahan pengemudi menjadi salah satu faktor yang membuat berkendara di malam hari menjadi lebih rawan kecelakaan dibanding pada siang hari. Selain itu, berbagai faktor perilaku manusia, seperti memasang lampu kendaraan yang terlalu terang dan bisa menyilaukan pengendara dari arah berlawanan, turut berkontribusi pada kerawanan berkendara pada malam hari.
Itu sebabnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek Suzuki di Tanah Air berbagi beberapa tips berkendara aman pada malam hari. Dalam siaran pers yang diedarkan pada Selasa (9/5/2023), SIS mengutip data yang dimiliki kantor pengacara Greg Monforton & Partners Injury Lawyers yang menyebut berkendara setelah matahari terbenam memiliki risiko kecelakaan tiga kali lipat lebih tinggi.
Namun, bagi sebagian orang, berkendara pada malam hari menjadi tidak terelakkan karena berbagai faktor. Jam pulang kerja pada waktu malam, jadwal bekerja di malam hari, atau kemalaman karena perjalanan jarak jauh menjadi beberapa penyebab seseorang terpaksa mengemudi pada malam hari.
Oleh sebab itu, menurut Hariadi, Assistant to Service Department Head PT SIS, ada beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan pengemudi agar berkendara pada malam hari tetap aman dan selamat. Beberapa tips agar perjalanan malam hari tetap aman adalah sebagai berikut:
1. Gunakan lampu sesuai aturan dan spesifikasi kendaraan
Sebelum melakukan perjalanan malam, pastikan seluruh lampu penerangan dan lampu penanda pada mobil dalam kondisi menyala dengan baik dan tidak sedang mengalami gangguan. Kemudian, pastikan nyala lampu mobil, baik warna maupun intensitasnya, sudah sesuai dengan standar spesifikasi yang dirancang sesuai kebutuhan kendaraan dan peraturan yang berlaku.
Peraturan tentang warna lampu pada kendaraan itu sudah tertuang dalam Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012. Dalam aturan itu, misalnya, ditegaskan bahwa lampu rem berwarna merah, lampu utama berwarna putih atau kuning muda, dan lampu penunjuk arah berwarna kuning tua dengan sinar berkelap-kelip. Jadi jika Anda mengganti warna lampu-lampu tersebut, berarti Anda telah melanggar aturan resmi yang berlaku.
Selain itu, gunakanlah lampu dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Misalnya, saat ada pengendara lain melintas dari arah berlawanan atau sedang melewati daerah yang ramai, hindari pemakaian lampu jauh agar tidak mengganggu pandangan atau menyilaukan pengendara lain. Laman resmi Greg Monforton & Partners Injury Lawyers bahkan menyebut, hanya butuh waktu satu atau dua detik gangguan penglihatan sesaat akibat silau ini untuk menimbulkan kecelakaan.
2. Hindari menatap lampu mobil lain secara langsung
Berkaitan dengan tips nomor 1, Suzuki melarang pengemudi melihat secara langsung ke arah lampu penerangan utama mobil lain karena akan menyebabkan silau dan pandangan yang terganggu akibat melihat cahaya lampu yang terlalu terang. Kondisi ini juga akan membuat pengendara cenderung lebih panik dan kehilangan arah.
Alih-alih menatap langsung ke arah lampu kendaraan dari depan, pengemudi bisa melihat bagian sisi kiri jalan dan mengikuti garis putih yang menandai batas tepi jalan sekaligus memastikan bahwa mobil yang kita kendarai berada dalam posisi yang benar.
Dalam kasus secara tidak sengaja pengemudi silau karena sorot lampu mobil lain dan kehilangan pandangan sesaat, hindari berhenti secara tiba-tiba di tengah jalan. Disarankan untuk mengurangi kecepatan dan berjalan pelan-pelan untuk menghindari kejadian tak terduga.
3. Gunakan rute yang sering dilalui
Dalam berkendara pada malam hari, sebaiknya pengemudi telah mengenali dengan baik rute yang dilalui dan memperhatikan kondisi jalan. Hal ini akan membantu Anda lebih mudah mengenali dan mengantisipasi tikungan, lampu lalu lintas, rambu lalu lintas, dan potensi rintangan lainnya (misalnya lubang di jalan) di jalan yang akan ditempuh. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari ”kejutan” yang tidak diinginkan dan lebih waspada saat melewati rute-rute yang berisiko tinggi.
4. Perhatikan lingkungan sekitar
Jarak pandang pengemudi pada malam hari jelas lebih pendek dibandingkan jarak pandang pada siang hari. Jika pada siang hari jarak pandang pengemudi bisa mencapai 200 meter di depan mobil, pada malam hari jarak pandang ini bisa turun menjadi hanya 150 meter, meskipun sudah dibantu dengan cahaya dari lampu utama mobil. Itu sebabnya pengendara harus lebih waspada pada obyek-obyek di jalanan yang tidak memantulkan cahaya.
Khususnya saat melewati kawasan permukiman, pengemudi dituntut lebih waspada lagi di waktu malam. Di lingkungan seperti ini, banyak pengguna jalan lain yang harus diperhatikan, seperti anak-anak yang melintas, orang tua yang menyeberang jalan, dan pengendara sepeda atau sepeda motor. Hewan yang melintas di depan mobil juga perlu diwaspadai karena kadang terjadi secara tiba-tiba dan warnanya tidak memantulkan cahaya lampu mobil sehingga sulit dikenali.
5. Jaga jarak dan kurangi kecepatan
Saat berkendara pada malam hari, selalu pastikan untuk menjaga jarak dengan kendaraan di depan kita dan mengurangi kecepatan saat diperlukan. Hal ini guna memberi lebih banyak waktu bagi pengemudi untuk bereaksi dan merespons perubahan kondisi lalu lintas atau kondisi berbahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
6. Berhenti ketika mengantuk
Ketika terpaksa berkendara pada malam hari karena kemalaman atau dalam kondisi tubuh sudah kelelahan, sebaiknya tidak perlu memaksakan kondisi diri. Jika sudah mengantuk, disarankan agar pengendara langsung menepi dan berhenti dulu guna beristirahat. Waktu istirahat ini bisa diisi dengan tidur sejenak atau minum kopi untuk membuat badan lebih segar. Lanjutkan perjalanan jika merasa badan sudah fit kembali.
“Pengendara juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya. Jika sudah merasa lelah, pengendara diwajibkan untuk beristirahat di lokasi terdekat dan jangan memaksakan untuk tetap berkendara. Kemudian bawalah perlengkapan, seperti senter dan lampu peringatan bahaya, jika suatu saat terjadi hal yang tidak terduga. Pastikan untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika berkendara dalam keadaan apa pun untuk meningkatkan keselamatan pengendara dan pengendara lainnya,” ujar Hariadi. (*/DHF)