Hyundai Stargazer, Bintang Baru di Langit MPV
Kota Surabaya di Jawa Timur menjadi titik awal uji kendara ini. Sebanyak 20 unit Hyundai Stargazer tipe Prime atau tipe tertinggi telah menunggu kehadiran awak media di Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Rabu (31/8/2022).

Uji kendara Hyundai Stargazer dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Solo, Jawa Tengah, 31 Agustus-2 September 2022.
Langit di jagat mobil keluarga atau multi-purpose vehicle (MPV) di Tanah Air kian benderang dengan hadirnya bintang baru di ruang yang sudah meriah ini. Hyundai Stargazer menjadi bintang terbaru di antara bintang-bintang yang lebih dulu terbit. Seperti apa rasa berkendaranya?
Mobil keluarga ini diluncurkan resmi di ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2022 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, 11 Agustus 2022. Beberapa pekan kemudian, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menggelar uji kendara bersama untuk menjajal langsung performa mobil low MPV ini.
Kota Surabaya di Jawa Timur menjadi titik awal uji kendara ini. Sebanyak 20 unit Hyundai Stargazer tipe Prime atau tipe tertinggi telah menunggu kehadiran awak media di Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Rabu (31/8/2022). Setiap mobil diisi tiga jurnalis dari media berbeda-beda.
Ada dua varian Stargazer tipe Prime ini, yakni varian berkapasitas 7 kursi dan 6 kursi dengan konfigurasi kursi captain seat di baris kedua. Pilihan 6 dan 7 kursi ini juga bisa ditemui di dua level trim yang lebih rendah, yakni tipe Trend dan Style. Kompas mendapat jatah menjajal varian dengan tujuh kursi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F21%2Ff266f798-b368-4ffe-85c8-a65141589990_jpeg.jpg)
Deretan Hyundai Stargazer tipe Prime diparkir berjajar di area parkir Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai persiapan media drive Hyundai Stargazer dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Solo, Jawa Tengah, 31 Agustus-2 September 2022.
Pada giliran pertama, Kompas sengaja mencoba duduk di kursi baris kedua lebih dulu untuk membuktikan klaim Hyundai akan kelegaan ruang kabin (roominess) di mobil ini. Saat masuk dan duduk di kursi berbalut bahan kulit sintetis, terasa bagaimana plafon mobil terletak cukup jauh di atas ubun-ubun.
Jika tak ada gundukan sebagai tempat memasang lubang AC double blower, plafon yang tinggi itu akan rata dari depan ke belakang dan menambah kelegaan kabin. Namun, tak apalah kelegaan ini ”diganggu” sedikit dengan gundukan double blower itu, karena tanpanya, penghuni kursi baris kedua dan ketiga tentu saja akan kegerahan di sepanjang perjalanan.
Mobil mulai bergerak meninggalkan area parkir bandara menuju tempat makan pagi di pusat kota Surabaya. Saat mobil melindas polisi tidur dalam kecepatan rendah, terasa bagaimana bantingan suspensi MPV ini, terutama suspensi belakang, cukup empuk.
Baca juga : Hyundai Stargazer Memeriahkan Pasar "Low MPV" Tanah Air
Selain ruang kepala yang lega, ruang kaki di mobil dengan jarak antarsumbu roda (wheelbase) 2.780 milimeter (mm) juga terasa lega. Kaki masih bisa diselonjorkan cukup nyaman hingga ke bawah sandaran kursi depan.
Saat mobil memasuki jalan tol dan menikung dalam kecepatan tinggi, masih terasa gejala limbung pada mobil berpostur panjang 4.460 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.695 mm ini.
Gejala body roll ini juga terasa nantinya saat Kompas memegang kemudi dan mencoba sendiri mobil ini dalam waktu yang lebih panjang pada pekan ketiga Oktober 2022. Namun, limbung ini masih dalam batas kewajaran sebuah mobil non-sedan dan tak terlalu mengganggu kenyamanan berkendara pada pemakaian normal.
Setelah makan pagi dan pengarahan awal diberikan, perjalanan dilanjutkan dari Surabaya menuju tempat makan siang di Malang, Jawa Timur. Sekali lagi mobil dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan tol. Namun, kenyamanan duduk di belakang ditambah sepoi-sepoi embusan sejuk AC dari lubang double blower membuat kantuk segera menyerang. Perjalanan pun terasa singkat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F17%2F08b35cd1-53ad-43f0-b7c1-f8d5ad1eda1e_jpg.jpg)
Jok belakang dapat dilipat untuk memperluas ruang bagasi pada Hyundai Stargazer seperti terlihat pada pameran otomotif GIIAS 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Agustus 2022.
Rasa CVT
Kompas baru mendapat giliran memegang kemudi dari tempat makan siang menuju hotel di kawasan Kota Batu, Jawa Timur. Kesan pertama yang langsung menonjol adalah penyaluran tenaga mesin yang mengalir bersahaja khas transmisi CVT (continuously variable transmission).
Transmisi itu menjadi penyalur tenaga mesin 4 silinder berkapasitas 1.5 liter (1.497 cc) dengan tenaga maksimum 115 PS pada putaran mesin 6.300 rpm dan torsi puncak 143,8 Nm pada 4.500 rpm. Angka-angka yang tak jauh beda dengan para rivalnya di segmen low MPV.
Meski pihak Hyundai sudah melabeli transmisi ini dengan sebutan IVT (intelligent variable transmission), sensasi akselerasi mobil tetap hampir tak terasa, apalagi dalam mode berkendara Eco.
Sebagai informasi, ada empat mode berkendara yang bisa dipilih dengan tombol di dekat tongkat persneling, yakni Eco, Normal, Sport, dan Smart. Mode Sport jelas belum bisa dicoba di jalur antara Malang menuju Batu yang padat lalu lintasnya.
Di tengah kepadatan lalu lintas ini, terbukti bagaimana fitur-fitur keselamatan aktif Hyundai Smartsense yang sudah disematkan pada mobil seharga Rp 307.100.000 (on the road, Jakarta) ini bekerja dengan baik. Terutama fitur forward collision-avoidance assist (FCA) yang mencegah mobil menabrak mobil atau obyek di depannya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F21%2Fbfa510bd-8889-4a6f-9010-1ef5e0bcde9a_jpeg.jpg)
Ruang mesin Hyundai Stargazer berisi mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.5 liter (1.497 cc) dengan tenaga maksimum 115 PS.
Saat sensor mendeteksi mobil berada terlalu dekat dengan mobil di depannya, dan tidak ada tanda-tanda pengereman, fitur ini membunyikan suara alarm dan melakukan intervensi pengereman otomatis untuk membuat pengemudi kembali siaga dan melakukan langkah pencegahan tabrakan. Fitur ini cukup mengagetkan pengemudi pada saat awal-awal aktif. Namun, seiring berjalannya waktu, akan terasa bahwa fitur ini sangat penting.
Keesokan harinya, dalam perjalanan menuju Solo, Jawa Tengah, dengan mampir di Surabaya, Kompas berkesempatan melajukan mobil di jalan tol. Mode berkendara Sport pun bisa dicoba. Terasa sedikit ada gairah akselerasi saat mode ini diaktifkan walau ”rasa CVT” tetap tak hilang sama sekali.
Di tol ini, fitur-fitur Smartsense yang lain, seperti lane keeping assist (LKA) dan lane following assist (LFA) juga bekerja dengan prima. LKA memberikan peringatan suara dan intervensi sedikit di roda kemudi saat mobil melanggar garis marka jalan tanpa menyalakan lampu sein.
Sementara itu, dengan LFA, komputer mobil akan menjaga gerak roda kemudi agar tetap mengikuti jalur marka jalan sehingga terasa seperti mobil semi-swakemudi. Dua fitur ini sangat penting untuk menjaga kedisiplinan pengemudi dalam mengemudi di jalurnya dan memberikan peringatan bagi pengguna jalan lain saat hendak berpindah lajur.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F17%2Fc6b95988-2a7f-4a20-ab8d-b34d2dbfd7a0_jpg.jpg)
Panel kemudi Hyundai Stargazer di pameran otomotif GIIAS 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Agustus 2022.
Mode lomba
Di salah satu etape perjalanan antara Surabaya dan Solo, panitia menggelar lomba irit konsumsi BBM bagi semua peserta. Beban setiap mobil diseragamkan dengan menambah muatan beras dalam karung. Mobil tempat Kompas berada diisi 3,5 karung beras yang masing-masing seberat 25 kilogram. Kemudian mobil diisi penuh dengan bensin beroktan 92 sebelum menempuh jarak sekitar 105 kilometer (km).
Mobil pun kemudian dikemudikan rekan jurnalis lain dengan ”mode lomba”, yakni dengan mengaktifkan cruise control pada kecepatan konstan 51 km per jam, AC dimatikan, dan menetralkan transmisi setiap menemui bagian jalan menurun.
Dengan ”mode” itu, layar MID mobil menunjukkan konsumsi BBM hingga 28,2 km per liter. Sementara pengukuran dengan metode penuh ke penuh menunjukkan konsumsi maksimum 26,278 km per liter.
Namun, sekali lagi, semua itu dalam ”mode lomba”. Saat dipakai untuk berkegiatan sehari-hari di lalu lintas nyata di Jakarta dan sekitarnya, dengan AC dinyalakan pada posisi suhu terdingin, layar MID menunjukkan konsumsi BBM rata-rata di angka 10,5 km per liter.

Media drive Hyundai Stargazer dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Solo, Jawa Tengah, 31 Agustus-2 September 2022.
Chief Operating Officer PT HMID, Makmur, mengatakan, di tengah persaingan ketat di segmen low MPV ini, Hyundai Stargazer menyasar segmen konsumen keluarga muda yang membutuhkan dan menggemari hal-hal baru. Itu sebabnya, lanjut dia, Stargazer hadir dengan desain yang modern futuristik dan dibekali dengan fitur-fitur canggih, seperti Hyundai BlueLink, Smartsense, konektivitas Apple CarPlay dan Android Autonirkabel, ambient lighting, dan pilihan konfigurasi kursi captain seat.
”Jadi, kami memang mau menunjukkan bahwa (mobil) ini modern futuristic, dari desain luar maupun desain dalam, kenyamanan, kemewahan, semuanya dapat. Itu karakter yang kami tuju dari sisi (penjualan) ritel,” ungkap Makmur kepada Kompas.
Di luar penjualan ritel, Makmur mengatakan, Stargazer juga diminati calon pembeli partai besar atau armada (fleet), seperti perusahaan-perusahaan.
”Dengan adanya captain seats, bagi perusahaan-perusahaan itu akan melihat ini adalah suatu produk yang memiliki unsur kemewahan. Karena mereka bisa datang ke klien dengan bawa mobil yang luxurious dalam arti ada captain seat, jok kulit, terus fitur-fiturnya juga seperti itu. Banyak perusahaan yang sekarang sudah mendekati kami untuk menggunakan Stargazer ini sebagai armada mereka,” ujarnya.
Makmur menambahkan, hingga awal September, Stargazer sudah dipesan lebih dari 4.000 unit. Mampukah Stargazer mempertahankan status bintang di tengah persaingan low MPV? Kita lihat bersama-sama!
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F21%2F01812a3e-2932-4fc5-8031-9efe96713ba0_jpeg.jpg)
Media drive Hyundai Stargazer dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Solo, Jawa Tengah, 31 Agustus-2 September 2022.