Mobil Kia EV6 menambah pilihan mobil bertenaga listrik murni di Indonesia. Ia satu platform tetapi beda desain dengan Hyundai Ioniq 5 yang laku keras itu. Secara performa, EV6 mengungguli para pesaingnya.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
KOMPAS/EDDY HASBY
Mobil listrik Kia EV6 GT-Line dalam pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).
Mobil bertenaga listrik murni Kia EV6 adalah saudara Hyundai Ioniq 5. Namun, ia lebih atletis; berpenggerak empat roda dan menghasilkan tenaga lebih besar. Fitur radarnya memungkinkan mobil hatchback ini mundur parkir sendiri. Di rentang harga mobil listrik Rp 1 miliar hingga Rp 1,3 miliar, Kia EV6 superior.
Kia EV6 dimasukkan ke Indonesia secara utuh oleh PT Kreta Indo Artha yang bernanung di bawah Indomobil Group. DI negara asalnya, Korea Selatan, mobil ini ada tiga varian, yakni EV6, EV6 GT-Line, dan yang tertinggi EV6 GT. Varian EV6 GT-Line yang masuk Indonesia.
Salah satu pembeda dari tiga varian itu adalah motor penggerak rodanya. Pada varian EV6, motor penggerak rodanya hanya ada di gandar belakang. Model EV6 GT-Line, motor penggerak rodanya ada di gandar depan dan belakang, tetapi motor di gandar depan lebih kecil. Sedangkan EV6 GT, motor penggeraknya sama besar di gandar depan dan belakang.
KOMPAS/EDDY HASBY
Buritan Kia EV6 GT-Line dalam pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).
Dengan konfigurasi sedemikian, varian yang masuk Indonesia secara resmi itu masih bertenaga besar. Tenaga maksimalnya 325 PS, sedangkan torsi puncaknya 605 Nm. Ini jauh lebih unggul dibandingkan Ioniq 5, yang sama-sama berdiri di atas platform electric global modular platform (E-GMP). Mobil keluaran Hyundai itu bertenaga puncak 217 PS dan torsi 350 Nm. Kapasitas baterai EV6 77,4 kWh yang diklaim bisa merengkuh jarak 506 kilometer (km). Sementara baterai Ioniq 5 kapasitasnya 72,6 kWh dengan jarak 451 km.
Jika Anda merasa tarikan Ioniq 5 sudah “menjambak”, kesan itu mungkin akan berubah ketika mencicipi EV6 GT-Line ini. Kompas mencoba mulai pengetesan akselerasi ala launch control: pedal rem diinjak sebelum pedal gas dilesakkan dalam-dalam. Ketika pedal rem dilepas, EV6 warna yacht blue itu melesat di jalanan lengang area pameran Gaikindo Jakarta Auto Week pada Selasa (14/3/2023). Di atas kertas, angka akselerasi dari 0-100 km per jam hanya 5,2 detik. Beberapa pengujian mencatatkan hasil di bawah 5 detik.
Karena arena pengujian tak sepenuhnya tertutup, kami urung menjajal seberapa pakem rem cakramnya. Dengan tenaga sebesar ini, semestinya cakram berventilasi di roda depan—dan cakram solid di belakang—cukup kuat mencengkeram, dan melepas panas.
KOMPAS/EDDY HASBY
Pelek dan ban Kia EV6 GT-Line dalam pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).
Berorientasi pengemudi
Pengendalian setirnya terbilang lincah. Putarannya terasa mantap dengan kemampuan seolah-olah bisa memprediksi kelokan yang diinginkan pengemudi. Tak salah jika menyebut KIA EV6 ini berorientasi pada pengemudi (driver-oriented).
Orientasi itu terlihat dari konfigurasi di bagian kokpit. Monitor besar—terdiri atas dua monitor—melengkung ke arah pengemudi. Konsol tengah tempat tombol start/stop juga menyerong ke pengemudi. Di konsol ini juga tersedia tatakan pengisi daya ponsel. Kenop pengaturan transmisi menggunakan metode putar di konsol, yang juga lebih dekat dengan pengemudi. Sedangkan di Ioniq 5, pengaturan transmisi pakai tuas di balik setir yang sering keliru dengan tuas lampu sein.
Posisi mengemudi EV6 bisa diatur secara elektrik. Mau sangat rendah bisa, tinggi juga tak masalah. Posisi setirnya juga bisa mengikuti posisi duduk. Sayangnya, jika setir diturunkan terlalu rendah, lingkaran setirnya agak menutupi bagian atas layar klaster instrumen. Namun, ini gangguan minor.
KOMPAS/EDDY HASBY
Kabin kemudi Kia EV6 GT-Line dalam pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).
Joknya dilengkapi pemanas dan pendingin. Setirnya bisa menghangat, lumayan juga menghalau dingin pada jemari akibat semburan AC ketika kelamaan menyetir.
Nuansa kabin EV6 GT-Line ini terkesan lebih sporty dibandingkan Ioniq 5. Warna hitam lebih mendominasi. Konsol tengahnya pun tidak bisa maju-mundur. Konsep memindahkan ruang tamu ke dalam mobil yang diusung Ioniq 5 tak terjadi di sini. Ini adalah sejatinya kabin mobil. Meski begitu, ada juga colokan listrik gaya rumahan di bawah kursi belakang.
Fitur canggih yang belum pernah kami temukan di Indonesia adalah remote smart parking assist (RSPA). Baru EV6 yang bernai memasangnya. Dengan fitur RSPA, mobil ini bisa mencarikan ruang parkir paralel maupun seri, dengan catatan markanya cukup tebal. Begitu dapat, pengemudi dan penumpang bisa keluar dari mobil sembari membawa remote kuncinya. Dari remote itu ada tombol untuk melanjutkan proses parkir.
Fitur ini kami coba di area parkir Gedung Akuatik GBK. Radar mobil menemukan satu ruang parkir seri. Kami mengonfirmasi di layar tengah meski sebenarnya ruang manuvernya relatif sempit. Kami keluar mobil membawa remote dan menekan terus menerus tombol parkir. Benar saja, untuk parkir, dibutuhkan dua kali lengkungan mundur. Radar menangkap itu. Ia berhenti, lalu maju, lalu mundur lagi dan berhenti di tempat yang diharapkan. Parkir otomatis itu sukses tanpa menyenggol obyek apa pun. Hebat.
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
KIA EV6 GT-Line jadi andalan PT Kreta Indo Artha (KIA) dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (10/3/2023).
Mengendarai EV6 dijamin tak akan kesepian karena nihil suara “mesin”. Dari dalam kabin, pengemudi bisa memilih tiga ragam suara menyerupai mesin, mulai dari yang menggeram hingga futuristik seperti pesawat luar angkasa. Bunyi ini keluar dari 14 pelantang merek Meridian. Merek ini enak pula untuk mendengar musik. Namun, bunyi artifisial mesin itu tak terdengar dari luar. Banyak pengguna jalan yang tidak awas ketika EV6 mendekat karena suara motor listriknya seperti mendesing saja.
Mobil ini dijual dengan harga Rp 1,299 miliar on the road. Di rentang harga ini, EV6 berhadapan dengan Toyota bZ4X atau Lexus UX 300e. Sementara varian tertinggi Ioniq 5 Rp 859 juta. Mungkin dalam waktu dekat ada pesaing lain, yakni Citroen e-C4, tetapi spesifikasi dan harganya belum dilansir. Di antara pesaingnya itu, tenaga dan kapasitas baterai EV6 GT-Line yang paling unggul. Jika punya dana dan suka dengan desainnya, mungkin EV6 ini pilihan paling tepat.
KOMPAS/EDDY HASBY
Lampu depan Kia EV6 GT-Line dalam pameran kendara Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).