Citroen Kembali ke Indonesia, Model-model Terkini Bakal Mulai Berdatangan Tahun Depan
Merek mobil Citroen kembali hadir di Indonesia dan segera mengaspal mulai 2023. Tiga model yang disiapkan dijanjikan nyaman ditunggangi layaknya ciri khas merek Perancis ini.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Model Citroen New C3 adalah salah satu model pabrikan asal Perancis yang akan memasuki pasar otomotif Indonesia pada 2023 di bawah Indomobil Group. Model ini diproduksi di Chennai, India.
Merek mobil Citroën yang pernah populer di Indonesia akan kembali meramaikan jalanan di sini. Produk-produk terbaru mereka akan didistribusikan oleh Indomobil Group. Sebagai perkenalan kembali, mereka menyiapkan tiga mobil berjenis SUV, satu di antaranya bertenaga baterai sejati.
Citroën adalah perusahaan pembuat mobil asal Perancis yang dibangun oleh André Citroën pada 1919, atau 103 tahun yang lalu. Model pertamanya adalah Citroën Type A bertenaga 10 HP yang keluar perdana dari pabrik mereka di Quai de Javel, Vaugirard, Paris. Dalam perkembangannya, mobil-mobil merek ini dikenal dengan kenyamanan suspensi yang membuai.
Selain bertumpu pada kenyamanan, Citroën tercatat banyak melahirkan inovasi baru yang kini jamak dipakai merek-merek lainnya. Pada tahun 1934, Citroën menghasilkan mobil berpenggerak roda depan pertama yang diproduksi massal bernama Citroën Traction Avant. Sebelumnya, untuk mengurangi getaran mesin, Citroën menyematkan peredam karet fleksibel (flexible rubber mounts) di antara mesin dan sasisnya.
Teknologi suspensi Citroën kembali diakui dunia otomotif lewat inovasi hydropneumatics suspensions pada 1954. Teknologi ini memungkinkan ketinggian suspensi mobil bisa mudah disesuaikan melalui tuas di dalam mobil atau self-levelling. Sehingga, pengendalian mobil bisa menyesuaikan permukaan jalan.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Mobil antik Citroen 2CV dipamerkan ketika Indomobil Group mengumumkan kerjasama dengan Stellantis, induk perusahaan Citroen, di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022). Mobil-mobil baru Citroen akan kembali memasuki pasar otomotif Indonesia pada 2023 di bawah Indomobil Group.
Kelak, teknologi ini dikembangkan Mercedes-Benz menjadi suspensi udara untuk menghindari pelanggaran paten. Sementara Rolls-Royce terang-terangan menggandeng Citroën untuk mengembangkan suspensi mobil mereka. Di masa inilah beredar slogan bahwa suspensi mobil Citroën lebih nyaman dibandingkan karpet terbang.
Teknologi self-levelling pada suspensi bertahan hingga era modern. Pada model Citroën BX keluaran 1980-an, misalnya, sistem hidrolik pada suspensinya memungkinkan mobil bisa berjalan hanya dengan tiga roda saja.
Inovasi Citroën tak terbatas pada aspek kenyamanan, melainkan juga keselamatan. Pada 1955 mereka mengenalkan rem cakram, perangkat yang sangat jamak di hari ini. Sedangkan pada 1967, Citroën mengenalkan sistem lampu depan yang sorotannya bisa mengikuti putaran setir dengan istilah swivelling headlamps. Teknologi ini, misalnya, tertanam di model legendaris mereka, yakni Citroën DS.
Citroën DS, juga beberapa model lain, masuk pula di Indonesia, meski PT Alun sebagai agen merek Citroën di Indonesia baru berdiri tahun 1968 ketika model DS sudah berhenti produksi. Pembawanya adalah para diplomat, juga insinyur Perancis yang mengerjakan proyek pembangunan Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jabar, dalam kurun waktu 1955-1967.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Mobil antik Citroen Ami 6 dipamerkan ketika Indomobil Group mengumumkan kerjasama dengan Stellantis, induk perusahaan Citroen, di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022). Mobil-mobil baru Citroen akan kembali memasuki pasar otomotif Indonesia pada 2023 di bawah Indomobil Group.
Eksistensi Citroën di Indonesia makin menguat ketika PT Alun resmi menjadi agen pemegang merek ini di dalam negeri. Pada 1975, perusahaan ini meresmikan perakitan mobil Citroën di kawasan Cakung, Jakarta Timur, dengan nama PT Alun Lestari. Salah satu model yang dirakit perusahaan ini adalah Citroën GS dan GSA.
Perakitan Citroën di Indonesia berhenti pada 1994, dan PT Alun Lestari fokus menjadi distributor truk Renault. Sejak saat itu populasi Citroën di Indonesia seperti kehilangan induk. Model baru sukar didapat. Di lain sisi, penggemar Citroën tekun merawat model-model klasiknya, seperti Ami 6 atau yang lebih umum seperti 2CV.
Pada saat yang nyaris bersamaan di Perancis, tepatnya pada 1991, Citroën diakuisisi Peugeot. Kongsi ini bernama PSA Peugeot Citroën, yang lantas berganti nama menjadi Stellantis pada 2021 setelah merger dengan Fiat Chrysler Automobiles (FCA).
ARSIP PT INDOMOBIL WAHANA TRADA
Tiga model baru mobil Citroen akan dipasarkan di Indonesia pada 2023. Ketiga model itu adalah e-C4 (paling kiri), New C3, dan C5 Aircross yang dipamerkan di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).
Tiga model
Adalah Stellantis yang melirik pasar otomotif Indonesia untuk memasarkan produk Citroën di masa kini. Perusahaan yang membawahi beberapa merek mobil seperti Fiat, Abarth, Chrysler, Jeep, Vauxhall, Alfa Romeo, dan Maserati, ini, menunjuk PT Indomobil Wahana Trada, anak perusahaan Indomobil Group sebagai distributor tunggal merek Citroën di Indonesia.
Perjanjian kemitraan ini ditandatangani pada 20 April 2021. Namun, pengumumannya dilakukan pada Selasa (4/10/2022) di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Pengumuman ini dihadiri antara lain oleh Andrew Nasuri, Head of Business Development Indomobil Group; Vincent Cobée, CEO Citroën; Carl Smiley, COO Stellantis untuk India dan Asia Pasifik; Olivier Chambard, Duta Besar Perancis untuk RI; dan Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI.
Olivier Chambard mengatakan, Indonesia adalah mitra strategis Perancis. “Di bidang otomotif, Indonesia adalah pasar besar di Asia Tenggara. Pilihan sangat bijak mengajak Indomobil sebagai mitra mengenalkan kendaraan handal, nyaman, dan awet khas Citroën. Saya berharap Citroën bisa bertahan di Indonesia dalam jangka panjang dengan pelayanan yang baik,” kata Chambard yang mengaku sebagai pengguna Citroën ini.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Model Citroen C5 Aircross adalah salah satu model pabrikan asal Perancis yang akan memasuki pasar otomotif Indonesia pada 2023 di bawah Indomobil Group. Model ini diproduksi di Brittany, Perancis.
Carl Smiley menambahkan, kehadiran kembali Citroën akan menambah pilihan kendaraan penumpang di Indonesia. “Peluang Citroën untuk sukses di Indonesia amat terbuka. Kami melihat pasar mobil di Indonesia bisa melejit. Diprediksi lebih dari 1 juta unit mobil akan terjual pada 2023. Pasar (mobil) Indonesia bisa bertumbuh meski ada tantangan global di seluruh dunia,” ujar Smiley.
Potensi pasar mobil di Indonesia, menurut Vincent Cobée, disokong oleh dua hal, yakni keluasan geografis serta ekspansi kelas menengah yang gemar berpergian. Untuk itu, dia memastikan model Citroën yang akan dikenalkan di Indonesia adalah model SUV yang mendukung dua hal tersebut.
Ketiga model itu adalah SUV midsize C5 Aircross, mobil listrik e-C4, dan New C3 yang baru diluncurkan pada Juni 2022 di India, Brasil, serta segera hadir di Argentina. Tiga model ini dipamerkan pada saat acara berlangsung. Unit yang hadir saat itu didatangkan utuh dari negara perakitannya. Model C5 Aircross dirakit di Brittany, Perancis; e-C4 dirakit di Madrid, Spanyol; sedangkan New C3 dirakit di Chennai, India.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Mobil listrik murni Citroen e-C4 adalah salah satu model pabrikan asal Perancis yang akan memasuki pasar otomotif Indonesia pada 2023 di bawah Indomobil Group. Model ini diproduksi di Madrid, Spanyol.
Andrew Nashuri mengatakan, ketiga model ini akan mulai dipasarkan pada 2023. Model New C3, ujarnya, direncanakan dijual lebih banyak dibandingkan dua model lainnya, dengan kisaran harga Rp 300 juta. “Pada tahun pertama peluncuran, kami akan membuka 7 dealer Citroën, dan akan menjadi 15 pada tahun berikutnya,” lanjut Andrew.
Spesifikasi teknis ketiga model ini belum dibeberkan oleh Indomobil. Namun Carl Smiley memastikan segala keunggulan teknologi Citroën akan tersemat di model baru ini, termasuk kenyamanan suspensinya. “Kenyamanan ini telah menjadi ciri khas Citroën, dan tidak akan berubah,” janjinya. Semoga janji itu kelak dirasakan masyarakat Indonesia, khususnya komunitas penggemar Citroën yang fanatik.(HEI)