Honda WR-V, Jagoan Kecil Berotot Besar
Tak heran jika WR-V segera menarik perhatian calon konsumen, karena di dalam ukurannya yang mungil, tersimpan otot-otot besar yang memperlihatkan semangatnya untuk bersaing.

Honda WR-V saat diuji di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (8/2/2023).
Akhirnya Honda turun gelanggang juga untuk meramaikan persaingan di segmen SUV kecil. Honda WR-V diluncurkan untuk menghadapi para rivalnya yang sudah lebih dulu berkiprah dengan tawaran keunggulan masing-masing.
Telah empat bulan berlalu sejak Honda WR-V generasi kedua ini diluncurkan resmi di Tanah Air. Di jalanan, mulai terlihat mobil berukuran kompak ini lalu lalang. Tak heran jika WR-V segera menarik perhatian calon konsumen, karena di dalam ukurannya yang mungil, tersimpan otot-otot besar yang memperlihatkan semangatnya untuk bersaing.
Salah satu “otot” itu adalah mesinnya yang bertenaga paling besar dibanding para pesaingnya. WR-V mengusung satu tipe mesin saja, yakni mesin bensin empat silinder berkapasitas 1,5 liter (1.498 cc). Pada saat yang sama, para pesaing di kelas SUV kecil ini rata-rata mendayagunakan mesin 1,0 liter dengan turbo atau mesin 1,2 liter tanpa turbo.
Hanya Kia Sonet yang sama-sama ditenagai mesin 1,5 liter (1.493 cc), walau tenaga di atas kertas masih di bawah WR-V. Mesin WR-V yang sudah berteknologi i-VTEC tercatat mengeluarkan tenaga 121 PS pada putaran mesin 6.600 rpm dan torsi puncak 145 Nm pada 4.300 rpm. Sementara mesin Sonet memproduksi tenaga maksimum 115 PS pada 6.300 rpm dan torsi puncak 144 Nm pada 4.500 rpm. Beda tipis memang.

Honda WR-V mengusung mesin berkapasitas 1.498 cc, 4 silinder, DOHC, i-VTEC.
Mesin yang dibawa WR-V ini sama persis dengan mesin Honda BR-V generasi kedua, karena SUV kecil ini dibangun di atas platform yang sama dengan “kakak”-nya itu. Dari sisi platform, bisa dikatakan WR-V ini adalah Honda BR-V versi lebih pendek dan ringan. Selisih bobot dua mobil itu mencapai 130 kilogram (kg).
Tak heran apabila di jalanan, mengemudikan WR-V terasa lebih menggairahkan dan gesit dibanding BR-V. Tenaga mesin terasa tersalur lebih spontan dibanding BR-V yang memiliki tujuh kursi itu. Padahal keduanya sama-sama menggunakan transmisi CVT (continuously variable transmission) yang biasanya terkenal “lemot” dalam menyalurkan tenaga mesin ke roda.
Saat uji kendara berkeliling Pulau Bali, pertengahan Desember 2022, Kompas tak menemukan masalah berarti dalam menghela SUV berdimensi panjang 4.060 milimeter (mm), lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.608 mm ini. Di jalanan mendatar, mobil terasa asyik untuk diajak bermanuver, termasuk menyalip dan menyelip-nyelip di antara kemacetan jalan menuju kawasan Seminyak, Bali.

Suasana uji kendara media All New Honda WR-V di Bali, Senin, 19 Desember 2022.
Di jalanan menuju Kintamani yang penuh tanjakan, sensasi serupa juga ditemui. Di tanjakan yang cukup curam, pedal gas cukup ditekan lebih dalam secukupnya untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan. Tidak ada kesan ngoyo atau loyo di medan seperti ini.
Posisi mengemudi pun nyaman, walau roda kemudinya tidak dilengkapi fitur telescopic steering yang bisa mengatur jauh dekatnya roda kemudi dengan tubuh pengemudi. Di luar dugaan, kekedapan kabin juga cukup baik, termasuk peredaman suara, getaran, dan kekasaran (noise, vibration, harshness/NVH). Ditambah kualitas audio standar yang bisa dikatakan di atas rata-rata mobil sekelasnya. Paling tidak, suara bass dan treble pada sistem audio standar WR-V ini sudah bisa dinikmati.

Suasana uji kendara media All New Honda WR-V di Bali, Senin, 19 Desember 2022.
Fitur canggih
Tipe yang dijajal Kompas waktu itu adalah Honda WR-V RS yang dilengkapi Honda Sensing, yakni seperangkat fitur keselamatan aktif. Sedikit mengulas daftarnya, Honda Sensing pada WR-V ini meliputi sistem pengereman otomatis Collision Mitigation Braking System (CMBS); sistem penjaga mobil tetap berjalan di lajurnya Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation System (RDM); kendali laju adaptif (Adaptive Cruise Control/ACC) yang bisa menyesuaikan kecepatan mobil secara otomatis mengikuti kendaraan di depannya; sistem peringatan mobil di depan sudah bergerak Lead Car Departure Notification System (LCDN); dan lampu jauh otomatis (Auto High-Beam/AHB) yang bisa mengatur sudut sorot lampu utama secara otomatis guna mencegah pengemudi di arah berlawanan silau. Semua ini seolah menambah “otot” WR-V untuk bersaing.
Pada tipe ini juga, mobil sudah dilengkapi konektivitas telepon pintar Apple CarPlay dan Android Auto. Namun keduanya masih membutuhkan koneksi kabel dengan head unit mobil. Sementara untuk sekadar mendengarkan musik, koneksi nirkabel Bluetooth sudah tersedia.
Baca juga: All New Honda WR-V, Jagoan Baru Honda di Segmen SUV Kecil
Tak sampai tiga tahun lalu, fitur-fitur itu hanya tersedia di mobil-mobil kelas premium. Sekarang, deretan fitur keselamatan aktif itu sudah terproliferasi hingga ke kelas mobil seharga Rp 300 juta-an. Tepatnya untuk Honda WR-V RS with Honda Sensing ini, harga resminya per Maret 2023 adalah Rp 317.400.000 dalam kondisi on the road di Jakarta. Ada dua varian lain yang harganya lebih murah, yakni tipe RS tanpa Honda Sensing dan tipe E yang paling standar. Semua varian memakai transmisi CVT.
Bagaimana dengan sektor kaki-kaki? Dari pengalaman uji kendara dua kali, yakni pada Desember 2022 dan awal Februari 2023, terasa peranti suspensi pada mobil ini cenderung ke arah kaku (rigid). Itu sebabnya mobil nurut-nurut saja saat diajak bermanuver di jalan berkelok-kelok, gejala limbung teredam dengan baik, walau konsekuensinya bantingan pada jalan berlubang terasa agak keras.

Kabin depan Honda WR-V generasi kedua.
Duduk di kursi belakang pun masih terasa cukup nyaman walau sandarannya agak tegak khas mobil-mobil di segmennya. Terbukti dalam perjalanan etape awal dari Denpasar sampai kawasan Bedugul, rasa kantuk bisa terobati dengan tidur yang cukup lelap. Ruang kaki masih terasa lega untuk sedikit selonjor, padahal mobil hanya memiliki jarak antarsumbu roda (wheelbase) sepanjang 2.485 mm. Usut punya usut, kelegaan itu ternyata berkat desain bagian belakang kursi depan yang berbentuk cekung dan desain pada lantai kabin.
Jika ada yang kurang nyaman dengan duduk di kursi belakang ini adalah tidak tersedianya lubang ventilasi penyejuk udara tersendiri. Penumpang belakang harus mengandalkan embusan hawa AC dari lubang ventilasi di dasbor. Kadang embusan ini kurang terasa di belakang saat mode embusan angin AC dipilih dua arah (ke arah badan dan kaki).

Buritan Honda WR-V generasi kedua.
Tantangan pasar
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan, kelahiran Honda WR-V generasi kedua ini ditujukan untuk menjawab tantangan pasar. Saat ini, segmen SUV memang sedang meriah-meriahnya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. “Di Indonesia market SUV ini naik terus. Sekarang ini, pangsa pasarnya 26 persen dibanding segmen-segmen lainnya,” tutur Billy, Desember lalu.
Di segmen SUV kecil, gejala pasarnya juga begitu menggoda. Hingga akhir tahun 2022, segmen ini telah berhasil menjual total 32.000 mobil. Ditambah masih lazimnya jalan yang rusak, berlubang, dan tidak mulus di negeri ini, Honda pun meyakini pasar itu masih akan terus tumbuh. “Itu sebabnya kami berani meminta ke principal untuk mengembangkan mobil ini dan akhirnya lahirlah Honda WR-V,” imbuh Billy.
Baca juga : Honda Kembali ”Menggoda” Pasar dengan SUV RS Concept
Sebelum meluncurkan versi produksi massal mobil ini, HPM lebih dulu menggoda pasar dengan memperkenalkan mobil konsep Honda SUV RS Concept pada ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, November 2021. Mobil konsep itu kembali ditampilkan dalam balutan stiker kamuflase di ajang GIIAS 2022, Agustus 2022, sebelum akhirnya diluncurkan sebagai All New Honda WR-V pada November 2022.
Berbeda dengan Honda WR-V generasi pertama yang bahkan tidak dimasukkan ke pasar Indonesia. WR-V generasi kedua ini dirancang dengan melakukan riset dan pengembangan berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen Indonesia.
“Kami datang ke Indonesia untuk survei konsumen Honda BR-V sekitar 3-4 tahun lalu. Kami melakukan riset tidak hanya di Jakarta. Waktu itu ditemukan, kebutuhan konsumen Indonesia tidak hanya terbatas pada SUV 7-seater. Untuk keluarga-keluarga kecil, Anda tidak membutuhkan 7 kursi. Saat itu terpikir, bagaimana jika kami membuat sebuah SUV dengan tenaga dan kelincahan (Honda) Jazz,“ kata Poychat Ua Arayaporn, Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co Ltd yang membidani kelahiran Honda WR-V generasi kedua ini di sela-sela uji kendara di Bali.

Honda WR-V dilengkapi fitur Adaptive Cruise Control (ACC).

Suasana uji kendara media All New Honda WR-V di Bali, Senin, 19 Desember 2022.

Honda WR-V menjadi SUV terkecil dalam jajaran lini SUV Honda di Tanah Air saat ini.

Tuas transmisi Honda WR-V.

Logo WR-V pada bagian belakang Honda WR-V.

Honda WR-V dilengkapi fitur Lane Watch, sebuah kamera di bawah kaca spion kiri untuk memantau titik buta pengemudi di sebelah kiri mobil.

Pelek Honda WR-V ukuran 16 inci.

Honda WR-V dengan mesin berkapasitas 1.498 cc, 4 silinder, DOHC, i-VTEC.