Generasi kedua Toyota Agya diperkenalkan Toyota Astra Motor di Jakarta. Mobil golongan irit/hemat bahan bakar ini cukup laris di kalangan pembeli mobil pertama. Varian sporty juga tersedia.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Setelah mengaspal 10 tahun, mobil hatchback laris Astra Toyota Agya diperbarui. Bentuknya berubah total. Ada dua varian yang diperkenalkan. Harga jualnya dijanjikan masih ada di kelas pemula, atau first buyer, seperti generasi pertamanya, yang tergolong mobil irit/ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Segmen ini masih dianggap relevan.
Kemungkinan besar, All-new Agya ini akan menjadi salah satu mobil baru yang tampil di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang dibuka hari Kamis (16/2/2023).
Peluncuran All New Astra Toyota Agya berlangsung pada Senin (13/2/2023) di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan. Indonesia adalah negara pertama yang menampilkan generasi ini sehingga disebut sebagai world premiere. Selain dalam wujud ”biasa”, versi tampilan sporty juga diperkenalkan bernama Agya GR Sport.
Di panggung, Toyota Agya ”biasa” berwarna perak dengan emblem logo yang tersemat di bagian gril berbentuk garuda. Sementara Agya GR Sport berwarna merah gelap dengan logo Toyota.
Pasar kategori Agya terbilang besar. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2022 terjual sebanyak 158.206 unit mobil golongan LCGC di tingkat wholesales, atau berkontribusi sebesar 15 persen dari total penjualan mobil sepanjang tahun lalu.
Produk Toyota Agya adalah salah satu model paling laris di kelasnya, bersamaan dengan ”saudara kembarnya”, Daihatsu Ayla. Pesaing terdekatnya adalah Honda Brio yang juga menjadi model terlaris untuk pabrikan itu.
”Indonesia adalah salah satu pasar terbesar produk Toyota. Selama ini kami menyediakan sarana mobilitas masyarakat untuk berbagai segmen. Tahun 2023 kami buka dengan meluncurkan generasi baru Agya,” kata Hiroyuki Ueda, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Menurut Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT TAM, Agya generasi pertama lahir ketika daya beli masyarakat Indonesia sedang tinggi. ”Dengan harganya yang terjangkau, Agya berhasil memikat orang-orang yang baru pertama membeli mobil (first buyer),” kata Henry.
Selama 10 tahun, lanjut Henry, perkembangan teknologi berkendara menjadi pertimbangan para pembeli baru. Orang-orang di segmen ini menuntut mobil seperti Agya berubah mengikuti zaman. ”Pembeli menuntut mobil dilengkapi fitur terkini dengan harga terjangkau. Dua hal itulah yang terjalin dalam All New Agya ini. Segmen ini masih relevan,” lanjut Henry.
Namun, sampai acara peluncuran berakhir, pihak Toyota belum menyebutkan harganya, tak juga kisi-kisinya. Acara itu, kata Henry, bertujuan untuk mengenalkan generasi terbaru Agya kepada dunia. Sementara strategi penjualan, termasuk harganya, bakal diumumkan kemudian. ”Sabar saja,” pinta Henry.
Bertema agresif
Dari sisi luar, perubahan bentuk terlihat nyata. Desain perwajahannya seperti mengadopsi bahasa desain Toyota terbaru yang cenderung menyiku dan lampu utama yang menyipit. Desain gril, misalnya, terlihat membesar hingga bawah bemper dengan bentuk seperti trapesium. Bentuk gril ini mengingatkan pada gril Toyota Vios terbaru.
Toshihiro Nakaho, Chief Engineer of All-New Agya, mengatakan, desain eksterior mobil ini bertema agresif dan bertenaga. ”Ini terlihat pada garis-garis tegas di beberapa bagian bodi,” kata Nakaho. Bagian belakang mobil ini juga menyiratkan hal tersebut. Sudut-sudut di bagian belakang terlihat tegas, cenderung kaku. Sekilas, bagian belakangnya lebih mendekati rupa sebuah MPV atau SUV kompak dibandingkan dengan hatchback.
Nakaho menambahkan, Agya baru menggunakan platform baru demi memberi ruang kabin yang lebih lega. Dimensi mobil ini memiliki panjang 3.760 mm, lebar 1.665 mm, dan tinggi 1.505 mm. Jarak antarsumbu roda 2.525 mm. ”Jarak antara sandaran kursi depan dan kursi belakang lebih dari 90 cm,” katanya. Adapun panjang bagasi mobil ini 61 cm.
Gaya desain eksterior yang agresif dan bertenaga itu coba diselaraskan dengan kemampuan berkendaranya. Nakaho mengatakan, torsi pada putaran mesin rendah penting untuk memberi daya dorong dan menjaga efektivitas bahan bakar. ”Tenaganya sudah cukup besar pada putaran mesin rendah hingga menengah,” ujarnya.
Agya terbaru ini dibekali mesin berkode WA-VE berkapasitas 1.200 cc dengan 3 silinder Dual VVT-i. Mesin 3 silinder dianggap lebih efisien mengolah bahan bakar dibandingkan 4 silinder dengan kapasitas sama. Mesin itu menghasilkan tenaga puncak 88 PS pada putaran mesin 6.000 rpm, dengan torsi maksimal 11,52 Kgm atau setara 112,9 Nm pada putaran 4.500 rpm. Tenaga itu disalurkan ke roda depan dengan transmisi CVT pengembangan baru.
Selain menggunakan mesin dan transmisi berteknologi baru, Agya generasi kedua ini juga mengadopsi sistem suspensi baru. Tingkat kekakuannya (stiffness) disebut meningkat 15 persen daripada sistem lama. Dengan begitu, kata Nakaho, pengguna merasakan pengendalian mobil yang lebih lincah dan stabil.
Versi sporty dari Agya, yakni Agya GR Sport, tampil lebih agresif. Sejumlah kit tambahan dipasang untuk meningkatkan aerodinamika, juga menambah daya cengkeram mobil pada aspal (downforce). Tambahan yang mencolok pada Agya GR Sport terlihat di bawah bemper depan.
Dua varian ini telah diumumkan. Dalam waktu dekat, publik dimungkinkan bisa melihatnya langsung di dealer atau pameran otomotif IIMS 2023. Harganya dijanjikan tetap kompetitif.