Gerbang Edukasi Elektrifikasi Toyota
Terletak di salah satu sudut area pabrik tersebut, xEV Center fase pertama dibangun di atas lahan seluas 600 meter persegi. Ke depan, pusat peraga dan edukasi Toyota ini akan dikembangkan hingga tiga fase.

Suasana ruang peraga Toyota xEV Center di Pabrik TMMIN Karawang 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (07/12/2022). Terlihat replika Toyota Prius Hybrid generasi keempat yang dibelah sehingga terlihat cara kerjanya.
Gelaran Borobudur Marathon, November 2022 lalu, menggunakan Toyota Prius PHV sebagai mobil pemandu resminya. Mengusung teknologi plug-in hybrid electric vehicle atau PHEV, mobil ini adalah satu dari sekian jalur yang ditempuh Toyota dalam membangun ekosistem elektrifikasi kendaraan-kendaraan buatannya.
Secara umum, selain PHEV, Toyota juga mengembangkan teknologi battery electric vehicle (BEV) alias mobil listrik murni, hybrid electric vehicle (HEV) alias mobil hibrida, dan fuel-cell electric vehicle (FCEV) atau mobil berteknologi sel bahan bakar.
“Pendekatan multi-pathway approach ini untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam mengurangi emisi gas CO2. Semua orang dapat turut berpartisipasi dalam perlawanan terhadap perubahan iklim yang tengah terjadi,” tutur Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kepada Kompas, Kamis (15/12/2022).
Bagi mereka yang biasa berkecimpung di dunia otomotif, berbagai istilah teknologi elektrifikasi tersebut mungkin sudah sering didengar dan dipahami maknanya. Namun bagaimana dengan masyarakat awam, terutama generasi muda, yang membutuhkan pengetahuan dasar tentang ekosistem elektrifikasi ini sebelum nantinya terlibat langsung dalam pengembangannya?

Bangunan xEV Center terletak di kompleks pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) 3 di Karawang, Jabar, yang diresmikan pada 19 Mei 2022. Bentuk segitiga pada arsitektur bangunan mewakili sinergi tiga pihak dalam mengembangkan elektrifikasi kendaraan, yakni pemerintah, swasta, dan akademisi.
Untuk keperluan edukasi dasar itu lah, TMMIN sejak 19 Mei 2022 lalu membuka apa yang dinamakan xEV Center di kompleks pabrik TMMIN Karawang 3 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Terletak di salah satu sudut area pabrik tersebut, xEV Center fase pertama dibangun di atas lahan seluas 600 meter persegi. Ke depan, pusat peraga dan edukasi Toyota ini akan dikembangkan hingga tiga fase.
Bangunan utama xEV Center ini berbentuk segitiga, yang disebut Toyota terinspirasi dari kolaborasi triple helix antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi. Sementara huruf “x” di depan EV melambangkan fleksibilitas dan ragam teknologi EV yang dikembangkan Toyota seperti disebutkan di awal tulisan ini.
xEV Center merupakan wujud nyata kolaborasi dan sinergi positif triple helix antara pemerintah, akademisi, dan industri otomotif.
“xEV Center merupakan wujud nyata kolaborasi dan sinergi positif triple helix antara pemerintah, akademisi, dan industri otomotif,” ungkap Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT TMMIN, dalam sambutannya saat peresmian xEV Center itu. Warih menambahkan, pihaknya mendukung penuh pemerintah dalam upaya berkelanjutan untuk mencapai target netralitas karbon. Itu sebabnya, xEV Center dikembangkan sebagai bagian ekosistem era elektrifikasi melalui advokasi publik mengenai ragam pilihan dan teknologi elektrifikasi.

Suasana ruang peraga Toyota xEV Center di Pabrik TMMIN Karawang 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (07/12/2022).
Nuansa futuristik
Begitu memasuki ruang utama xEV Center ini, langsung terasa nuansa futuristik dengan sebuah mobil Toyota Prius Hybrid dalam keadaan terpotong sehingga terlihat jeroannya diletakkan tepat di tengah ruangan, di bawah instalasi lampu berbentuk lingkaran bertumpuk. Mobil berwarna perak itu memang sengaja dibuat Toyota untuk edukasi publik. Dalam kondisi terpotong, orang bisa melihat bagian-bagian dan cara kerja sistem penggerak hibridanya, hingga posisi dan bentuk detail baterai yang diletakkan di bawah kursi penumpang belakang.
Seorang pemandu kemudian menerangkan setahap demi setahap berbagai display yang ditempelkan di dinding. Dimulai dengan paparan tentang perubahan iklim yang saat ini dihadapi dunia, lengkap dengan langkah-langkah yang disepakati untuk melawan pemanasan global dalam Perjanjian Iklim Paris 2015, dan peta jalan yang ditempuh Indonesia untuk mencapai netralitas karbon. Di ujung zona pertama ini, dijabarkan langkah-langkah Toyota untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup global ini dalam paparan Toyota Environmental Challenge 2050.
Bob mengatakan, saat ini Toyota tengah menjalani transformasi ke elektrifikasi dan mobilitas. Ada beberapa aspek dalam transformasi ini, kata dia, yang tidak bisa dijelaskan hanya secara lisan belaka tanpa sebuah mekanisme peraga (showcase). “Transformasi ini aspeknya banyak, mulai dari emisi (karbon), energi, logistik, sampai transportasi. Kalau berbicara itu saja tanpa ada showcase, susah bayanginnya. Untuk itu kita butuh sebuah tempat yang didedikasikan khusus untuk showcase ini,” papar Bob.
Baca juga: Menjajal Teknologi HEV dan PHEV di Medan Sesungguhnya
Zona berikutnya memaparkan klasifikasi kendaraan yang dikembangkan Toyota untuk berkontribusi dalam penurunan emisi gas CO2. Di sini dipaparkan lima klasifikasi kendaraan yang dikembangkan Toyota, mulai mobil konvensional bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE), dan empat mobil berteknologi elektrifikasi, yakni HEV, PHEV, BEV, dan FCEV. Papan peraga ini menguraikan perbedaan mendasar dari masing-masing teknologi, berikut keunggulan dan kekurangannya.
Papan peraga selanjutnya berisi diagram tiap mobil berteknologi elektrifikasi dan prinsip kerjanya masing-masing. Bagian ini merupakan bagian paling penting bagi mereka yang ingin mengetahui dasar-dasar dari teknologi elektrifikasi kendaraan.
“Zona ini menegaskan Toyota tidak pro pada satu teknologi dan tidak insist ke satu teknologi saja. Bahkan ICE tetap dimasukkan, karena masih bisa dikembangkan (untuk menjadi lebih efisien), seperti dengan pengembangan mesin tiga silinder dan mesin berteknologi Atkinson Cycle yang bisa fuel efficient. Jadi bukan berarti Toyota hanya pro ke teknologi hybrid saja,” tutur Nathasya Natalia, yang berperan sebagai pemandu saat Kompas berkunjung ke xEV Center, Rabu (7/12/2022).

Baterai mobil hybrid Toyota Prius generasi keempat dipajang di ruang peraga Toyota xEV Center di Pabrik TMMIN Karawang 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (07/12/2022).
Semua potensi
Hal tersebut dibenarkan oleh Bob Azam, yang mengatakan bahwa semua potensi mengurangi emisi CO2 akan dimanfaatkan, mulai dari pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel), hybrid, hidrogen, sel bahan bakar, bahkan hidrogen sebagai bahan bakar untuk mesin ICE. Menurut Bob, konsumen Toyota saat ini rentangnya sangat lebar, dari konsumen segmen premium hingga konsumen ekonomis di segmen menengah ke bawah, sehingga perlu disiapkan teknologi yang tepat untuk konsumen di setiap segmen.
“Semua dimanfaatkan. Ada yang today technology, sudah digunakan, ada juga tomorrow technology, tapi juga the day after tomorrow technology, yakni teknologi yang baru ditemukan dan masih akan dikembangkan terus. Itu sebabnya kita memiliki mobil-mobil mulai dari LCGC, flexy engine, ada ICE yang efisien. Contohnya Toyota Kijang Innova Zenix yang baru dan non-hybrid, emisi CO2-nya sudah mendekati mobil berteknologi hybrid 10 tahun lalu,” paparnya.
Ada yang today technology, sudah digunakan, ada juga tomorrow technology, tapi juga the day after tomorrow technology, yakni teknologi yang baru ditemukan dan masih akan dikembangkan terus.
xEV Center, lanjut Bob, juga menjadi tempat peraga akan teknologi yang terus berkembang ini. Misalnya, selain papan peraga di dinding, xEV Center juga memajang potongan baterai yang digunakan mobil listrik Toyota, sehingga terlihat teknologi sel baterai yang digunakan. Selain itu juga ditunjukkan evolusi baterai mobil listrik, mulai dari jenis nickel metal hydride (Ni-MH), lithium-ion, hingga baterai zat padat (solid state battery) yang kabarnya akan mulai diproduksi massal pada 2025.
Selain melihat dan memahami display statis yang dipajang di ruangan utama xEV Center, para pengunjung juga dimungkinkan menjajal langsung mobil-mobil berteknologi xEV itu di lintasan uji yang sudah disiapkan. Saat Kompas berkunjung ke sana, disediakan tiga mobil yang bisa diujikendara, yakni Toyota Prius HEV, Toyota Prius PHV, dan Toyota C+Pod—sebuah mobil listrik murni berukuran mini dengan dua tempat duduk.

Contoh baterai mobil listrik yang dipajang di ruang peraga Toyota xEV Center di Pabrik TMMIN Karawang 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (07/12/2022).
Keunggulan SDM
Ke depan, xEV Center ini akan dikembangkan menuju fase 2 yang berisi peraga sumber-sumber energi baru dan terbarukan. Untuk itu akan dipasang kincir angin pembangkit listrik tenaga angin, kincir air untuk pembangkit listrik tenaga air, panel surya untuk pembangkit listrik tenaga surya, hingga dispenser hidrogen untuk mobil berteknologi FCEV. Selanjutnya akan dibangun fase 3 yang akan memeragakan teknologi mobilitas yang dikembangkan Toyota, seperti kendaraan-kendaraan swakemudi.
Baca juga: Melanjutkan Legenda Kijang di Abad Ke-21
xEV Center bisa dikunjungi semua lapisan masyarakat dengan perjanjian sebelumnya, baik dari kalangan akademis, pemerintah, maupun industri. Bob mengatakan sejak dibuka hingga saat ini, pusat peraga edukasi tersebut sudah dikunjungi lebih dari 2.000 orang, mulai dari mahasiswa hingga anggota DPRD. Bob berharap dengan xEV Center ini pihaknya bisa bekerjasama dengan universitas-universitas untuk mendalami riset tentang elektrifikasi kendaraan.
“Harapannya suatu saat nanti akan ada mahasiswa yang menulis skripsi atau disertasi berdasarkan informasi yang disediakan di xEV Center. Kita memang memiliki keunggulan sumber daya alam, seperti cadangan nikel. Tetapi yang harus menjadi competitive advantage kita itu harus sumber daya manusianya. Semua potensi yang kita punya tidak akan ada artinya kalau tidak ada SDM yang bisa mengolah produk dengan nilai tambah,” pungkasnya.

Mobil Toyota Prius Plug-in Hybrid dan C+Pod adalah dua dari empat mobil yang bisa dijajal pengunjung di fasilitas xEV Center di pabrik TMMIN Karawang 3 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.