Waktu yang Tepat untuk Menjelajah Teknologi Komputasi Awan
Saat dunia dilanda resesi ekonomi, teknologi komputasi awan menawarkan banyak hal. Komputasi awan ibarat pendobrak jalan buntu ketika banyak organisasi bisnis berpikir menghentikan laju ekspansi di tengah resesi.
Oleh
KHAERUDIN
·5 menit baca
KOMPAS/KHAERUDIN
Salah satu gerai pameran di ajang Amazon Web Services (AWS) re:Invent yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat 28 November - 2 Desember 2022, menampilkan aplikasi penganalisis lemparan bebas bola basket. Aplikasi penganalisis ini menggunakan basis data pelempar setiap kali melakukan lemparan sehingga bisa langsung dianalisis sudut dan lemparan kecepatan yang membuat bola bisa masuk ke dalam keranjang.
CEO Amazon Web Services Adam Selipsky di ajang re:Invent 2022 dengan nada optimistis mengatakan, ketidakpastian ekonomi sebenarnya menjadi waktu yang tepat untuk menjelajahi semua yang ditawarkan oleh komputasi awan. Efisiensi biaya dan transformasi digital bisa dicapai dengan lebih cepat.
Saat banyak lini bisnis berusaha mengurangi atau memperlambat gerak usaha dan belanja modal di masa resesi, menurut Selipsky, teknologi komputasi awan malah dapat menawarkan banyak hal sebaliknya. Komputasi awan ibarat pendobrak jalan buntu ketika banyak organisasi usaha berpikir menghentikan laju mereka dalam berekspansi di tengah resesi.
Dengan komputasi awan, para pemakainya bisa meningkatkan ketangkasan, mengurangi biaya, dan bahkan malah mendorong lebih banyak inovasi. Menurut Selipsky, transformasi digital organisasi bisnis bisa lebih cepat ketika mereka menaruh semua layanannya pada platform komputasi awan.
Imajinatif
Apa yang dapat dilakukan penyedia jasa komputasi awan dalam satu dekade terakhir memang memberi pengalaman luar biasa dan imajinatif.
Saat hadir dalam ajang re:Invent 2022 di Las Vegas, Amerika Serikat, November tahun lalu, Kompas berkesempatan mewawancarai produser serial produksi Amazon Prime, Lord of The Rings: The Rings of Power, Ron Ames, tentang bagaimana film serial tersebut digarap menggunakan basis komputasi awan.
CREDIT PHOTO: COURTESY OF PRIME VIDEO
The Lord of The Rings: The Rings of Power
Ames menuturkan bagaimana sebagian besar produksi The Rings of Power menggunakan teknologi komputasi awan AWS. Mulai dari pravisualisasi hingga menghubungkan banyak artis di seluruh dunia. Bahkan, pengambilan kamera, pembuatan efek visual, dan pascaproduksi semua dikirim melalui platform komputasi awan AWS.
Ketidakpastian ekonomi sebenarnya menjadi waktu yang tepat untuk menjelajahi semua yang ditawarkan oleh komputasi awan. Efisiensi biaya dan transformasi digital bisa dicapai dengan lebih cepat
Pandemi global Covid-19 yang sempat menghentikan banyak produksi film Hollywood tak menyurutkan Ames dan seluruh kru The Rings of Power untuk bekerja. Pandemi memang menghalangi produksi film. Ames bercerita saat dirinya harus diminta berhenti di tengah produksi The Rings.
Padahal, ia sudah mendatangkan artis dan kru ke Selandia Baru untuk pengambilan gambar selama tiga bulan pertama. ”Kemudian pandemi Covid datang dan kami diberi tahu bahwa kami harus menutup produksi. Pemberitahuan datang hari Kamis dan kami harus tutup pada hari Jumat,” kata Ames.
KOMPAS/KHAERUDIN
Produser serial film Lord of The Rings: The Rings of Power, Ron Ames saat berbicara di hadapan wartawan dari Asia Tenggara di ajang Amazon Web Services (AWS) re:Invent 2022 di Las Vegas Amerika Serikat, Senin (28/11/2022)
Bingung karena harus menutup produksi film secepatnya, belum lagi kehilangan banyak vendor, kru, dan artis yang sudah dikumpulkan dari seluruh dunia, Ames tertolong oleh kemampuan komputasi awan AWS. ”Di akhir pekan kami memulai produksi berbasis komputasi awan dengan sungguh-sungguh. Kami tetap melakukannya, tetapi Covid mengirim kami ke tingkat pengembangan selanjutnya,” ujar Ames.
Ia menuturkan, produksi The Rings melibatkan 12 vendor global, termasuk beberapa studio efek di Amerika dan Eropa. Teknologi komputasi awan memungkinkan setiap produk dari vendor yang digunakan dapat dimanfaatkan oleh vendor lain untuk kepentingan produksi The Rings. Setiap efek visual yang dihasilkan dapat digunakan oleh vendor yang berbeda.
Metadata
Sebelum memanfaatkan teknologi komputasi awan, menurut Ames, metadata dalam produksi film konvensional berarti kode tepi pada film negatif, catatan skrip yang diketik, lembar panggilan, dan catatan-catatan produksi lainnya. Kini, dengan menggunakan teknologi komputasi awan, Ames mengatakan, setiap frame dalam pengambilan gambar dapat menjadi bagian dari tiap frame konten film sejak awal hingga akhir produksi. Komputasi awan dengan mudah mengatur bagian frame mana yang telah diambil untuk dipakai kembali.
Di sinilah apa yang oleh Selipsky disebut bahwa komputasi awan menawarkan ketangkasan dan efisiensi biaya terwujud. Menurut Ames, cara lama dalam memproduksi film terlalu boros dan tidak efisien. ”Saat semuanya berbasis teknologi komputasi awan, semua data disimpan dengan aman di komputasi awan dan dapat dibagikan di masa depan. Ini merupakan kerja yang luar bisa dari awal hingga akhir,” katanya.
KOMPAS/KHAERUDIN
Pengunjung memadati arena eksebisi dalam ajang AWS (Amazon Web Services) re:Invent 2022 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, 28 November-2 Desember 2022. Selain pameran besar dari mitra bisnis AWS dalam layanan database, analisa data, machine learning, dan keamanan siber, re:Invent juga menampilkan sejumlah pembicara kunci dari AWS yang mengumumkan produk teknologi komputasi awan terbaru.
Selipsky menggambarkan penggunaan teknologi komputasi awan sebagai penjelajahan ke dunia luas, tak terduga, ekstrem, dan imajinatif. AWS, menurut dia, mencoba memahami dan memetakan perjalanan penggunanya untuk melintasi penjelajahan yang imajinatif ini.
Saat semuanya berbasis teknologi komputasi awan, semua data disimpan dengan aman di komputasi awan dan dapat dibagikan di masa depan. Ini merupakan kerja yang luar bisa dari awal hingga akhir
Salah satu tawaran AWS memang efisiensi biaya untuk penggunanya. Meski memang platform komputasi awan, tak hanya AWS, juga menawarkan hal serupa. Pengguna hanya dikenai biaya untuk layanan apa yang mereka pakai dari jasa peladen ini. AWS menawarkan konsol penagihan yang memungkinkan konsumen mengakses ikhtisar biaya yang dikeluarkan setiap pengguna. Pengguna pun dapat dengan mudah melihat apakah pengeluaran mereka selama menggunakan jasa peladen AWS terkendali atau tidak.
Tetap terkoneksi
Menurut Managing Director AWS Regional ASEAN Conor McNamara, selama pandemi Covid-19, kita dapat melihat bagaimana teknologi komputasi awan menjadi sangat berguna untuk pemakainya. Secara khusus di Asia Tenggara, lanjut McNamara, teknologi komputasi awan memungkinkan konsumen AWS tetap terkoneksi langsung dengan para pelanggan mereka di tengah pembatasan sosial dan kuncitara. Dia mencontohkan bagaimana Amazon Connect, layanan konsumen yang dimiliki AWS, bisa membantu konsumen AWS seperti Halodoc di Indonesia untuk tetap terhubung dengan pengguna platform telemedicine tersebut.
”Saya pikir itu juga sesuatu yang kami lihat sekarang, dalam iklim saat ini, kemampuan mengoptimalkan basis biaya dan dalam waktu nyata, dan tentu saja, kami telah melihat bagaimana organisasi melakukannya. Mereka dapat menggunakan teknologi komputasi awan untuk tidak hanya bertahan di masa pandemi, tetapi juga berkembang dan memanfaatkan model bisnis baru serta beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan pelanggan mereka,” tutur McNamara.
KOMPAS/KHAERUDIN
Managing Director Amazon Web Services (AWS) Regional ASEAN Conor McNamara (kiri) dan Worldwide Public Sector Regional Managing Director of ASEAN for AWS Eric Conrad (kanan) saat memberikan penjelasan pada sejumlah wartawan dari Asia Tenggara di ajang AWS re:Invent di Las Vegas Amerika Serikat, Senin (28/11/2022).
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kehidupan setelah pandemi, AWS menurut McNamara memang menjadikan efisiensi biaya sebagai tema besar. ”Jadi, apakah Anda berada di dunia gim atau pendidikan daring yang mengalami lonjakan besar (selama pandemi), atau apakah Anda dalam bisnis perjalanan dan keramahtamahan. Yang kami lihat sekarang adalah kemampuan mengoptimalkan basis biaya dan dalam waktu nyata,” katanya.
Tak hanya soal efisiensi biaya, penyedia jasa layanan komputasi awan seperti AWS memang menawarkan banyak fitur palugada alias apa lu mau, gua ada untuk para kliennya. Ini memungkinkan mereka, selain dapat menghemat biaya produksi, juga bisa membantu pelanggan mereka menghadapi berbagai solusi layanan konsumen.
”Salah satunya alasan mengapa pelanggan memilih AWS untuk perbankan digital, tidak hanya karena kami memiliki teknologi komputasi awan yang paling tangguh, atau kemitraan terkuat dengan organisasi seperti Thought Machine (perusahaan penyedia infrastruktur teknologi komputasi awan perbankan) atau MongoDB (perangkat lunak basis data untuk pengembangan aplikasi komputasi awan), tetapi kami juga memiliki tim yang membantu pelanggan memulai dari sebuah ide untuk membangun solusi yang siap produksi, sesuai peraturan, dan dapat diskalakan di cloud,” ujar McNamara.
Bahkan, untuk klien yang bergerak di bisnis jasa keuangan, AWS menawarkan tidak hanya teknologi komputasi awan, tetapi juga akses ke pakar sudut pandang kebijakan publik, akses ke arsitek keamanan, tim layanan profesional dan pakar FSI (layanan industri keuangan) AWS.