Merah muda dengan maknanya yang tegas dan kuat, tapi sekaligus memiliki sisi lembut ini seolah hanya cocok untuk perempuan, padahal merah muda itu untuk semua.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·4 menit baca
Pakem yang dilekatkan pada pikiran umum sejak lama tentang warna merah muda membuatnya dicitrakan tidak semestinya. Merah muda dengan maknanya yang tegas dan kuat, tapi sekaligus memiliki sisi lembut ini seolah hanya cocok untuk perempuan, padahal merah muda itu untuk semua.
Penata gaya dan pengarah mode Caren Delano kian meneguhkan spirit merah muda itu untuk semua lewat jenama yang dibuatnya, yakni Faboo. Caren yang pernah belajar sebagai perancang busana menuangkan buah pikirannya yang melahirkan 30 tampilan pada peluncuran jenamanya pada 9 Oktober 2022 di Senayan City, Jakarta.
Dari 30 tampilan ini, 20 tampilan untuk perempuan dan 10 tampilan untuk laki-laki. Meski proporsi tampilannya masih banyak untuk perempuan, Caren mulai membuka ruang agar merah muda kembali pada akarnya sebagai warna yang tidak identik dengan jenis kelamin atau jender tertentu.
Apabila berkaca pada tren mode dunia, termasuk para desainer di Indonesia, perlahan merah muda memang dikembalikan ke asalnya. Mengutip Britannica, merah muda tidak pernah menjadi warna spesifik untuk menandakan jenis kelamin tertentu hingga abad ke-20. Bahkan, raja dan pangeran di Eropa pada abad pertengahan acapkali menggunakan pakaian merah muda.
Hingga memasuki abad ke-20, sejumlah toko pakaian anak di Amerika Serikat memberi masukan warna yang cocok untuk jenis kelamin tertentu, tapi tak ada keharusan untuk mengikuti masukan itu. Bahkan, masukan tersebut justru menjadikan merah muda untuk anak laki-laki dan biru untuk anak perempuan.
Namun, memasuki 1940-an, untuk pertama kalinya, anak-anak di Amerika Serikat harus menerima doktrin merah muda hanya untuk anak perempuan dan biru untuk anak laki-laki. Meski zaman berkembang dan mulai berbondong-bondong menjadikan merah muda kembali netral, kebiasaan membedakan jenis kelamin dengan warna ini masih terjadi, khususnya menjelang kelahiran anak.
Kembali lagi kepada Caren, merah muda diakuinya sebagai warna yang kuat, tapi juga lembut sehingga dipilihnya untuk koleksi terbaru dari jenamanya ini.
”Pink ini juga akan jadi warna identitas Faboo dari kata ’Fabulous’ yang penuh energi. Jadi, warna ini nantinya akan terus ada dalam tiap koleksi,” ujar Caren saat dijumpai sebelum pergelaran.
Siluet yang dihasilkannya pun sebagian bisa dikenakan perempuan ataupun laki-laki. Dari jaket bomber, hoodie, blazer, jas, rompi tebal, mantel panjang, hingga kemeja oversized. Mayoritas juga desainnya serba longgar, ringkas, dan praktis. ”Ini agar lebih bebas bergerak dan mudah dipadupadankan karena tiap orang itu punya karakteristik masing-masing,” ujar pria yang pernah bersekolah di New York dengan jurusan fashion business and merchandise ini.
Urusan padu padan memang Caren cukup teruji. Untuk itu, setiap pesohor yang didapuk sebagai model yang melenggang di landas peraga kali itu pun didandani sesuai karakternya. Finalis Asian Next Top Model musim ke-6, Jesslyn Lim, misalnya, keluar dengan crop jaket bomber dipadu dengan rok mini dan sepatu bot yang semuanya bernuansa fuschia. Ini disesuaikan dengan kesehariannya yang santai dan bebas.
”Aku harus tahu dulu karakternya seperti apa, masa pacaran dulu ibaratnya. Karena itu, aku memilih menjadi fashion stylist. Aku enggak mau juga jadi desainer yang bajunya cuma untuk si ini atau cocoknya untuk orang yang begini. Aku maunya bisa dipakai banyak orang, tapi gayanya bisa disesuaikan dengan personal mereka,” tutur Caren yang sudah merencanakan Faboo bertahun-tahun ini.
Abracadabra
Selain kelahiran Faboo, Caren sebelumnya juga menginisiasi pembuka acara bertajuk Abracadabra yang digelar pada 7 Oktober. Abracadabra ini juga menjadi judul keseluruhan acara, dari pameran foto, peluncuraan Faboo, hingga pemutaran film pendek yang berkaitan dengan Caren. Acara ini sendiri berlangsung pada 7-16 Oktober 2022.
Jika jenama Faboo menggunakan keahliannya mendesain dan menata gaya, Abracadabra dengan pameran fotonya memperlihatkan detailnya sebagai fashion stylist. Bekerja sama dengan desainer Wikiwu, Caren menyulap tiga item mode menjadi berbagai macam gaya yang dikenakan para pesohor yang ditunjuknya.
Pertama ada bag compartment yang terinspirasi dari koper seorang pesulap atau penyihir yang muat apa saja. Bag compartment ini pun bisa diurai menjadi celana, lengan, baju, obi, rok, dan aneka bentuk lain.
Kedua, ada magician cape yang seperti jubah pesulap. Ini dapat bersalin rupa menjadi rok lebar, terusan, hingga tetap menjadi jubah. Terakhir, ada magic carpet yang di atasnya bergambar peta Indonesia.
Lagi-lagi nuansa merah muda tetap dipancarkan meski berpadu dengan biru, kuning, dan hijau neon. ”Ini seperti keajaiban memang. Untuk itu, aku juga ingin menampilkan keajaiban. Salah satunya dari tiga fashion item ini bisa diubah jadi sekitar 150 gaya yang sesuai dengan karakter tiap orang. Pastinya, juga tetap pink dong,” ujarnya.
Ya, tidak ada yang salah dengan merah muda. Bahkan, merah muda kini juga menjadi simbol gerakan perjuangan kesetaraan yang tak hanya bagi perempuan, tapi juga bagi siapa saja. Begitu pula di panggung mode, merah muda kian bersuara lantang. Bagaimana dengan keseharian? Merah muda sudah waktunya untuk semua.