Hyundai Ioniq 6 Mulai Mengintai
Hyundai Ioniq 6 telah menampakkan dirinya di Jakarta, meski baru unit contoh saja. Varian atas mobil listrik murni ini diklaim bisa merengkuh jarak lebih dari 500 km. Desainnya mendekati sedan ”coupe” yang aerodinamis.

Unit contoh mobil listrik murni Hyundai Ioniq 6 dipamerkan di Hyundai Motorstudio di Senayan Park, Jakarta, mulai Senin (27/2/2023). Varian tertinggi mobil yang sudah mulai dipasarkan di negara asalnya ini diklaim mampu merengkuh jarak lebih dari 500 kilometer. Pihak PT Hyundai Motors Indonesia belum memastikan pendistribusiannya di Indonesia.
Pada suatu hari di bulan Juni 2022, ruang pamer teknologi ramah lingkungan Hyundai Motorstudio di Senayan Park, Jakarta Pusat, memajang mobil konsep yang diberi nama Prophecy. Tak sampai setahun berselang, mobil itu telah berganti jadi Ioniq 6. Inilah mobil bertenaga baterai sejati baru dari Hyundai.
Unit perdana yang hadir di Jakarta ini didatangkan langsung dari Korea Selatan. Sejumlah instrumennya masih belum sesuai dengan peraturan lalu lintas Indonesia. Misalnya, posisi setir masih di sisi kiri. Selain itu, ”kaca spion” samping tak memakai cermin, melainkan lensa kamera yang diproyeksikan ke layar di dalam kabin.
”Ini unit yang sudah diproduksi di Korea Selatan,” kata Uria Simanjuntak, Head of Public Relations PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), pada Senin (27/2/2023). Di negara asalnya, yakni Korea Selatan, Hyundai Ioniq 6 diluncurkan pada Juli 2022 dan mulai didistribusikan beberapa bulan kemudian.
Apakah Ioniq 6 ini akan didistribusikan di Indonesia, atau sekalian dirakit di dalam negeri juga layaknya Ioniq 5? ”Nanti akan dijawab pada saat yang tepat,” kata Astrid Ariani Wijana, Head of Marketing PT HMID. Calon konsumen yang sudah kebelet punya pun belum bisa memesan ke dealer Hyundai.

Mobil konsep Hyundai Prophecy dipamerkan pada 9 Juni 2022 di Hyundai Motorstudio, Jakarta. Mobil konsep ini telah diproduksi dengan nama Ioniq 6 dengan bahasa desain mendekati konsepnya, yakni streamliner.
Saat ini, Ioniq 6 baru dipamerkan kepada para pengunjung Hyundai Motorstudio. Tempat ini merupakan ruang pamer Hyundai akan teknologi yang mereka klaim ramah lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip lini produk Ioniq yang bertenaga baterai dan memakai material olahan alami serta serat yang diurai dari plastik bekas pakai.
Pemakaian material sedemikian rupa kembali diterapkan di Ioniq 6 ini. Lapisan joknya, misalnya, menggunakan serat plastik yang diolah kembali (upcycling) dari botol minum. Karpetnya diolah ulang dari jaring penangkap ikan. Serat jagung dan tebu juga dipakai sebagai pelapis di beberapa bagian interior. Sementara material side skirt diperoleh dari pigmen ban bekas.
Mencermati hal itu, Ioniq 6 ini melanjutkan tradisi yang sudah dimulai oleh Ioniq 5. Hanya, bentuk dua model ini berbeda jauh sehingga tidak bisa dibilang bahwa Ioniq 6 adalah generasi penerus Ioniq 5. Ioniq 6 lebih tepat disebut sebagai mobil sedan, sedangkan Ioniq 5 mendekati persilangan antara hatchback dan SUV. Ini babak baru lini Ioniq.

Ruang kokpit Hyundai Ioniq 6 terlihat lebih elegan dibandingkan Ioniq 5. Konsol tengahnya tak bisa digeser seperti Ioniq 5. Layar informasi di bagian dasbor terintegrasi dengan layar instrumen kluster di balik setir, yang masing-masing berukuran 12,3 inci. Ini adalah spesifikasi di Korea Selatan, yang mungkin berbeda dengan pasar di negara lain.
Benang merah antara dua model ini adalah sama-sama menggunakan basis terkini Electric Global Modular Platform (E-GMP). Basis yang dikhususkan untuk mobil listrik ini juga dipakai KIA EV6 dan Genesis GV60.
Seperti Ioniq 5, Ioniq 6 memiliki dua varian berdasar kapasitas baterai. Varian jarak jauh (long range) berbaterai 77,4 kWh dengan opsi penggerak roda belakang (rear-wheel drive/RWD) dan penggerak seluruh roda (all-wheel drive/AWD). Sementara varian jarak standar (standard range) berbaterai 53 kWh dengan opsi RWD saja.
Baca juga : 1.800 Kilometer Bersama Hyundai Ioniq 5
Dari penghitungan berstandar WLTP, varian jarak jauh bisa menempuh jarak 524 kilometer (km). Daya tempuh itu bisa bertambah menjadi 614 km jika memilih varian long range berpenggerak RWD dengan velg 18 inci. Sementara daya tempuh varian standard range adalah 367 km.
Pengisian baterai dengan arus DC yang besar (50 kW) memakan waktu paling lama 1,5 jam dari 10 hingga 80 persen. Jika tersedia, pengisian ultracepat (350 kW) cuma memakan waktu 18 menit hingga 80 persen. Adapun mengisi daya dengan arus AC membutuhkan waktu sekitar 11 jam, bisa dilakukan malam hari di rumah.

Bentuk ”kaca spion” samping Hyundai Ioniq 6 tak menggunakan cermin, melainkan kamera. Jika dipasarkan di Indonesia, belum tentu teknologi ini bisa diterapkan.
Membelah angin
Struktur model sedan Ioniq 6 jika dilihat dari samping seperti satu tarikan garis melengkung dari depan hingga buritan. Struktur ini berbeda dengan sedan kebanyakan yang berpola tiga kotak. Istilah desain Ioniq 6 ini adalah streamliner. Rujukannya bisa melihat pada mobil konsep Phantom Corsair keluaran 1938 dan beberapa model Pontiac dari dekade 1940-an. Model-model tersebut punya ujung—baik depan, belakang, maupun keduanya—yang seolah menguncup.
Jika Ioniq 5 bereferensi dari mobil-mobil kotak dekade 1970-an dan 1980-an, referensi sedan Ioniq 6 jauh lebih retro lagi. Desain streamline ini sudah terlihat sejak masih berwujud konsep Prophecy. Mobil konsep itu didesain oleh Luc Donckerwolke. Penerapan pada unit produksinya dikomandoi Sang Yup Lee yang mengepalai Hyundai Design Center.
Model streamliner dirancang untuk mendapatkan aerodinamika yang baik. Bentuk yang memipih pada ujung depan dan belakang mampu ”membelah angin”. Hyundai mengklaim, angka hambatan angin (drag coefficient) pada Ioniq 6 adalah 0,21. Ini beda tipis dengan Tesla Model 3, juga Porsche Taycan dengan angka 0,23. Semakin minim tumbukan dengan angin, semakin irit pula tenaga yang dibutuhkan untuk melaju.

Lampu depan Hyundai Ioniq 6 terdiri atas dua LED utama yang pendaran dan arah sorotnya bisa beradaptasi dengan cahaya dari arah berlawanan. Bagian bawah LED utama itu adalah dua baris lampu yang berfungsi sebagai lampu sein dan lampu siang.
Saat dipamerkan di Hyundai Motorstudio, Ioniq 6 ini ditempatkan di tengah arena yang dikelilingi layar LED besar-besar. Pendaran cahaya dari layar itu menguak garis-garis lengkung mobil ini. Kap depannya melandai dengan moncong rata berketebalan hanya 30-40 sentimeter (cm) saja. Di bagian rata itu terdapat bilah (flap) yang bisa membuka-menutup secara otomatis mendinginkan motor listrik ataupun baterainya.
Wajah Ioniq 6 bergaya roadster seperti Toyota 86 atau Mazda MX-5 dengan kontur lampu mengikuti lengkungan kap depan. Cembungan dari kaca depan makin melandai ke belakang layaknya coupe. Bagian buritannya dilengkapi sebilah sayap (rear wing) bertekstur garis-garis dengan ujung berisi lampu-lampu piksel. Lampu belakangnya memanjang selebar bodi, juga berformasi piksel dua baris.
Baca juga : Hyundai Stargazer, Bintang Baru di Langit MPV
Piksel, atau kotak-kotak, adalah identitas lini Ioniq, tak terkecuali Ioniq 6 ini. Piksel bertaburan di mana-mana. Pada mobil konsep Prophecy, semua lampu depannya bahkan berformasi piksel. Tetapi, pada model produksi Ioniq 6, jumlah piksel di lampu depan lebih masuk akal: terdiri dari dua LED utama dan dua lapis piksel di bawahnya. Lampu utama itu bisa beradaptasi dengan sorotan lampu dari arah berlawanan.

Wujud unit contoh Hyundai Ioniq 6 mengaplikasikan desain aerodinamis dengan kaca belakang melandai. Dari sudut ini, unit produksi Ioniq 6 amat mirip dengan mobil konsepnya, Prophecy.
Interaksi
Empat piksel kecil juga masih ada di pusat setir yang berpermukaan rata itu—sama dengan Ioniq 5. Bedanya, piksel di bagian setir ini kini lebih interaktif. Keempat piksel itu bisa menyala mengikuti mode berkendara: Sport, Normal, atau Eco. Bahkan, piksel bisa berkedip-kedip ketika menjalankan perintah suara. Ini memberi kesan interaksi antara pengemudi dan mobilnya. Piksel ini juga dapat menjadi penanda sisa daya baterai.
Interaksi itu juga terlihat pada lampu ruang (ambient light) yang antara lain terlihat di sisi dalam pintu dan bagian dasbor. Lampu pada sisi pintu bisa terang dan redup mengikuti laju mobil. Di beberapa video yang diunggah pengguna di Korea Selatan, lampu di sisi pintu itu bisa menyala merah jika mobil mengebut melebihi rambu kecepatan maksimum.
Meski bergaya coupe, Ioniq 6 tak bisa dibilang sempit. Dimensinya besar. Panjangnya 4,8 meter dengan lebar 1,8 meter. Tingginya 1,495 meter. Jarak antarsumbu roda (wheelbase) 2,95 meter, sedikit lebih pendek dibandingkan Ioniq 5 yang jaraknya 3 meter pas. Meski lebih pendek, ruang kabinnya masih terasa lega.

Ruang kabin penumpang baris kedua Hyundai Ioniq 6 tampak lega, serupa dengan Ioniq 5. Jok mobil ini dilapisi material yang diolah ulang dari botol minuman. Sementara karpetnya menggunakan olahan ulang dari jala penangkap ikan.
Kaki penumpang belakang dengan postur 169 cm cenderung bisa selonjor dengan ruang kepala yang cukup meski atapnya melandai. Ruang kaki ini juga makin lega karena lantainya tak berpunuk. Kesan lega diperkuat dengan atap yang bisa dibuka. Bagasi belakangnya yang bervolume 401 liter disebut cukup memuat dua tas golf mini. Di balik kap depan juga masih ada bagasi (front trunk) yang cukupan untuk menaruh perkakas.
Konsol tengah Ioniq 6 berbeda dengan Ioniq 5 yang bisa digeser maju-mundur. Konsol pada Ioniq 6 paten dengan dua tingkat, memungkinkan menaruh tas tangan di bagian bawah konsol. Sementara bagian atasnya berisi penahan gelas, juga tombol-tombol pengatur jendela. Biasanya tombol ini ada di sisi pintu. Ioniq 6 memindahkannya ke konsol tengah agar sisi pintunya makin lega.

Di balik kap depan Hyundai Ioniq 6 berpenggerak empat roda terdapat ruang penyimpanan berkapasitas kecil. Pada varian berpenggerak roda belakang, kapasitas ruang penyimpanannya lebih besar.
Dengan ruang kabin yang lega, kapasitas baterai besar, serta ruang bagasi memadai, rasanya tak mustahil membawa mobil ini bepergian jauh. Dengan perhitungan kapasitas listrik yang cermat, perangkat elektronik sehari-hari seperti mesin pembuat kopi atau lampu tenda juga bisa ditenagai mobil ini dengan fitur vehicle-to-load (V2L).
Wujud Ioniq 6 cenderung unik dengan pasar yang tidak sebanyak sedan konvensional. Namun, beberapa merek sedan ternama telah membuat desain bergaya streamliner pula. Di tengah euforia publik pada mobil listrik, dan penjualan Ioniq 5 yang laris di Indonesia, rasanya ada peluang bagi Ioniq 6 dijual di negara kita.

Seperti Hyundai Ioniq 5, model Ioniq 6 juga menggunakan tuas pintu bersistem tanam (flush) yang rata dengan bodi. Khusus pada unit contoh yang dipasarkan di Korea Selatan ini, ”kaca spion” samping tak memakai cermin, melainkan kamera. Spesifikasi kaca spion ini menyesuaikan dengan regulasi setiap negara.