Akun Twitter Centang Biru Jadi Centang Emas, Ada Apa?
Sejumlah penanda centang biru di beberapa akun mendadak berubah menjadi centang emas. Ada apa? Apa artinya? Apa bedanya dengan centang biru? Inikah program baru Elon Musk?
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
MEDSOS KOMPAS/ANTONIUS SULISTYO PRABOWO
Tampilan Twitter dengan centang emas di layar monitor.
Semalam, centang biru yang tersemat di akun Twitter resmi harian Kompas mendadak menghilang. Centang biru itu berubah menjadi centang emas. Ada apa? Inikah program baru Elon Musk?
Tanda centang biru biasanya disematkan pada akun-akun yang telah terverifikasi. Sebutan centang biru sebenarnya kurang tepat karena warna pada simbol centang itu berwarna putih. Namun, simbol itu memang diletakkan di atas bulatan bergerigi berwarna biru.
Tanda centang biru itu diberikan Twitter kepada penggunanya yang telah melakukan verifikasi identitas. Sebelumnya, pengguna bisa mengajukan proses verifikasi dengan mengirim sejumlah persyaratan, misalnya data diri, kartu indentitas diri, dan bukti-bukti pendukung lain.
Pengajuan verifikasi paling lama membutuhkan waktu hingga 14 hari. Apabila pengajuan verifikasi disetujui, akun akan mendapat penanda centang biru. Jika tisak disetujui, pemilik akun bisa mengajukannya lagi setelah 30 hari sejak pengajuan terakhir ditolak.
Tampilan akun Twitter harian Kompas dan Kompas Muda.
Semalam, penanda akun resmi harian Kompas berubah dari centang biru menjadi centang emas. Adapun akun Kompas Muda @kompasmuda, Kompas Klasika @KompasKlasika, dan Kompas Data @KompasData, masih tetap centang biru.
Twitter tampaknya memang sedang melakukan penataan dan pemetaan ulang akun-akun, khususnya akun-akun terverifikasi. Di laman resminya, Twitter mengakui ada perubahan definisi tanda centang.
Sebelumnya, Twitter menggunakan tanda centang biru untuk menunjukkan akun aktif, terkenal, dan otentik untuk kepentingan publik yang telah diverifikasi secara independen oleh Twitter berdasarkan persyaratan tertentu.
”Kami mengubah arti tanda centang,” demikian yang tertulis dalam laman kebijakan verifikasi Twitter.
Dalam cuitan @TwitterSupport dijelaskan, penanda centang emas akan tampil pada akun bisnis resmi terverifikasi. Selanjutnya, Twitter juga akan menyematkan tanda centang abu-abu pada akun-akun resmi pemerintahan dan multilateral.
Lalu bagaimana dengan akun berpenanda centang biru? Twitter sudah tidak menerima pengajuan baru untuk verifikasi per 9 November 2022. Kendati demikian, kebijakan tersebut akan tetap berlaku untuk akun yang diberi lencana sebelum tanggal tersebut.
Dalam laman pusat bantuan Twitter dijelaskan, tanda centang biru dapat berarti dua hal berbeda. Pertama, akun memiliki langganan aktif ke layanan berlangganan Twitter Blue yang baru dan telah memenuhi kriteria kelayakan. Kedua, akun tersebut sebelumnya diverifikasi berdasarkan kriteria verifikasi lawas (aktif, terkenal, dan asli).
Di laman resminya, Twitter mengakui ada perubahan definisi tanda centang.
Twitter memang tidak akan mencabut penanda centang biru bagi para pemilik lama. Namun, apabila pemilik akun centang biru itu mengubah nama tampilan atau foto profilnya, Twitter akan mencabut penanda itu.
”Semua akun dengan tanda centang biru yang mengubah nama tampilan atau foto profilnya akan kehilangan centangnya hingga akunnya dapat ditinjau,” tulis Twitter dalam keterangan resminya di laman pusat bantuannya.
Label
Tak hanya penanda centang, Twitter juga akan menerapkan fitur label. Fitur ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun belakangan. Namun, fitur ini terus dikembangkan hingga kini. Beberapa label yang disediakan adalah label resmi (official), pemerintahan (government), kandidat politik (candidate), akun bot atau akun otomatisasi (automated), dan label kategori profesional (professional category).
Tangkapan layar media sosial Twitter yang menyertakan label Lembaga Pemerintah Indonesia disematkan Twitter di akun resmi Kementerian Luar Negeri.
Program label pada akun-akun di Twitter pernah disampaikan jauh sebelum Elon Musk resmi bergabung dengan Twitter. Head of Site Integrity Twitter Yoel Roth dalam sebuah konfrensi pers daring di awal Maret 2022 menyampaikan, ”Twitter punya misi agar masyarakat tetap mendapat informasi. Kami juga terus berupaya agar informasi yang diterima adalah informasi yang benar dengan mengurangi beredarnya informasi yang salah atau misleading.”
Dalam menjalankan misinya, Twitter punya tiga fokus menekan disinformasi dalam integritas warga, Covid-19, serta konten-konten dari media abal-abal. Hal itu dilakukan dengan menjaga munculnya diskusi dan debat, akun-akun personal, dan munculnya ilmu-ilmu baru.
”Kami punya alat yang mampu melawan penyebaran informasi. Kami bisa menghapus konten, menandai dan melabeli akun dan cuitan, mengurangi paparan, mengeluarkan peringatan, hingga membuat konten tersebut tidak bisa ditanggapi,” tutur Yoel.
Label dan penanda yang sedang diterapkan Twitter tampaknya merupakan bagian dari upaya tersebut. Namun, sejauh mana upaya itu efektif? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO
Tangkapan layar saat Head of Site Integrity Twitter Yoel Roth menjelaskan upaya Twitter dalam memerangi masifnya misinformasi di media sosial, Selasa (8/3/2022). Upaya itu dilakukan Twitter melalui penguatan fitur pelaporan, fitur penanda, dan fitur birdwatch.