Jalan Keluar ”Orangtua” Anabul yang Butuh ”Healing”
Keputusan berlibur bukan hal yang mudah bagi para pemilik anabul atau anak bulu kesayangan. Dari aturan yang tidak memperbolehkan membawa hewan peliharaan hingga kekhawatiran para anabul ini stres di perjalanan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Seorang karyawan bermain dengan kucing di salah satu tempat penitipan hewan di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (26/12/2022). Jumlah hewan di tempat penitipan meningkat seiring dengan musim libur Natal dan Tahun Baru.
Belakangan banyak tempat penitipan hewan yang menawarkan jasanya. Para pemilik anabul alias anak bulu, baik anjing maupun kucing, pun memercayakan hewan kesayangannya ini di sana selama mereka berlibur. Umumnya, penitipan hewan ini hanya menerima kucing dan anjing. Meski demikian, masih ada pula yang mau merawat kelinci, hamster, bahkan reptil.
Tiap penitipan hewan mematok harga yang berbeda. Sebab, fasilitasnya pun tak sama. Walakin, memasuki masa libur, para pelaku usaha jasa penitipan hewan ini menaikkan tarif karena permintaan yang meningkat.
Salah satunya Loca Pet Care di Koja, Jakarta Utara, yang menerapkan strategi itu. ”Baru ramai pas libur. Biasanya hanya satu ekor saat akhir pekan,” kata dokter hewan Loca Pet Care, Nola Alfieni, saat dijumpai di lokasi, Senin (26/12/2022).
Pada hari biasa, tempat yang memiliki kapasitas 24 kandang ini mematok tarif Rp 85.000 per hari per ekor kucing. Tarif sewa pun naik jadi Rp 110.000. Untuk anjing, tarif dihitung berdasarkan beratnya. Tarif anjing seberat 0-5 kilogram sebesar Rp 100.000 naik jadi Rp 120.000 per hari saat musim libur. Biaya lebih mahal untuk anjing dengan berat di atas 5 kg.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Seekor kucing dititipkan di tempat penitipan hewan di kawasan Koja, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022). Pemilik hewan menitipkan peliharaannya saat harus bepergian jauh.
Sementara itu, Siji Pet Care yang baru beroperasi pada pertengahan Desember tahun ini membuka harga tiap kandang mulai Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per hari, bergantung pada fasilitas dan tipe kandangnya. ”Antusiasme warga sekitar yang ingin menitipkan peliharaannya memang terlihat cukup besar, ya,” ujar dokter hewan Siji Pet Care, Nurul Yaqien.
Dari lima kucing dengan ras british shorthair dan british longhair yang dititipkan, kemarin jumlahnya bertambah menjadi 13 kucing berusia tiga bulan hingga dua tahun. Beragam fasilitas ditawarkan, antara lain pemilik akan mendapat kabar dan kondisi terbaru peliharaannya tiap hari. Pemilik juga dapat melihat langsung anabulnya lewat panggilan video.
Fasilitas lain, tiap peliharaan memperoleh kandang bertingkat dengan pendingin rauangan dan akan dibersihkan tiga kali dalam sehari. Ada pula pengawasan dari dokter hewan dan paramedis. Saat ini, kapasitas di Siji sudah penuh.
Kucing-kucing yang dititipkan pun merasa nyaman tinggal di sana, meski tak bertemu pemiliknya berhari-hari. Salah satunya tampak dari dua anak kucing ras persia yang bermain di dalam satu kandang. Beberapa kucing lainnya duduk tenang di dalam kandang meski sebagian kecil tampak bersembunyi karena melihat kehadiran orang baru.
Untuk menitipkan peliharaan ke dua tempat penitipan hewan ini, para pemilik harus memesan terlebih dulu karena kapasitas terbatas. Pemilik juga harus memastikan anabulnya sudah divaksin.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Seekor kucing dititipkan di salah satu tempat penitipan hewan di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (26/12/2022). Jumlah hewan di tempat penitipan meningkat seiring dengan musim libur Natal dan Tahun Baru.
Berbeda halnya dengan Pet Loft Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang tak mengubah harga saat musim libur. Seekor kucing akan dikenai tarif Rp 60.000 per malam. Sementara tarif untuk anjing dibagi berdasarkan ukuran. Tarif penitipan untuk anjing berukuran kecil dipatok Rp 85.000 dan anjing besar Rp 110.000. Tarif tersebut belum termasuk diskon musiman sebesar 10-20 persen.
Penjaga hewan Pet Loft Indonesia, Ardi Setiadi (22), menyampaikan, tempatnya mampu menampung delapan anjing dan enam kucing. ”Di sini ras anjing yang paling banyak dititipkan ras pudel dan pomeranian,” kata Ardi.
Meski ketiga tempat penitipan hewan ini berada di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, pemilik hewan yang menggunakan jasanya berasal dari sejumlah daerah, seperti Rawamangun hingga Bekasi serta Tangerang.
Pemilik kucing british shorthair, Lydia (30), memilih untuk menitipkan peliharaannya ketika akan berlibur ke luar kota. Selain praktis, tindakan ini mencegah kucing-kucingnya stres dalam perjalanan jauh, mulai dari gerak-geriknya yang lebih aktif hingga rambut rontok.
Ia selalu menitipkan hewan-hewan peliharaannya saat berlibur. Ongkos yang dikeluarkan tembus Rp 1 juta per ekor dalam 7-10 hari. ”Sedih sih ada ya, cuma karena kami dapat laporan tiap hari, jadi kami bisa tahu keadaannya, daripada dia stres juga di jalan,” ujarnya.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Seekor anjing dititipkan di salah satu tempat penitipan hewan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).
”Drama” perpisahan
Tiap penitipan hewan menyimpan berbagai kisah unik, biasanya tampak dari interaksi antara pemilik dan anabulnya. Peristiwa ini terjadi karena kedekatan antara keduanya.
Pemilik sekaligus pengurus penitipan kucing Meeow House, Teguh Santoso, mengalami sejumlah kejadian lucu kala melihat interaksi pemilik dan peliharaannya. Ia mengatakan, pernah suatu ketika, seorang Ibu bahkan rela memarahi anaknya karena salah cara mengusap piaraannya.
Tak hanya itu, ada pula pemilik yang intens menanyakan kondisi kucingnya, padahal telah menerima kabar harian piaraannya. Mereka pun tak segan untuk meminta panggilan video beberapa kali dalam sehari saking rindu pada piaraannya.
Saat akan meninggalkan piaraannya, pemilik biasanya menghabiskan waktu lama, bahkan menangisi perpisahan itu. ”Kadang sampai sedih, pemiliknya sampai nangis, kucingnya jadi ikut sedih juga. Kadang ada drama-drama seperti itu,” ujar Teguh di Jakarta Pusat.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Karyawan memberi makan kucing di salah satu tempat penitipan hewan di kawasan Koja, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).
Belum lagi jika piaraannya rewel, seperti sulit makan. Mau tak mau, ia harus menyuapi kucing tersebut agar mau makan. Hal serupa terjadi juga pada Yaqien. Salah satu majikan di tempat penitipan lamanya pernah bertengkar dengan pasangannya karena terlalu lama berpamitan dengan kucingnya.
Meski berat hati, kadang kala penitipan hewan jadi solusi. Drama pun tak terhindarkan karena anabul ini bak anak sendiri.