Hingga setengah abad sejak bangunan berbentuk empat silinder itu selesai dibangun, gedung tersebut tetap menjadi salah satu ikon modern Kota Muenchen yang bertahan melalui berbagai perubahan zaman.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·6 menit baca
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Gedung kantor pusat BMW AG di Kota Muenchen, Jerman, Jumat (22/7/2022).
Di tangan orang-orang yang bervisi jauh ke depan, sebuah gedung perkantoran tidak sekadar menjadi tempat bekerja mencari nafkah para penghuninya. Akan tetapi, lebih dari itu, gedung kantor itu akan menjadi semacam suar dari visi pembuatnya dan bahkan menjadi ikon sebuah kota hingga puluhan tahun ke depan.
Itu yang terjadi dengan gedung markas besar BMW AG, perusahaan otomotif kebanggaan Bavaria, di Kota Muenchen, Jerman. Hingga setengah abad sejak bangunan berbentuk empat silinder itu selesai dibangun, gedung tersebut tetap menjadi salah satu ikon modern Kota Muenchen yang bertahan melalui berbagai perubahan zaman dan tetap layak menyandang predikat sebagai suar masa depan.
Pada 19 Desember 2017, misalnya, melalui pertunjukan cahaya yang diproyeksikan ke permukaan gedung itu, empat silinder markas BMW yang tadinya mewakili empat silinder pada mesin pembakaran internal sebuah mobil, diubah menjadi silinder-silinder sel baterai. Pertunjukan itu melambangkan transformasi yang tengah dilakukan BMW dari produsen mobil-mobil bermesin konvensional menjadi mobil-mobil berpenggerak baterai alias mobil listrik.
Begitu penting dan ikoniknya bangunan ini sehingga peringatan 50 tahun gedung kantor pusat BMW tersebut dirayakan besar-besaran pada akhir Juli 2022. Para tamu dan wartawan dari berbagai belahan dunia diundang untuk menghadiri perayaan itu, sekaligus menyaksikan perjalanan sejarah BMW. Mobil listrik pertama BMW, BMW 1602 Elektro-Antrieb, yang secara kebetulan juga dibuat perdana 50 tahun silam, dipajang tak jauh dari mobil listrik termutakhirnya, BMW i7, di tempat perayaan di kompleks BMW Welt, yang terletak berseberangan dengan gedung empat silinder BMW.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Mobil listrik termutakhir BMW, BMW i7, turut dipamerkan di tempat perayaan 50 Tahun Gedung Markas Besar BMW di BMW Welt, Kota Muenchen, Jerman, Jumat (22/7/2022).
”Gedung ini terus menginspirasi kami,” kata Oliver Zipse, Ketua Dewan Manajemen BMW AG, dalam sambutannya. Gedung unik yang dibangun dengan cara unik itu pula terus merepresentasikan semangat kepeloporan BMW sekaligus penegasan sikap kepemimpinan.
Zipse mengatakan, saat ini terdapat orang-orang dari sekitar 100 negara bekerja bersama di dalam gedung itu untuk mewujudkan visi masa depan BMW pada 2025 yang diwakili dengan tiga kata kunci, yakni digital, sirkuler, dan elektrik. ”Gedung ini tak lekang oleh waktu (timeless) dengan desain yang tak lekang oleh waktu juga,” tutur Zipse.
Gedung ini dirancang oleh arsitek asal Austria yang masyhur, Prof Karl Schwanzer, pada akhir 1960-an. Sehari sebelum puncak perayaan 50 tahun gedung tersebut pada Jumat (22/7/2022), sebagian tamu undangan diajak menyaksikan film semi-dokumenter He Flew Ahead karya sutradara Max Gruber yang mengisahkan tentang jalan hidup Karl Schwanzer dan karya-karya terbesarnya.
Sayembara
Berdasarkan dokumen yang dikeluarkan BMW Group Cultural Engagement, pada mulanya, tepatnya pada awal 1968, pihak manajemen BMW menggelar sayembara desain markas besarnya di Muenchen dengan mengundang delapan arsitek ternama dengan rekam jejak terbukti dalam mengerjakan proyek-proyek serupa. Sayembara itu digelar karena BMW memandang perlunya sebuah kantor pusat untuk mengumpulkan berbagai fungsi administratif perusahaan. Sebelumnya, berbagai fungsi administratif ini tersebar di beberapa gedung di Muenchen dan sekitarnya, jauh dari pabrik utama BMW di kawasan Milbertshofen, Muenchen. Hal ini dipandang kurang efisien.
Dalam dokumen tender yang dikeluarkan pada April 1968, disebutkan, kompleks gedung baru ini terdiri atas blok perkantoran pusat, paviliun terpisah untuk pusat komputer elektronik, dan sebuah gedung parkir bertingkat. Arsitektur dari pusat administrasi, pusat komputer, dan gedung parkir itu harus terintegrasi satu sama lain dan membentuk sintesis arsitektural dengan bangunan administrasi yang lebih dulu ada di kompleks pabrik utama BMW.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Mobil listrik pertama BMW, BMW 1602 Elektro-Antrieb, turut dipamerkan di tempat perayaan 50 Tahun Gedung Markas Besar BMW di BMW Welt, Kota Muenchen, Jerman, Jumat (22/7/2022).
BMW juga mensyaratkan agar desain spatial bangunan itu harus mempertimbangkan perkembangan teknologi di bidang administrasi dan produksi dan perubahan pola kerja yang akan terus menerus terjadi karena kemajuan teknologi itu. Pendeknya, BMW menginginkan sebuah ruang kerja yang bisa beradaptasi dan direkonfigurasi setiap saat untuk memenuhi kebutuhan setiap zaman.
Dalam He Flew Ahead dikisahkan bagaimana Karl Schwanzer dan timnya harus memeras otak untuk membuat desain yang diinginkan BMW. Pada suatu malam, setelah semua stafnya pulang, Schwanzer berjalan mengelilingi kantornya dan iseng-iseng melihat ke dalam tempat sampah. Di salah satu tempat sampah, ia menemukan sebuah gambar coretan denah lantai sebuah gedung yang menyerupai bentuk daun semanggi dengan empat bentuk silinder sebagai pola utamanya. Secara spontan, Schwanzer mengambil gambar yang sudah dibuang itu kemudian menuliskan perintah ”Teruskan” pada kertas tersebut.
Pada 10 Oktober 1968, setelah presentasi dari seluruh peserta sayembara, pilihan mengerucut pada dua desain. Desain pertama menampilkan bangunan kotak tujuh tingkat yang cenderung konvensional. Sementara desain kedua yang dirancang Schwanzer berupa bangunan tinggi dengan empat silinder yang menggantung (suspended) pada struktur inti di tengah.
Desain Schwanzer itu terdiri atas bangunan eksterior yang menjulang hingga ketinggian 99,5 meter untuk menyesuaikan dengan batasan tinggi gedung yang diterapan pemerintah kota Muenchen waktu itu. Peraturan itu menyebut tinggi maksimum gedung di Muenchen tidak boleh melebihi 100 meter agar tidak melebihi tinggi menara Gereja Frauenkirche, penanda pusat kota Muenchen, yang tegak berdiri dengan ketinggian 98,6 meter.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Detail fasad gedung empat silinder di kantor pusat BMW AG di Kota Muenchen, Jerman, Jumat (22/7/2022).
Efisiensi komunikasi
Gedung rancangan Schwanzer ini memiliki 22 lantai, yang dibagi menjadi 18 lantai untuk perkantoran (termasuk dua lantai untuk Dewan Manajemen BMW AG), empat lantai untuk menyimpan peralatan-peralatan teknis, lantai dasar, dan lantai bawah tanah. Alih-alih berdiri di atas fondasi yang kokoh, empat silinder gedung yang akan menjadi kantor itu digantung pada konstruksi baja di atap gedung. Jadi setiap lantai dibangun dulu di atas tanah, kemudian diangkat ke atas secara hidraulik untuk digantung di struktur inti bangunan yang terletak di tengah.
Di bagian interior, bentuk ruang kantor yang bundar dan terletak bersisian dan berseberangan satu sama lain, dirancang Schwanzer untuk meningkatkan efisiensi komunikasi antardepartemen di struktur manajemen BMW. Dengan desain sirkular itu, Schwanzer berpendapat, rute yang harus ditempuh antardepartemen menjadi lebih pendek untuk mengoptimalkan jalur komunikasi, sekaligus memberi fleksibilitas maksimum dalam menata ruangan yang tersedia sesuai kebutuhan tiap departemen.
Untuk meyakinkan Dewan Manajemen BMW AG akan idenya itu, Schwanzer dibantu Direktur Penjualan BMW Paul Hahnemann membuat model kantor berbentuk daun semanggi itu, lengkap dengan perabotan kantor dan para aktor yang memeragakan pekerja sedang beraktivitas.
Pada 12 Desember 1968, Schwanzer kemudian membuat film tentang konsep kantor bundar itu dan memutarnya di hadapan Dewan Manajemen BMW AG. Seketika itu juga, konsepnya langsung disetujui. Bahkan, salah satu cerita menyebutkan, kontrak kerja pada Schwanzer diketik langsung dengan mesin ketik salah satu properti set film tersebut.
Pengerjaan menara empat silinder ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 28 Juli 1970. Seremoni topping out untuk menandai selesainya konstruksi digelar pada 7 Desember 1971, dan pada Juli 1972, profile luar seluruh bangunan, termasuk lanskapnya, sudah selesai. Saat Kota Muenchen menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1972, gedung empat silinder BMW itu sudah sepenuhnya jadi dan menjadi salah satu penanda ruang (landmark) di kota itu. Kebetulan, kompleks gedung BMW ini berhadap-hadapan dengan kompleks stadion tempat Olimpiade digelar.
Pada 1999, gedung kantor pusat BMW ini dimasukkan dalam daftar bangunan yang dilindungi di Muenchen. Kini, setengah abad setelah gedung itu selesai dibangun, sosoknya masih menjadi ikon modern Kota Muenchen sekaligus suar masa depan BMW.