Perencana keuangan Ike Noorhayati Hamdan, Kamis (9/2/2023), memberikan sejumlah saran kepada pekerja yang terkena PHK, pensiun dini, atau kehilangan pekerjaan secara mendadak.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·4 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ike Noorhayati Hamdan, financial planner atau perencana keuangan, bekerja dari tempat usaha suaminya di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten, November 2021. Ike tertarik belajar menjadi perencana keuangan karena dulu mesti berusaha keras mengatur keuangan keluarga, termasuk menyokong orangtua dan adiknya. Kini sebagian besar klien Ike adalah generasi sandwich yang memiliki persoalan kurang lebih sama dengan yang dialaminya dulu.
Gelombang pemutusan hubungan kerja kerap terjadi tanpa diduga. Para karyawan yang terkena kebijakan itu biasanya menerima uang pesangon. Persoalannya sebagian orang tidak memiliki keterampilan mengelola uang. Jika itu terjadi, uang pesangon yang seharusnya bisa menjadi modal untuk melanjutkan hidup keluarga menguap begitu saja.
Perencana keuangan Ike Noorhayati Hamdan, Kamis (9/2/2023), memberikan sejumlah saran kepada pekerja yang terkena PHK, pensiun dini, atau kehilangan pekerjaan secara mendadak.
Menurut Ike, langkah yang sangat penting untuk dilakukan saat kehilangan pekerjaan secara mendadak antara lain menggunakan sebagian uang pesangon untuk mengamankan diri dan keluarga. Misalnya, dengan membuat asuransi kesehatan (rawat inap dan rawat jalan) karena menggunakan BPJS belum tentu memberikan kenyamanan.
LAILY RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo meninjau aktivitas pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, 4 Januari 2023.
Jika memungkinkan, buka asuransi tambahan untuk rawat inap dan rawat jalan. Jika tak mampu, minimal membuka asuransi rawat jalan yang memberikan layanan konsultasi daring dengan dokter. Hal itu sangat membantu jika ada anggota keluarga sakit ringan tak perlu rawat inap, tapi harus periksa dokter.
”Asuransinya ada, kok, yang Rp 100.000 per bulan, tapi manfaatnya sangat besar karena menghemat separuh pengeluaran ke dokter,” kata Ike. Jika keuangan sangat terbatas, mau tak mau tetap mengandalkan BPJS dan membayarnya rutin tiap bulan.
Kemudian, tata kembali keuangan dengan membatasi pengeluaran hanya untuk hal sangat penting. Pengeluaran itu termasuk membayar angsuran KPR rumah. ”Sediakan minimal 3-6 bulan bisa bayar utang yang rutin, misal KPR, kebutuhan listrik, air, uang sekolah. Dengan demikian, bisa fokus menata kembali sumber penghasilan dalam kurun waktu tersebut, baik kerja lagi maupun menjalani usaha yang diperkirakan sudah bisa berjalan,” lanjut Ike.
ARSIP PRIBADI 22-03-2019
Penggemar barang seken, Sylvia, Diah, Betari, dan Eryta, saat mengikuti sebuah garage sale atau penjualan barang layak pakai pada Januari 2019.
Pada masa itu lebih baik juallah barang yang tidak terpakai yang masih punya nilai. Misalnya, barang-barang hobi seperti mainan, barang bermerek yang dimiliki. Caranya bisa buka garage sale di rumah.
Langkah selanjutnya, lanjut Ike, atur uang pesangon. Yang biasanya, untuk karyawan dengan masa kerja cukup lama, jumlahnya cukup besar. Pengaturannya, bagi uang jadi dua, 80 persen dan 20 persen. Bagian terbesar itu harus disimpan di instrumen keuangan yang aman dengan imbal hasil stabil. Setidaknya gunakan rumus 4 persen. Maksudnya, imbal hasil atau bunga dari pendapatan pasif minimal 4 persen setahun sehingga cukup untuk hidup setahun.
Waktu setahun menjadi patokan untuk bisa kembali bekerja atau buka usaha dan mulai lancar. Namun, perhitungan itu hanya untuk uang bulanan, tidak termasuk tunjangan hari raya dan lainnya.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Para pencari kerja antre memasukkan lamaran pekerjaan dalam ajang Indonesia Career Expo yang berlangsung di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Umpamanya biaya hidup sebulan sekitar Rp 3 juta, maka untuk satu tahun setidaknya harus ada imbal hasil Rp 36 juta-Rp 40 juta. Besaran berapa uang yang harus tersedia bergantung pada biaya hidup setiap orang atau keluarga. Sisa 20 persen bisa digunakan, misalnya, untuk membuka usaha atau ikut kursus menambah keterampilan diri.
Ike menyarankan, ketika kena PHK, tetaplah bersyukur karena masih bisa hidup dengan uang pesangon yang diberikan. Selain itu, orang yang terkena PHK atau pensiun dini harus tetap aktif memikirkan bagaimana mengelola uang itu agar bisa tetap menjalani kehidupan dengan baik ketika tak ada penghasilan lagi. Oleh karena itu, bagi mereka yang kena PHK di usia 30-40 tahun, ia mengimbau, selain mencari pekerjaan lagi, juga membuka rekening dana pensiunan buat diri sendiri agar di usia pensiun normal, 55-58 tahun, bisa mendapat uang pensiun buat dirinya sendiri.
Ketika kena PHK, tetaplah bersyukur karena masih bisa hidup dengan uang pesangon yang diberikan.
Jika memungkinkan, uang dari BPJS Ketenagakerjaan tak perlu diambil dulu. Siapa tahu bisa diteruskan di tempat kerja yang baru.
Bagi korban PHK yang usianya sudah di atas 40 tahun dan merasa sudah lelah bekerja penuh bisa mengambil kerja paruh waktu atau yang tak terikat dengan perusahaan. Misalnya, menjadi sopir taksi daring dan pemandu tur. Buat mereka yang ingin membuka usaha, Ike menilai, boleh saja, tetapi harus lebih dulu menyurvei usaha yang akan dibuka, sebab tak mudah bagi orang kantoran yang tiba-tiba membuka usaha.
Uang untuk membuka usaha bisa diambil dari bagian simpanan yang 20 persen tersebut, tetapi harus dipastikan kita tahu benar seluk-beluk usaha tersebut dan mengelolanya.