Lakon Indonesia menjadi satu-satunya produk ”fashion” Indonesia yang hadir di Printemps du Louvre, Paris.
Oleh
DWI AS SETIANINGSIH
·2 menit baca
ARSIP LAKON INDONESIA
Lakon Indonesia
Jenama anak bangsa, Lakon Indonesia, berhasil menembus jantung mode dunia. Lakon Indonesia hadir di Printemps du Louvre, Paris, department store terkemuka yang telah berdiri sejak 1865 di Perancis dan fokus pada penjualan produk-produk dengan kategori beauty, lifestyle, fashion, accessories, dan men’s wear. Produk-produk tersebut dikurasi dengan ketat sehingga memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Printemps du Louvre memiliki luas 2.500 meter persegi, berada di lingkungan budaya paling bergengsi di Paris, di bawah Museum Louvre yang sepenuhnya didedikasikan untuk kemewahan mode dan gaya hidup. Saat ini, Lakon Indonesia menjadi satu-satunya produk mode Indonesia yang hadir di Printemps du Louvre, Paris.
”Kami merasa bersyukur dan bahagia karena produk Lakon Indonesia yang mewakili industri fashion Tanah Air bisa diterima di pasar internasional, khususnya di Printemps, department store yang sangat ikonik di Paris, Perancis, dan dikenal hanya menghadirkan produk-produk fashion terbaik. Saya harap hal ini menjadi awal yang baik untuk memasuki pasar internasional dan kami memulainya di jantung fashion dunia, Paris, Perancis,” ungkap founder Lakon Indonesia, Thresia Mareta.
ARSIP LAKON INDONESIA
Lakon Indonesia
Koleksi yang dihadirkan Lakon Indonesia di Printemps adalah Upcycled Denim, yang mendesain kembali produk yang sudah ada menjadi sebuah koleksi baru yang lebih bernilai. Kreasi ini juga membawa hasil keterampilan tangan dari perajin tradisional Indonesia yang turut menjadi bagian koleksi tersebut.
Kehadiran Lakon Indonesia di Printemps merupakan hasil kolaborasi dengan Reiner Upcycling, sebuah platform retailer dari Perancis yang mengurasi produk-produk mode berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip yang diusung Lakon Indonesia dalam koleksi yang bertema ”Creating New Possibilities, Embrace Change” dan ”Redefine Norm” sebagai bentuk upaya pelestarian budaya dan lingkungan. (*)
