logo Kompas.id
Gaya HidupBanjir Film Selepas Hujan
Iklan

Banjir Film Selepas Hujan

Hiburan layar tancap seolah menolak turun meski bioskop semakin merajalela dan film-film telah lama masuk ruang keluarga. Arena layar tancap adalah ajang pertemuan melampaui batas rekaan pemilik modal.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI, DWI BAYU RADIUS
· 7 menit baca
Nur Iyan (50) menggulung ulang film seluloid 35 milimeter koleksinya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (18/1/2023). Iyan merupakan pencinta film seluloid 35 mm yang biasa digunakan untuk layar tancap.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Nur Iyan (50) menggulung ulang film seluloid 35 milimeter koleksinya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (18/1/2023). Iyan merupakan pencinta film seluloid 35 mm yang biasa digunakan untuk layar tancap.

Sebanyak 21 layar ditancapkan di lapangan bola setengah becek memutar seratusan film secara bersamaan. Inilah hajatan komunitas LCD Tangsel dengan hiburan layar tancap massal. Layar tancap masih mantap sebagai hiburan segala golongan. Lupakan dulu ruang privat konstruksi perusahaan kapital dengan film-film digitalnya.

Hujan deras pada Rabu (18/1/2023) yang juga mengguyur Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, baru benar-benar reda sekitar pukul 15.00. Puluhan orang langsung sibuk memancang patok tenda dan layar di lapangan sepak bola yang masih becek itu. Lapangan di Babakan Kelapa Dua itu akan jadi arena menonton film dengan memasang 21 layar, jauh lebih banyak daripada bioskop multipleks yang cuma sepelemparan batu dari sana.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000