Qualcomm Luncurkan Prosesor Khusus ”Augmented Reality”
Qualcomm, salah satu produsen cip papan atas, menghadirkan Snapdragon AR2 Gen 1, prosesor khusus untuk perangkat realitas tertambahkan atau ”augmented reality”.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·4 menit baca
KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO
Hugo Swart, Wakil Presiden Produk XR Qualcomm, meluncurkan cip baru khusus untuk perangkat realitas tertambahkan atau augmented reality, dalam acara Qualcomm Summit 2022 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (16/11/2022) waktu setempat atau Kamis (17/11/2022) WIB.
MAUI, KOMPAS — Qualcomm, salah satu produsen cip papan atas, ikut bertaruh dalam masa depan metaverse dengan menghadirkan Snapdragon AR2 Gen 1, prosesor khusus untuk perangkat realitas tertambahkan atau augmented reality. Terobosan teknologi itu diluncurkan dalam acara Snapdragon Summit 2022 di Maui, Hawai, AS, Rabu waktu setempat atau Kamis (17/11/2022) WIB.
”Kami menciptakan Snapdragon AR2 untuk mengatasi tantangan unik perangkat headset AR, yang menyediakan pemrosesan, AI, konektivitas terdepan, dan bentuk menarik,” kata Hugo Swart, Wakil Presiden Produk XR Qualcomm. ”Dengan kebutuhan teknis dan fisik untuk VR/MR dan AR yang berbeda, Snapdragon AR2 mewakili platform pendefinisian metaverse lainnya dalam portofolio XR kami.”
Platform AR itu menjadi bagian dari platform Qualcomm yang mereka sebut Extended Reality (XR), semacam payung yang menaungi AR, realitas virtual, realitas campuran ( mix reality), atau yang sekarang banyak dikenal dengan istilah metaverse. Mereka sebelumnya telah memiliki chipset Snapdragon XR2 Gen 1 dan XR2+ Gen 1 yang bisa digunakan untuk perangkat realitas virtual ( virtual reality/VR) dan augmented reality (AR).
Qualcomm menyebut, chipset baru tersebut dirancang khusus untuk keperluan perangkat atau kacamata AR. Snapdragon AR2 Gen 1 baru dibangun pada arsitektur pemrosesan terdistribusi multicip yang dikombinasikan dengan blok IP.
KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO
Qualcomm meluncurkan cip baru khusus untuk perangkat realitas tertambahkan (augmented reality), dalam acara Qualcomm Summit 2022 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat atau Kamis (17/11/2022) WIB.
Qualcomm mengklaim bahwa platform baru ini menghadirkan kinerja kecerdasan buatan 2,5 kali lebih baik daripada Snapdragon XR2 Gen 1 sekaligus mengonsumsi daya 50 persen lebih sedikit. Hal itu menjadikannya ideal untuk kacamata AR yang mengonsumsi daya kurang dari 1 Watt.
Cip baru itu dirancang agar, selain berkinerja tinggi, perangkat seperti kacamata AR bisa dibuat lebih ringan, kecil, dan menarik sehingga orang tak segan untuk menggunakannya. Prosesor utama menempati 40 persen area yang lebih kecil dari platform secara keseluruhan.
Desain Snapdragon AR2 berupa multicip, terdiri dari prosesor AR, koprosesor AR, dan platform konektivitas. Alih-alih ditempatkan di satu tempat, masing-masing prosesor ditempatkan secara terpisah, prosesor AR bisa di gagang kacamata kanan, koprosesor di bingkai depan, dan konektivitas di gagang kiri. Hal ini memungkinkan kacamata AR dibuat lebih kecil sehingga bisa nyaman dikenakan untuk jangka waktu yang lama.
Lebih lanjut, Swart menjelaskan, Snapdragon AR2 Gen 1 mampu memindahkan tugas-tugas kompleks ke ponsel, PC, atau perangkat lain yang kompatibel dengan Snapdragon untuk mengurangi latensi dan menawarkan pengalaman visual yang lebih halus. Platform ini juga sudah siap dengan Snapdragon Spaces, yang berarti pengembang dapat menggunakan platform pengembang Snapdragon, yaitu Spaces XR, untuk membuat konten AR yang imersif.
KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO
Qualcomm meluncurkan cip baru khusus untuk perangkat realitas tertambahkan (augmented reality), dalam acara Qualcomm Summit 2022 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (16/11/2022) waktu setempat atau Kamis (17/11) WIB.
Qualcomm bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi, seperti Lenovo, LG, Nreal, Oppo, Pico, QONOQ, Rokid, Sharp, TCL, Tencent, Vuzix, dan Xiaomi, untuk menghadirkan perangkat yang ditenagai Snapdragon AR2 ke pasar. Namun, belum jelas kapan perangkat tersebut bisa tersedia secara komersial di pasaran.
Qualcomm mengatakan, prosesor AR dioptimalkan mengurangi latensi dan bisa mendukung sembilan kamera secara bersamaan. Kemampuan persepsinya yang ditingkatkan mencakup mesin akselerasi perangkat keras khusus yang meningkatkan pelacakan gerak pengguna, akselerator untuk mengurangi latensi, dan interaksi masukan yang sensitif, seperti pelacakan gerak tangan.
Koprosesor AR mengumpulkan data dari kamera dan sensor yang terhubung, mengaktifkan fitur seperti pelacakan mata dan autentikasi iris. Terakhir, platform konektivitas menggunakan sistem FastConnect 7800 untuk memanfaatkan konektivitas Wi-Fi 7.
Metaverse
Qualcomm termasuk salah satu perusahaan teknologi yang bertaruh besar pada teknologi metaverse. Beberapa waktu lalu, perusahaan ini telah meluncurkan Snapdragon Metaverse Fund, yang berinvestasi hingga 100 juta dollar AS untuk pengembang dan perusahaan inovatif yang membangun pengalaman imersif dengan AR, realitas campuran, dan VR.
Dana itu akan disalurkan untuk pendanaan ekosistem pengembang dalam pengalaman XR, seperti gim, kesehatan dan kebugaran, media, hiburan, dan pendidikan.
KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO
Qualcomm meluncurkan cip baru khusus untuk perangkat realitas tertambahkan (augmented reality), dalam acara Qualcomm Summit 2022 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (16/11) waktu setempat atau Kamis (17/11/2022) WIB.
Selain menyediakan dana, Qualcomm juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi papan atas untuk pengembangan perangkat metaverse. Berbagai perangkat VR/AR komersial saat ini menggunakan teknologi dari Qualcomm, seperti Meta, Snap, dan Lenovo.
Secara khusus, dalam acara IFA di Berlin, 2022, Qualcomm dan Meta mengumumkan kesepakatan kolaborasi untuk komputasi spasial pada perangkat Meta Quest. Mereka sebelumnya telah berkerja sama selama 7 tahun mengembangkan teknologi VR dengan menghadirkan Meta Quest 2.
”Dengan bermitra dengan Meta, kami menyatukan dua pemimpin metaverse dunia untuk merevolusi masa depan komputasi bagi miliaran orang di tahun-tahun mendatang,” kata Cristiano Amon, CEO Qualcomm. ”Perjanjian ini akan memungkinkan perusahaan kami menghadirkan perangkat dan pengalaman terbaik di kelasnya untuk mengubah cara kita bekerja, bermain, belajar, berkreasi, dan terhubung dalam metaverse yang terwujud sepenuhnya.”