Bersamaan dengan perhelatan Trade Expo Indonesia ke-37, Kementerian Perdagangan akan menggelar Jakarta Muslim Fashion Week 2023 pada 20-22 Oktober 2022 di ICE, BSD, Tangerang, Banten.
Oleh
DWI AS SETIANINGSIH
·3 menit baca
Bersamaan dengan perhelatan Trade Expo Indonesia ke-37, Kementerian Perdagangan akan menggelar Jakarta Muslim Fashion Week 2023 pada 20-22 Oktober 2022 di ICE, BSD, Tangerang, Banten. Perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week 2023 tersebut merupakan bentuk komitmen Kementerian Perdagangan untuk mengembangkan dan mempromosikan modest fashion atau busana muslim tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
”Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar Muslim di dunia, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pelaku utama pada industri modest. Untuk itulah, Kemendag bersama mitra strategis lainnya, bekerja sama mengembangkan, mempromosikan modest fashion dalam dan luar negeri melalui ekosistem Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 tanggal 20-22 Oktober 2022,” tutur Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam jumpa pers Rabu (12/10/2022) di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat.
JMFW yang diinisiasi Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kadin Indonesia didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesian Fashion Chamber, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika), serta Islamic Fashion Institute (IFI). Rangkaian acara JMFW antara lain terdiri dari pameran dan peragaan busana.
Di ajang tersebut, jenama-jenama yang terlibat akan menampilkan koleksi-koleksi terbaru mereka, baik untuk koleksi Spring/Summer maupun koleksi untuk menyambut Ramadhan 2023. Tahun ini kurasi dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia untuk menyaring desainer-desainer lokal agar bisa tampil di JMFW. Selain itu, akan digelar juga acara bincang-bincang dengan para pelaku fashion dan Kemenparekraf, termasuk business matching untuk membuka pinta kerja sama hingga berbagai kolaborasi antarjenama. Zulkifli optimistis, dengan potensi besar yang dimiliki, Indonesia mampu menjadi pelaku utama industri modest.
”Kita punya orang-orang yang bertalenta, desainer yang hebat-hebat. Saya beberapa kali datang, saya percaya bahwa kita memang bisa tembus pasar internasional,” kata Zulkifli.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli juga sekaligus meluncurkan logo baru JMFW 2023. Logo tersebut merepresentasikan wajah baru modest fashion Indonesia yang modern.
Untuk pasar luar negeri, hingga akhir tahun 2022, Zulkifli telah menjadwalkan sejumlah kunjungan ke negara di kawasan Afrika, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Tengah untuk mempromosikan modest fashion Tanah Air.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menambahkan, fashion muslim merupakan sektor industri unggulan yang diharapkan dapat menjadi lokomotif pendorong pengembangan ekosistem halal Indonesia. Hal ini, ujarnya, penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar dunia pada 2024.
”JMFW hadir sebagai bagian dari penguatan ekosistem halal nasional yang bertujuan mempromosikan keunggulan produk fashion Muslim Indonesia. Perhelatan ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan daya saing fashion muslim Indonesia di pasar internasional, termasuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia,” ujar Didi.
Beberapa desainer yang dijadwalkan akan tampil di ajang JMFW 2023 adalah Jenahara, Rosie Rahmadi, Jenna & Kaia, Itang Yunasz, Santoon, Deenay, el Abrar, DearDien by Dinda Hauw, Nibras, Monika Jufry, Fenny Saptalia, Irna Mutiara, Fomalhaut Zamel, Sofie x Rose.Ma.Lina, Lisa Fitria, dan Opie Ovie. Dalam sesi trunk show yang digelar di Ruang Auditorium Kemendag, para desainer menyuguhkan rancangan busana-busana muslim yang secara umum terlihat modern dan stylist.
Umumnya bersiluet gombrong, tak tabu menghadirkan desain berupa celana panjang ataupun kulot panjang. Warna-warnanya beragam, baik warna-warna monokrom seperti hitam dan abu-abu, hingga warna-warna cerah seperti hijau neon bermotif print.
Pengolahan kain tradisional, seperti tenun, songket, sutra serta batik, membuat busana-busana tersebut tampil dengan aura unik yang elegan. Model luaran panjang, bertumpuk-tumpuk dan berukuran besar tampak masih mendominasi, dipadu dengan celana lebar ataupun rok panjang yang lebar menyapu tanah. Tak ketinggalan model tunik bermotif yang dipadu legging bermotif.